Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Unik! Pulau Ini Pernah Gunakan Koin Batu Raksasa Sebagai Mata Uang
18 Oktober 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir dari The Vintage News, penduduk Pulau Yap menggunakan batu sebagai mata uangnya selama berabad-abad.
Ya, batu yang biasa disebut dengan Batu Rai ini digunakan sebagai alat transaksi untuk jual beli. Ciri batu yang berasal dari campuran antara batu aragonit dan kalsit ini memiliki lubang pada bagian tengahnya.
Sementara untuk tingginya mulai dari 7 sentimeter hingga yang terbesar 12 meter, dengan berat hingga 7 ton. Tak heran, Batu Rai menjadi mata uang terbesar di dunia.
Menariknya lagi, sebenarnya Batu Rai bukan asli dari Pulau Yap. Melainkan digali dari tambang di Palau Palau, 400 kilometer dari Yap. Karena dibawa dari tempat yang jauh, penduduk setempat pun sangat menghargai mata uangnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menentukan nominal yang terkandung di batu bisa dilihat dari dua faktor. Makin besar nilainya, maka makin besar ukuran dan cerita di balik pengangkutan batu.
Sebagai contoh, jika batu tersebut berhasil diambil setelah mengorbankan banyak nyawa, maka nilainya bisa meroket. Tak tanggung-tanggung, harganya bisa dibelikan tanah hingga membayar mahar pernikahan.
Pergantian Mata Uang Penduduk Pulau Yap
Sayangnya, penggunaan batu sebagai mata uang ini terhenti pada awal abad 20. Hal ini lantaran adanya konflik antara Spanyol dan Jerman, yang berimbas hingga ke daerah Yap dan sekitarnya.
Selain itu, saat pasukan Kekaisaran Jepang mengambil alih Yap selama Perang Dunia II, banyak Batu Rai yang digunakan untuk material konstruksi atau jangkar kapal yang membuat batu-batu tersebut semakin berkurang jumlahnya.
ADVERTISEMENT
Walau sekarang penduduk Yap lebih memilih menggunakan mata uang modern untuk transaksi ekonomi sehari-hari, penggunaan Batu Rai sendiri masih digunakan untuk transaksi sosial yang penting dan bersifat tradisional. Para penduduk Pulau Yap masih menggunakan batu tersebut di acara-acara, seperti pernikahan, warisan, atau sebagai tanda aliansi antara dua keluarga.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )