Uniknya Tradisi Malam Tahun Baru di Jepang, Bunyikan Lonceng Sebanyak 108 Kali

30 Desember 2021 7:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tahun baru di Tokyo, Jepang. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Tahun baru di Tokyo, Jepang. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setiap negara memiliki cara tersendiri untuk merayakan malam pergantian tahun baru. Tradisi ini menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan, agar perayaan tahun baru terasa berbeda dan tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya di Jepang, tahun baru tidak hanya dimeriahkan dengan pesta kembang api dan suasana riuh yang menampilkan berbagai pertunjukan, tetapi juga tradisi membunyikan lonceng di kuil. Menariknya, tidak hanya satu atau dua kali, di Jepang ada tradisi membunyikan lonceng sebanyak 108 kali untuk menyambut pergantian tahun baru. Unik, ya!
Lonceng hiasan pohon Natal di toko Pasar Asemka Foto: Rivi Satrianegara/kumparan
Dilansir Matcha, tradisi unik tersebut bernama Jyoya no Kane. Secara harfiah, Jyoya berarti pergantian malam, sedangkan Kane artinya lonceng. Jadi, Jyoya No Kane adalah lonceng di kuil yang dibunyikan pada saat malam pergantian tahun baru (dibunyikan pukul 00.00 waktu setempat), sebagai penanda bahwa hari telah berganti.
Keunikan dari tradisi ini adalah biasanya lonceng akan dibunyikan sebanyak 107 kali saat malam tahun baru. Kemudian, lonceng tersebut akan dibunyikan sekali lagi ketika sudah memasuki tahun baru, sehingga jumlah keseluruhan bunyi lonceng tersebut adalah 108 kali.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa sih maknanya dan kenapa harus dibunyikan sebanyak 108 kali?

Alasan Membunyikan Lonceng Sebanyak 108 Kali

Ilustrasi Jepang Foto: Shutter stock
Ada alasan kenapa lonceng tersebut dibunyikan sebanyak 108 kali. Angka 108 ini merupakan banyaknya jumlah penderitaan dan rintangan yang akan dialami manusia dalam kehidupan, sesuai dengan ajaran Buddha.
Oleh karena itu, agar terbebas dari kesedihan dan penderitaan selama satu tahun ini, lonceng dibunyikan 107 kali sebelum pukul 00.00 waktu setempat. Setelah itu, dibunyikan 1 kali lagi saat telah memasuki tahun baru, dengan harapan semoga dalam tahun baru ini tidak akan ada penderitaan yang datang.
Ilustrasi solo traveling ke Jepang Foto: Shutter Stock
Lonceng-lonceng ini biasanya dibunyikan di kuil-kuil seluruh penjuru Jepang saat malam tahun baru tiba. Kuil-kuil tersebut akan mulai membunyikan lonceng mulai pukul 23.00 waktu setempat, tergantung kuilnya.
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi tradisi orang Jepang sejak dahulu, bahwa mereka akan menyambut tahun baru dengan berdoa dalam hati, sambil mendengarkan suara lonceng yang bergema dalam langit musim dingin.

Menikmati Perayaan Malam Tahun Baru Sambil Mendengarkan Suara Lonceng

Ilustrasi kuil di Jepang. Foto: Shutterstock
Masyarakat Jepang memiliki tradisi unik saat perayaan malam tahun baru, sambil mendengarkan suara lonceng. Menariknya, ada banyak kuil-kuil unik yang bisa dikunjungi traveler saat malam tahun baru.
Misalnya saja di kuil Todai-ji, di Nara, dan Chion-in, di Kyoto, terdapat lonceng yang begitu besar, sehingga dibutuhkan 17 orang pendeta Buddha untuk membunyikannya secara bersamaan agar bisa berbunyi. Ada juga kuil yang memperbolehkan pengunjungnya untuk membunyikan lonceng satu kali per orang sambil berdoa.
Untuk itu, buat kamu yang ingin menyaksikan malam pergantian tahun baru sambil membunyikan lonceng di kuil, traveler bisa datang lebih cepat kuil-kuil setempat. Ini penting, karena bila lonceng sudah berdentang 108 kali, tidak ada pengunjung lagi yang boleh menabuh loncengnya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)