Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa travel agent di Indonesia memiliki pekerjaan besar setelah pandemi virus corona berakhir.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, ia mengimbau ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies) agar bertransformasi ke platform digital untuk menghadapi lonjakan wisatawan, pasca pandemi virus corona. Menurut Wishutama, di era teknologi saat ini, membuat gaya hidup mencari informasi, membandingkan antarproduk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi kini telah dilakukan secara digital.
“Pandemi ini akan membawa kita pada kondisi 'New Normal'. Kita ditunjukkan bagaimana teknologi dan media digital membawa kita pada rutinitas dan cara hidup yang baru. Ini yang akan segera kita alami dalam industri pariwisata kita,” kata Wishnutama saat diskusi virtual Bincang Bisnis ASITA, Sabtu (2/5).
Wishnutama juga mengungkapkan bahwa era digital memang tengah menjadi tantangan berat untuk travel agen secara umum. Platform digital diyakini sangat dibutuhkan dalam ekosistem pariwisata yang mempertemukan buyer dan seller di mana semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk bertransaksi.
ADVERTISEMENT
“Temen-teman ASITA harus mencari potensi apalagi di tengah pandemi COVID-19 ini, suka tidak suka mau tidak mau, era digital suatu keniscayaan, dan ini tantangan buat ASITA,” ungkap Wishnutama.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf ) saat ini tengah berkoordinasi dengan para pelaku bisnis pariwisata, untuk mempersiapkan strategi saat menghadapi lonjakan wisatawan. Ia meminta agar travel agent membuat paket wisata menarik dan kompetitif.
“Tentunya sebagai langkah awal menggerakkan wisatawan nusantara dengan membuat paket wisata yang kompetitif. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Garuda dan chain hotel untuk membuat paket-paket menarik. Nanti setelah pandemi selesai kita siap menyambut wisatawan,” ujar Wishnutama.
Dalam pernyataannya, Wishnutama juga mengatakan bahwa nantinya, tren wisata dan paradigma baru di Indonesia diperkirakan akan terjadi. Hal tersebut mengacu pada kesehatan dan kenyamanan di berbagai sektor mulai dari atraksi, akomodasi, preferensi produk, transportasi, hingga label higienis.
ADVERTISEMENT
“Pembangunan pariwisata ke depan, kita akan fokuskan ke hal-hal yang sangat prinsip misalnya toilet bersih, sanitasi dan higienitas. Sebagai salah satu contoh, toilet yang ada di Mandalika dibuat setara dengan toilet hotel berbintang,'' tutur Wishnutama.
''Nantinya kita harapkan terdapat semacam sertifikasi tempat wisata atau hotel memenuhi kriteria tersebut, aman dari sisi keamanan, kesehatan terjamin dan ini menjadi hal yang sangat penting,” sambungnya.
Selain itu, saat Forum G20 beberapa waktu lalu Wishnutama menuturkan bahwa ia mendorong seluruh negara terus bekerja sama dalam menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global akibat pandemi COVID-19 di sektor kepariwisataan.
"Dibutuhkan kerja sama yang kuat untuk mendorong dunia dalam mitigasi dan pemulihan situasi. Baik selama pandemi dan pascapandemi. Indonesia siap untuk membantu, dalam merumuskan kebijakan global dan menerapkan norma dan standar baru," kata Wishnutama.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!