Wisata 'Gunung Fuji' Tiruan di China Tuai Kritik, Tiketnya Capai Rp 200 Ribu

Warga mengambil foto dengan latar belakang Gunung Fuji yang tidak tertutupi salju di Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang, Kamis (31/10/2024). Foto: Yuichi YAMAZAKI / AFP

Sebuah tempat wisata di China menjadi bahan tawaan setelah mencoba meniru kemegahan Gunung Fuji yang ada di Jepang. Tempat wisata bernama Universe Fantasy Land yang terletak di Provinsi Hebei, China Utara, viral do media sosial karena tampilannya yang terlalu dipaksakan.

Dilansir South China Morning Post, puncak bukit yang dicat putih ini dimaksudkan menyerupai salju abadi di Gunung Fuji, ikon alam terkenal di Jepang.

Namun, hasilnya justru menuai komentar lucu dan kritik tajam dari pengunjung yang merasa kecewa, dan tertipu oleh promosi di media sosial.

Beberapa pengunjung menjulukinya sebagai "gunung matcha bersalju", karena paduan warna hijau bukit dan putih di puncaknya, menyerupai minuman teh hijau susu. Tampilan ini memang terlihat mempesona di foto, tetapi kenyataannya dianggap jauh dari harapan.

Dibanderol Rp 200 Ribu, Tapi Cuma Bukit Dicat Putih

Tak hanya itu, banyak wisatawan dan netizen yang menyayangkan tempat wisata tersebut, karena harga tiketnya yang tidak sepadan dengan apa yang ditawarkan.

Harga tiket masuk ke lokasi ini mencapai 98 yuan (sekitar Rp 220 ribu), dengan harga diskon 78 yuan (sekitar Rp 177 ribu) untuk pembelian secara online. Ada pula biaya tambahan sebesar 48 yuan (sekitar Rp 109 ribu) bagi wisatawan yang ingin berkemah di area tersebut.

Namun, setelah sampai di lokasi, banyak wisatawan mengaku kecewa, karena gunung tersebut hanyalah bukit kecil yang ditutupi rumput buatan dan dicat putih di bagian atasnya. Bukit itu bahkan dilengkapi tangga dan pintu kecil di bagian belakang, menambah kesan yang tidak realistis.

Manajemen dari Linqigu Real Estate Company, yang mengelola objek wisata ini, bahkan menyebut bukit tersebut sebagai "gunung berapi", dan rutin mengadakan "letusan" buatan setiap akhir pekan dengan asap merah muda keluar dari puncaknya.

Universe Fantasy Land awalnya dirancang sebagai lanskap dongeng, dengan danau berkilau, padang rumput hijau, rumah kayu, dan seekor kuda putih--semuanya dimaksudkan sebagai tempat pelarian bagi warga Kota Beijing yang ingin bersantai dari tekanan hidup perkotaan. Namun, kenyataan di lapangan tidak sesuai ekspektasi.

"Bukit kecil yang dicat putih di puncaknya. Tidak ada hubungannya dengan Gunung Fuji," tulis salah satu pengunjung secara blak-blakan di media sosial.

"Kita tidak perlu bayar untuk melihat Gunung Fuji asli, tapi di sini kita bayar untuk versi palsunya," tambah yang lain.

Meski begitu, salah satu staf mengklaim bahwa sejak dibuka pada September lalu, tempat wisata ini telah mengalami banyak peningkatan. Salah satu pengunjung juga menyebutkan bahwa tersedia seekor kuda putih selama satu jam setiap harinya untuk berfoto.

Bukan Pertama Kalinya China Buat Replika Wisata Dunia

Replika Menara Eiffel di Tianducheng, China (kiri) dan Menara Eiffel di Paris, Prancis. Foto: Johanes Eisele/AFP dan Betrand Guay/AFP

Ini bukan kali pertama China membuat replika dari landmark terkenal dunia. Sebelumnya, Hebei dan wilayah lain di negara tersebut pernah membangun tiruan Menara Eiffel, Sphinx Mesir, bahkan bagian dari Tembok Besar China sendiri.

Gunung Fuji merupakan situs warisan dunia yang bisa terlihat jelas di Jepang saat cuaca cerah, tanpa perlu membayar tiket masuk. Gunung ini juga menginspirasi karya seni klasik Thirty-six Views of Mount Fuji oleh seniman ukiyo-e terkenal, Katsushika Hokusai.

Kini, "Mount Fuji versi Hebei" justru menjadi simbol parodi dan viral, karena dianggap lebih cocok sebagai latar foto lucu ketimbang destinasi impian.