UNWTO: Pariwisata Dunia Sedang Alami Pemulihan yang Sangat Baik

31 Maret 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi liburan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi liburan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menyatakan bahwa pariwisata internasional sedang melanjutkan pemulihannya dengan sangat baik pada Januari 2022 dibandingkan pada tahun 2021 yang terbilang sangat lemah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data terbaru yang tersedia, kedatangan turis internasional global meningkat lebih dari dua kali lipat (naik 130 persen) pada Januari tahun ini dibandingkan dengan tahun 2021.
Ini berarti 18 juta lebih banyak pengunjung yang tercatat di seluruh dunia pada bulan pertama tahun ini sama dengan peningkatan total untuk keseluruhan pada tahun 2021.
Menurut laporan dari situs web resmi UNWTO, laju pemulihan pariwisata ini sempat terhambat karena dipengaruhi oleh munculnya varian Omicron dan pemberlakuan kembali pembatasan perjalanan di beberapa tujuan populer. Namun, hal tersebut hanya terjadi dalam waktu yang cukup singkat.
Ilustrasi seorang turis wanita berfoto di Menara Eiffel, Paris Foto: Shutter Stock
Kawasan Eropa dan Amerika terus melakukan pemulihan dengan cukup signifikan, dengan masing-masing mencatatkan kenaikan 199 persen dan 97 persen dalam tingkat kedatangan internasional tahun dibandingkan tahun 2021. Namun, angka tersebut masih jauh dari angka kedatangan internasional ketika pra-pandemi.
ADVERTISEMENT
Timur Tengah (89 persen) dan Afrika (51 persen) juga mengalami pertumbuhan pada Januari 2022 dibandingkan tahun 2021, tetapi wilayah ini mengalami penurunan masing-masing sebesar 63 persen dan 69 persen dibandingkan tahun 2019. Sementara Asia Pasifik mencatatkan pertumbuhan sebesar 44 persen dibandingkan tahun 2021.
Setelah penurunan yang signifikan pada tahun 2020 dan 2021, pariwisata internasional diperkirakan akan melanjutkan pemulihan bertahap pada tahun 2022. Hal ini juga didukung dengan puluhan negara yang sudah menghapus total atau sebagian pembatasan perjalanan untuk wisatawan internasional.
Akan tetapi, pariwisata dunia masih harus menghadapi rintangan yang cukup besar selain pandemi, yaitu perang antara Rusia dan Ukraina. Perang ini menimbulkan tantangan baru bagi lingkungan ekonomi global dan risiko menghambat kembalinya kepercayaan dalam perjalanan global.
Ilustrasi Bendera Rusia dan Bendera Ukraina. Foto: Getty Images
Penutupan wilayah udara Ukraina dan Rusia, serta larangan maskapai Rusia oleh banyak negara Eropa sudah sangat mempengaruhi perjalanan intra-Eropa. Hal ini menyebabkan pesawat yang terbang dari kawasan Asia Pasifik ke Eropa harus memutar untuk menghindari wilayah perang, sehingga menyebabkan penerbangan yang lebih lama dan biaya yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2020 sebelum perang terjadi, Rusia dan Ukraina menyumbang gabungan tiga persen dari pengeluaran global untuk pariwisata internasional.
Karena perang antar kedua negara tersebut terjadi, sektor pariwisata dunia dapat kehilangan penerimaan sebesar 14 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp 200 triliun jika konflik masih berlangsung.
Kedua negara ini tentunya memiliki peran penting bagi sektor pariwisata dan ekonomi negara-negara tetangganya dan keseluruhan Eropa. Perang tersebut tentu akan menambah tekanan lebih lanjut terhadap kondisi ekonomi yang sudah menantang, merusak kepercayaan konsumen, dan meningkatkan ketidakpastian investasi.
Reporter: Mohamad Fadel