Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Setiap orang tentu ingin memiliki sebuah hunian yang nyaman dan sesuai yang diharapkan. Akan tetapi, standar nyaman setiap orang pun berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Ada yang senang tinggal di daerah perkotaan, karena dekat dengan berbagai fasilitas. Ada pula yang memilih tinggal di daerah pedesaan dengan alasan ketenangan dan jauh dari hingar-bingar perkotaan.
Seperti halnya sepasang suami-istri bernama Wayne Adam dan Catherine King, yang memilih tinggal di tengah alam bebas. Mereka pun mewujudkan impiannya dengan membangun rumah tinggal di sebuah teluk kecil di lepas Pantai Pulau Vancouver, British Columbia, Kanada.
Dilansir The Sun, dalam waktu 27 tahun pasutri ini berhasil membuat rumah apung dan tinggal di perairan tengah hutan Kanada yang rimbun. Bahkan, rumah apung tersebut kini menjadi sebuah kompleks hunian yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Kawasan rumah yang dicat dengan warna magenta toska ini dilengkapi kebun, dapur, kamar mandi, ruang keluarga, bahkan studio seni. Tidak ada bedanya dengan rumah-rumah pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Catherine sendiri merupakan seorang pelukis, penari, penulis, dan musisi, sementara suaminya, Wayne adalah seorang pemahat. Mereka menyebut hunian uniknya itu sebagai Freedom Cove, atau teluk kecil yang penuh dengan kebebasan.
“Gagasan bahwa kami berdua ingin berada di suatu tempat di hutan belantara dan melakukan karya seni kami dan terbenam di alam, karena di situlah kami mendapatkan inspirasi. Freedom Cove juga memberikan perlindungan yang kami butuhkan,” kata Wayne.
Menariknya, rumah apung yang dibuat pasutri itu juga dibangun dengan bahan-bahan daur ulang yang ramah lingkungan.
Untuk urusan air bersih, mereka mendapatkannya dari air terjun yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Sementara ketika musim dingin tiba, mereka mengumpulkan air hujan.
Sementara untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, mereka mendapatkan pasokan listrik dari solar panel. Kemudian untuk urusan perut, Wayne dan Catherine pun tak pernah kebingungan. Hal ini karena mereka memiliki empat rumah kaca yang ditanami dengan beragam sayur-mayur dan buah-buahan yang dapat mereka konsumsi setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, perairan di sekitar rumah mereka pun bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan ikan segar. Bahkan, Wayne biasa memancing dengan menggunakan sampan miliknya.
Namun, apabila cuaca tidak bersahabat, ia bisa memancing cukup dari ruang keluarga rumahnya, bahkan dari atas sebuah sofa. Bagi wisatawan yang penasaran, mereka juga bisa mengunjungi rumah apung unik milik Wayne dan Catherine.
Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah di bulan Juni hingga Agustus. Kalau kamu tertarik juga enggak, nih, untuk tinggal di rumah apung seperti pasangan Wayne dan Catherine?