Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Villa Girasole, Rumah Unik yang Bisa Berputar Mengikuti Sinar Matahari
24 Maret 2025 17:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Amusing Planet, pemilik sekaligus arsiteknya, Angelo Invernizzi, merancang rumah ini agar dapat menyerap sebanyak mungkin sinar matahari untuk memaksimalkan manfaat kesehatan yang dihasilkan.
Bukan tanpa alasan, di era tersebut kesadaran akan manfaat sinar matahari bagi kesehatan mulai berkembang. Pada tahun 1930, Dr. Jean Saidman di Prancis membangun sebuah solarium (ruangan yang dikelilingi kaca) berputar untuk mengobati pasien yang menderita kanker, tuberkulosis, dan berbagai penyakit lainnya dengan terapi sinar matahari. Solarium ini memiliki lengan horizontal yang berputar di sekitar kolom pusat untuk mengikuti pergerakan matahari.
Konsep Villa Girasole sendiri muncul pada tahun 1929, tahun yang sama ketika Dr. Saidman mengajukan paten untuk bangunan solariumnya. Sebagai seorang insinyur perkeretaapian, Angelo Invernizzi menerapkan pengetahuannya tentang meja putar kereta api untuk merancang rumah ini.
ADVERTISEMENT
Desain Villa Girasole
Villa Girasole terdiri dari dua bangunan bak sayap bertingkat dua yang memanjang dari poros tengah yang berisi tangga dan lift.
Ruangan-ruangan utama rumah ini berada di atas dasar berbentuk drum yang memiliki bantalan rol di bawah kolom pusatnya.
Seluruh struktur rumah ini dapat berputar dengan kecepatan sekitar 23 cm per menit menggunakan dua mesin diesel, dengan kendali sederhana berupa tiga tombol: maju, mundur, dan berhenti.
Lantai pertama atau yang disebut sebagai zona siang terdiri dari ruang makan dan ruang musik di setiap ujungnya. Di antara keduanya terdapat ruang kerja untuk Mr. dan Mrs. Invernizzi, serta ruang merokok, dengan dapur, pantry, dan toilet yang dekat dengan menara pusat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, lantai kedua diisi dengan beberapa kamar tidur dan kamar mandi yang disusun secara simetris di sepanjang sayap rumah.
Membangun rumah yang bisa berputar tentu tidaklah mudah. Invernizzi menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembangunannya.
Ia bereksperimen dengan material baru seperti beton dan semen fiber, namun kemudian mengganti lapisan luar rumah dengan lembaran aluminium untuk mengatasi retakan akibat getaran selama rotasi.
Retakan kecil di dinding interior juga muncul, yang akhirnya ditutupi dengan kain kanvas.
Rumah yang Selesai Dibangun pada 1935
Setelah empat tahun pembangunan, Villa Girasole selesai pada tahun 1935. Rumah ini menjadi daya tarik tersendiri dan sering diputar setiap hari pada musim panas pertama untuk menarik minat pengunjung.
ADVERTISEMENT
Selain rumah berputar, kompleks ini juga dilengkapi dengan kolam renang beton dan lapangan tenis, serta taman yang menghasilkan buah dan sayuran melimpah.
Lidia Invernizzi, putri Angelo Invernizzi yang masih kecil ketika rumah ini selesai dibangun, mengenang bagaimana ayahnya menikmati hasil karyanya.
"Saya ingat ayah saya duduk di tepi teras, melihat pemandangan, berdiam diri selama berjam-jam dengan perasaan santai dan damai," katanya lebih dari setengah abad kemudian.
Villa Girasole bukan sekadar rumah unik, tetapi juga menjadi bukti inovasi arsitektur yang visioner, menggabungkan teknologi dan desain untuk menciptakan hunian yang selaras dengan alam.
Meski unik, sayangnya Villa Girasole sudah tidak bisa dikunjungi sebab tempat ini sudah ditutup untuk umum. Wisatawan hanya bisa melihat rumah ini dari sisi luarnya saja.
ADVERTISEMENT