Valletta, Ibu Kota Malta yang Jadi Lokasi Syuting Game of Throne

9 Maret 2017 15:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Valletta, Ibukota Malta (Foto: instagram/@jeongjinhyun)
zoom-in-whitePerbesar
Valletta, Ibukota Malta (Foto: instagram/@jeongjinhyun)
Baru-baru ini, dunia dibuat bersedih atas kandasnya batu karang alami yang dijadikan sebagai lokasi syuting serial Game of Throne, yaitu The Azure Window. Karang alami super cantik ini menjadi latar di mana Khal Drogo dan Daenerys Targaryen menggelar pernikahan.
ADVERTISEMENT
Azure Window sendiri berada di Pulau Malta, yang berlokasi di antara Pulau Sisilia dan kawasan Afrika Utara. Pulau cantik ini juga diketahui muncul kembali pada season kelima Game of Throne sebagai latar gerbang King's Landing, ibukota dari Seven Kingdoms of Westeros. Tak hanya itu, Azure Window juga pernah muncul dalam film 'Clash of Titans' pada 1981 silam.
Menjadi lokasi pengambilan gambar dari sederet film terkenal tentunya turut mengangkat popularitas Pulau Malta. Sejatinya, pulau ini merupakan sebuah republik dengan luas wilayah yang tak lebih besar dari Ambon, yaitu hanya 316 km2 saja. Jumlah penduduknyapun tak lebih dari 500 ribu jiwa.
Uniknya, republik yang tergabung sebagai salah satu anggota Uni Eropa ini justru menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi, lho! Padahal, penduduk muslim dari republik yang terdiri dari tiga pulau ini berjumlah kurang dari 1%.
ADVERTISEMENT
Secara umum, bahasa penduduk republik yang pernah diduduki oleh Bani Aghlabiyah dari Arab ini merupakan campuran dari bahasa Arab dan Italia. Hal inilah yang membuat bahasa penduduk Malta jadi berbeda dari bahasa Arab ada umumnya.
Jika berkunjung ke Pulau Malta, kamu tak hanya bisa mengunjungi dua lokasi yang menjadi latar dari Game of Throne saja lho. Valletta, ibu kota Malta ini juga memiliki sejumlah pantai biru dengan pemandangan luar biasa.
Valletta berdiri sejak abad ke-16 pada masa Order of St. John of Jerusalem atau lebih dikenal Knighs Hospitaller. Nama Valletta sendiri diambil dari nama Jean Parisot de la Vallete, pahlawan yang berhasil mempertahankan Malta dari tangan Kesultanan Turki 1565 silam.
ADVERTISEMENT
Secara arsitektural, kota Valletta sendiri terdiri dari sejumlah bangunan klasik bergaya mediterania. Memiliki sejarah yang panjang, 320 monumen cantik yang ada di Vallettapun dijadikan sebagai sebuah situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1980.
St John's Co-Cathedral yang super megah dengan arsitektur bergaya Mannerist dan Baroque ini juga wajib kamu kunjungi saat berlibur di Valletta. Gereja katolik yang didedikasikan khusus bagi Santo Yohanes Pembaptis ini telah berdiri kokoh sejak 1577.
Selain itu, ada sejumlah tempat bersejarah yang bisa kamu kunjungi. Seperti Grand Master's Palace yang kini dijadikan sebagai kantor parlemen Malta, Fort St. Elmo yang menghadap laut, serta Hastings Gardens yang cantik.
Di Valletta, kamu akan dibuat terkesan dengan mudahnya akses berkeliling kota dengan menggunakan bus umum. Para pengendara mobil justru akan kesulitan karena terbatasnya jumlah lahan parkir di kota ini.
ADVERTISEMENT
Mata uang yang digunakanpun adalah euro, jadi kamu tak usah khawatir akan kesulitan menukar uang. Malta sendiri memiliki perbedaan waktu lebih cepat lima jam dari Indonesia. Ibu kota terkecil di dunia ini memiliki bentuk jalanan dengan kontur yang berbukit, sehingga kamu yang tak terbiasa berolahraga dan berjalan kaki akan mudah lelah.
Tertarik untuk menghabiskan waktu di pulau klasik yang menyimpan segudang sejarah ini?
Kamu harus terbang terlebih dahulu menuju sejumlah negara di Eropa seperti Italia atau Swiss, karena tak ada penerbangan langsung menuju Republik Malta. Jika sudah tiba di Eropa, kamu bisa menggunakan maskapai Air Malta yang menghubungkan pulau ini dengan kota besar lainnya.
ADVERTISEMENT