Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Festival Kampung Berseri Astra (FKBA) kembali digelar. Bertempat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu , Jakarta, festival yang diadakan dua hari dari 29-30 Juni oleh PT Astra International Tbk ini mengambil tema lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita berdiri bersama dihadapan guru-guru dan adik-adik dari 15 provinsi mengambil tema lingkungan hidup. Bulan Mei lalu, dilakukan di Sumatera Barat dengan tema pendidikan," ucap Deputy Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, saat membuka Festival Kampung Berseri Astra di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (29/6).
Lewat festival ini, PT Astra International Tbk ingin mengajak masyarakat luas, khususnya masyarakat yang tinggal di Pulau Pramuka untuk menjaga lingkungan hidup. Salah satunya dengan berhenti menggunakan berbagai produk plastik dan menggantinya dengan produk yang ramah lingkungan.
“Kita harus bersama-sama peduli dengan lingkungan. Hari ini adik-adik dapat gelas kaca atau tumbler, itu tujuannya adalah mengurangi sampah yang kita hasilkan dari kegiatan kita,” tutur Riza.
ADVERTISEMENT
Riza juga berharap, lewat festival ini pihaknya dapat mengedukasi masyarakat agar dapat melakukan daur ulang sampah plastik, agar dapat menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Entah dijadikan produk tas, tempat sampah, hiasan, ataupun untuk perlengkapan rumah tangga.
“Kita ingin mengajak apa yang kita lakukan sekarang bisa kita lakukan bersama-sama di tempat kita masing-masing di seluruh Indonesia. Sehingga, kita harapkan seluruh Indonesia bisa menjadi lebih bersih dibandingkan sebelumnya,” tambah Riza.
Tema ini dipilih lantaran kian maraknya pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah plastik dan tak terkecuali yang terjadi di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu , Jakarta.
Perlu diketahui bersama, Kepulauan Seribu yang ditetapkan sebagai satu dari 10 Destinasi Prioritas Bali Baru oleh Kemenpar, juga belum bisa terlepas dari sampah plastik. Hal ini dipertegas dengan pernyataan dari Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu, Husein Murad.
ADVERTISEMENT
"Sampah yang berada di perairan Kepulauan Seribu ditaksir mencapai 40 ton setiap harinya. Dari jumlah itu, lebih dari 50 persen atau 21 ton merupakan sampah plastik.
Sampah tersebut berasal dari tiga tempat, pertama sampah buangan dari penduduk yang tinggal di sekitar Kepulauan Seribu. Kedua, sampah limpahan dari 15 sungai dari DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Ketiga, sampah yang kerap dibawa oleh para wisatawan mancanegara ataupun domestik," ucap Husein saat ditemui kumparan, Sabtu (29/6).
Lebih lanjut, dari Kemenpar yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bidang Area 1 Asdep Pengembangan Destinasi Regional 2 Deputy Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Wastuti, SE, MM, berharap festival ini dapat meningkatkan angka kunjungan wisata ke Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
"Festival ini diharapkan akan menjadi market dunia pariwisata dengan menawarkan industri kreatif. Di dalam industri kreatif sebagai bagian Sapta Pesona adalah untuk kenangan serta juga dapat meningkatkan lapangan pekerjaan, sekaligus membangun dan mempromosikan dunia pariwisata Indonesia," jelas Wastuti.