Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah menggeber pembangunan infrastruktur di berbagai destinasi wisata khususnya di 5 destinasi super prioritas dan 10 Bali Baru. Pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2020. Setelah pembangunan fisik selesai, tugas lebih besar telah menanti. Destinasi tersebut rencananya akan dipromosikan secara besar-besaran untuk menggaet lebih banyak wisatawan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, mega-program pemerintah ini belum dipetakan secara utuh dalam skala nasional. Selama ini Indonesia hanya punya master plan kecil-kecil alias per wilayah.
Hal ini pun membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio melakukan gerak cepat. Demi mengimbangi pembangunan fisik yang terus berjalan, pihaknya kini juga tengah menyiapkan integrated master plan untuk pariwisata Indonesia.
“Maka dari ini kami akan susun integrated master plan untuk pariwisata Indonesia. Kita harapkan dengan adanya integrated master plan ini, kita tahu betul langkah apa saja yang mesti kita lakukan ke depan,” ujar Wishnutama dalam acara Indonesia Tourism Summit 2019 di Annex Building, Jakarta, Selasa (17/12).
Selama ini sejatinya Indonesia telah memiliki PP nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Reparnas). Namun menurut Wishnutama, PP tersebut sifatnya masih sangat normatif. Butir-butir peraturannya belum sampai ke tingkat implementatif. Bahkan peraturan tersebut juga belum menyentuh hingga pelaksanaan di level teknis.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang membuat Tama, sapaan akrab Wishnutama , menginginkan master plan pariwisata skala nasional nanti berisi peraturan-peraturan hingga desain rencana yang lebih konkrit.
“Enggak hanya bersifat normatif, tapi tahu betul para stakeholder mesti melakukan apa ke depan, promosi macam apa yang harus dilakukan, ekosistem, tahapan-tahapan apa, wilayahnya mana saja. Jadi tahu betul apa yang harus dilakukan oleh para stakeholder,” tegasnya.
Sehingga nantinya master plan pariwisata ini tidak hanya berguna bagi pemerintah, namun juga bisa dipakai langsung oleh para stakeholder di bidang pariwisata. Misalnya untuk menyusun strategi promosi hingga sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi.
Nantinya master plan ini juga akan disusun sesuai dengan perkembangan zaman. Menurutnya, masterplan ini akan memuat rencana jangka panjang yang akan dilakukan pemerintah di bidang pariwisata.
Tama mengatakan, program ini hampir sama seperti yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab yang juga punya master plan hingga 40 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
“Sehingga kita bisa tahu 5 tahun ke depan bagaimana, 10 tahun ke depan bagaimana bahkan sampai 2045 rancangan dan rencana yang akan dilakukan oleh pemerintah ke depan,” ujarnya.
Untuk menyusun master plan ini, Tama mengaku pihaknya juga melibatkan banyak pihak termasuk lintas kementerian. Bahkan Tama juga berdiskusi langsung dengan Presiden Joko Widodo. Targetnya, integrated master plan pariwisata ini bisa diluncurkan tahun depan. Bahkan Tama berambisi peluncurannya bisa dipercepat.
“Insyaallah pertengahan tahun depan. Atau bisa lebih cepat 3 sampai 4 bulan dari sekarang,” tutupnya.