Viral Wisatawan Tertimpa Longsor, Ini 5 Tips Liburan Aman saat Musim Hujan

17 Februari 2023 7:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Pesona keindahan Air Terjun Tukad Cepung di Bali. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pesona keindahan Air Terjun Tukad Cepung di Bali. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini viral di media sosial sejumlah wisatawan yang tertimpa longsoran saat sedang mandi di air terjun atau curug. Kejadian yang terjadi di lokasi wisata Air Terjun Sedudo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Selasa (14/2) tersebut menyebabkan satu orang wisatawan tewas dan empat orang lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT
Detik-detik wisatawan yang tertimpa longsor tersebut sempat terekam kamera. Dalam video yang diunggah pemilik akun Twitter @Midjan_La_2, terlihat sekelompok wisatawan yang sedang mandi di air terjun.
Namun, tak lama setelahnya mereka semua tertimpa reruntuhan longsor berupa batu dan tanah. Kejadian yang terbilang cepat dan singkat itu membuat mereka tak bisa mengelak.
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, mengimbau wisatawan untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum berwisata. Apalagi tempat yang disambangi adalah tempat-tempat yang berkaitan dengan alam atau di luar ruangan.
Ilustrasi air terjun Foto: Shutter Stock
"Potensi bencana banjir, bandang, longsor sangat erat kaitannya dengan kejadian curah hujan tinggi dan kondisi lingkungan yang tidak kondusif atau rawan bencana, sehingga dengan memahami hal tersebut, maka warga akan dapat lebih berhati-hati jika akan berwisata ke wilayah yang memiliki karakteristik rawan bencana," ujar Miming, saat dihubungi kumparan, Kamis (16/2).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, BMKG memperkirakan potensi hujan dengan intensitas lebat masih akan terjadi beberapa bulan ke depan.
"Potensi hujan intensitas lebat durasi singkat yang dapat disertai kilat atau petir atau angin kencang masih dapat terjadi, hingga periode peralihan musim/pancaroba mendatang sekitar bulan Maret-April," lanjutnya.
Ilustrasi Cuaca Buruk. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Kemudian yang jadi pertanyaan, amankah kita berwisata ke curug atau air terjun di musim hujan? Lalu, apa saja tips yang bisa dilakukan saat berwisata ke curug saat musim hujan?
Pemerhati kegiatan alam, penulis, sekaligus pendaki berpengalaman (mountaineering), Harley B. Sastha, mengatakan ada sejumlah tips yang bisa dilakukan traveler saat berwisata ke curug atau wisata alam saat musim hujan. Berikut adalah ulasannya!

1. Melakukan Riset

Ilustrasi melakukan riset. Foto: Shutter Stock
Riset jadi hal yang wajib dilakukan wisatawan sebelum traveling. Dengan melakukan riset, kamu tentu bisa tahu karakteristik destinasi yang akan dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Senada dengan hal itu, Harley mengatakan kondisi cuaca yang tidak pasti seperti sekarang ini membuat wisatawan harus ekstra hati-hati. Terlebih ketika memilih berwisata di alam.
"Siapa pun yang ingin mengunjungi wisata alam harus cari tahu dulu sebelum pergi atau melakukan riset. Kondisi cuaca saat ini, situasi mau ke sana seperti apa, macam-macamlah, statusnya apa datang ke pantai, gunung, dan sebagainya," ujar Harley.
Dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, wisatawan bisa mengantisipasi hal-hal buruk yang bisa terjadi. Sebagai contoh, di sebuah air terjun atau curug itu biasanya terdapat kolam yang cukup dalam.
"Di bawah kolam itu biasanya ada kejadian orang tenggelam di pusaran air bawah. Itu hati-hati di bawah kolam air terjun itu kadang bisa dalam banget. Itu pentingnya cari informasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Jika informasi yang dirasa masih belum cukup, kamu bisa bertanya ke warga sekitar atau petugas di tempat wisata.

