Wisata Imlek, Ini 4 Kampung Pecinan Nusantara yang Legendaris

14 Januari 2020 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vihara dharma bhakti petak sembilan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Vihara dharma bhakti petak sembilan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang kaya akan ragam budaya dan sejarah. Membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang penuh potensi wisata, termasuk Wisata Imlek.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa menikmati Wisata Imlek, wisatawan bisa mengunjungi Kampung Cina atau Pecinan yang tersebar di seluruh Nusantara.
Wilayah tersebut biasanya telah ramai dengan ornamen berwarna merah dan hiasan-hiasan khas Imlek (Tahun Baru Cina).
Berikut beberapa kawasan pecinaan ikonik di Nusantara yang bisa kamu kunjungi dan jadikan destinasi wisata Imlek, seperti yang kumparan lansir dari Pesona Travel, Selasa (14/1).

1. Petak Sembilan, Jakarta Barat

Suasana Wihara di kawasan Petak Sembilan, Jakarta, menjelang momen Cap Go Meh, Selasa (19/2). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Di balik banyaknya gedung tinggi yang berjajar di ruas jalanan Jakarta, terdapat satu tempat wisata yang belum terlalu mainstream untuk dikunjungi. Yakni Pecinan Petak Sembilan yang berlokasi di Jalan Kemenangan III 13, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat. Tempat ini bisa menjadi alternatif tempat bagi kamu yang suka hunting foto.
ADVERTISEMENT
Selain kental dengan sejarah etnis Tionghoa, Pecinan Petak Sembilan juga memiliki unsur modern yang membuatnya begitu unik untuk dijelajahi. Di sepanjang jalan, kamu akan mendapati banyak pernak-pernik lampion merah, mirip dengan yang sering ditemui ketika perayaan Tahun Baru Imlek.
Sedangkan di bagian kiri dan kanan jalan Pecinan Petak Sembilan, ada banyak sekali bangunan yang menyediakan berbagai rupa peralatan untuk ibadah umat Buddha dan Konghucu.

2. Kya Kya, Surabaya

Kya Kya, daerah pecinan di Surabaya. Foto: dok. Shutterstock
Kya kya merupakan sebuah pasar malam yang dulu sering diadakan di kawasan Kembang Jepun. Kya kya sendiri berarti jalan-jalan dan diambil dari bahasa Tionghoa.
Kawasan Pecinan yang satu ini sangat pas bagi wisatawan untuk menikmati suasana kuno khas Tiongkok yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
Bagi penggemar bangunan arsitektur kuno, kawasan ini bisa memberikan semua hal tersebut. Di sepanjang kawasan jalan yang panjangnya mencapai 700 meter ini, kamu akan diajak seperti kembali ke masa lalu.
Di kawasan ini, kamu bisa melihat bangunan-bangunan kuno dengan arsitektur Tiongkok, beberapa tempat ibadah dengan ornamen-ornamennya, dan rumah-rumah kuno yang berjajar rapi dengan nuansa klasik yang masih sangat terjaga.

3. Semawis, Semarang

Kawasan Pasar Semawis Pecinan Semarang Foto: Instagram/ @ryanpapih
Jika berkunjung ke Semarang, jangan lupa mampir ke kawasan Warung Semawis di kawasan Pecinan Semarang yang buka setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Beraneka macam kuliner yang pasti akan menggoda selera.
Makanan yang ditawarkan di kawasan ini terdiri dari aneka jenis menu khas hidangan Tionghoa, Oriental dan juga masakan Nusantara.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menyuguhkan aneka kuliner lezat, kawasan di Kelurahan Kranggan ini juga memiliki warisan budaya Cina yang sangat kental.
Keberadaan belasan klenteng baik klenteng marga maupun klenteng umum yang tersebar di gang-gang yang ada bisa jadi sajian tersendiri. Menikmati detail arsitektur yang indah, salah satunya adalah Klenteng Tay Kak Sie.

4. Cina Benteng, Tangerang

Kelenteng Boen Tek Bio, salah satu tempat yang bisa dikunjungi saat ke kawasan Pasar Lama Tangerang. Foto: dok. Instagram/@joshuaalie
Di Tangerang, ternyata ada kawasan pecinan Cina Benteng Tangerang. Mulai dari Gang Sukaria lalu masuk ke dalam gang-gang rumah-rumah penduduk Cina Benteng, lalu jalan melewati pinggir Sungai Cisadane.
Tak hanya itu, di kawasan ini kamu juga bisa menemui Kelenteng Boen Tek Bio dan berakhir di Museum Benteng Heritage, tepatnya di kawasan Pasar lama Tangerang.
ADVERTISEMENT
Kalau belum puas, kamu bisa wisata kuliner dan membeli jajanan khas Tiongkok di area objek wisata ini. Perjalanan di kawasan pecinan ini akan semakin sempurna jika ditutup dengan melintasi Sungai Cisadane naik perahu, dan disusul wisata kuliner malam-malam di sepanjang Jalan Kisamaun.
Bagaimana, apa wisata Imlek yang jadi favoritmu?