2. Perhatikan Tanda-tanda Alam Sekitar

Ilustrasi wisatawan yang sedang menikmati indahnya air terjun. Foto: Shutterstock
Selain melakukan riset, kamu juga diminta untuk peka terhadap situasi atau kondisi alam sekitar. Harley mencontohkan, saat ia traveling di sungai, ada tanda-tanda yang bisa diamati.
Bila air sungai naik secara tiba-tiba atau berwarna keruh, maka kamu diminta untuk waspada. Sebab, itu bisa jadi pertanda bahwa hujan besar terjadi di bagian hulu sungai.
"Jika ada perubahan di sungai, air mulai naik, dari jernih tiba-tiba keruh, bisa jadi di hulu hujan besar. Itu akan tiba-tiba datang air bah," ujar Harley.
Menanggapi video wisatawan yang tertimpa longsor saat mandi di air terjun, Harley mengatakan bahwa memang hal tersebut bisa tak terprediksi. Apalagi, kejadiannya terjadi sangat cepat.
ADVERTISEMENT
"Kalau air terjun cepat banget. Itu cepat kejadiannya. Agak sulit di bawah air terjun," katanya.
Meski begitu, Harley mengimbau wisatawan tidak berada di bawah air terjun saat cuaca sedang tidak bersahabat atau sedang musim hujan.
"Hati-hati kalau dalam kondisi hujan lebih baik tidak mandi di air terjun," lanjut Harley.

3. Patuhi Aturan Pengelola Setempat

Ilustrasi wisatawan yang sedang melihat air terjun. Foto: Shutterstock
Selanjutnya, wisatawan diminta tidak melanggar aturan yang ada di tempat wisata. Sebab, seperti diketahui, bahwa ada larangan yang melarang wisatawan mandi di bawah Air Terjun Sedudo.
Sedangkan dalam video yang viral, diduga wisatawan tersebut melanggar aturannya yang ada di tempat wisata.
"Kamu juga wajib mematuhi aturan-aturan dan larangan-larangan yang ada di tempat wisata. Biasanya ada imbauan-imbauannya yang harus dipatuhi," tutur Harley.
ADVERTISEMENT

4. Cari Alternatif Destinasi Lain

Ilustrasi desa wisata di Indonesia. Foto: Dok. Kemenparekraf
Tips berikutnya, kamu bisa mencari alternatif lain yang bisa disambangi. Jika memang kondisi yang tidak memungkinkan, kamu bisa menghindari dulu wisata yang berbau dengan alam.
Seperti contoh di musim hujan seperti ini, kamu sebaiknya tak menyambangi tempat wisata, seperti air terjun atau gunung yang rawan terjadinya longsor atau air bah. Sebagai gantinya, kamu bisa mencari alternatif lain seperti desa wisata.
"Bisa ke desa-desa wisata. Desa wisata sekarang menarik, kan, ada kegiatan yang bisa dicoba dan asyik. Ada juga desa wisata yang menyatu dengan alam. Kamu bisa bersepeda di kampung-kampung desa wisata dan banyak kegiatan yang lainnya," papar Harley.

5. Tunda Jika Tidak Memungkinkan

Ilustrasi traveler traveling di alam sambil membuka smartphone. Foto: A_B_C/Shutterstock
Terakhir, Harley meminta wisatawan tak memaksakan kehendak jika memang kondisi cuaca tidak memungkinkan. Sebab, bagaimana pun juga alam tidak bisa ditebak dan diprediksi.
ADVERTISEMENT
Jika kamu memang sudah menggebu-gebu dan tetap ingin berwisata, Harley memberikan tips yang bisa dilakukan.
"Kasih jeda waktu yang cukup lama sampai cuaca benar-benar cerah baru jalan. Kalau pagi mau jalan lebih baik tunggu cerah, misalnya nunggu beberapa jam atau nunggu sampai siang," ujar Harley.
"Jadi, jangan dipaksakan kalau kondisi masih gerimis juga, apalagi malamnya bekas hujan juga, paginya masih gerimis, mendingan enggak usah atau nunggu kondisi cuaca cerah atau kondusif," pungkasnya.