Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Yayasan Sudamala Bumi Insani Dukung "English Goes to Kampung" di Sumba
13 Maret 2025 12:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Yayasan Sudamala Bumi Insani (SBI) kembali menunjukkan komitennya terhadap pengembangan masyarakat Sumba. Kali ini, Yayasan SBI memberikan dukungan kepada English Goes to Kampung (EGK), sebuah inisiatif yang dipelopori oleh Asti Kulla dan tim, untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Dilansir keterangan resmi yang diterima kumparan, dukungan ini akan diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), yang langsung diikuti dengan bantuan finansial selama dua tahun ke depan.
Bantuan ini tidak hanya akan mendukung aktivitas utama EGK dalam pengajaran bahasa Inggris, tetapi juga program turunannya yang menangani isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) - salah satu tantangan sosial yang masih marak terjadi di Sumba.
Pendiri Yayasan SBI, Ben Subrata, mengatakan bahwa penguasaan bahasa Inggris merupakan langkah penting dalam mempersiapkan masa depan Sumba, terutama di sektor pariwisata.
"Pembelajaran bahasa Inggris di Sumba akan sangat membantu masyarakat dalam beradaptasi dan berpartisipasi dalam perkembangan pariwisata ke depannya. Dengan keterampilan ini, mereka dapat menjadi pelaku utama dalam industri ini, bukan hanya sebagai penonton," katanya.
Yayasan SBI berpandangan bahwa Sumba, dan NTT secara keseluruhan harus dibangun dengan mengandalkan potensi pariwisatanya yang sangat menjanjikan.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, anak-anak Sumba khususnya, dan NTT pada umumnya, harus dipersiapkan untuk mengisi setiap peluang dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata setempat," tutur Ben.
Sementara itu, Ketua Harian Yayasan SBI, Sri Nuka, mengatakan bahwa tanpa keterampilan bahasa, masyarakat lokal akan sulit mendapatkan manfaat optimal dari perkembangan industri ini.
"Bahasa Inggris adalah jembatan bagi masyarakat Sumba untuk dapat memetik manfaat dari pariwisata. Dengan kemampuan bahasa yang baik, mereka akan lebih percaya diri dalam bekerja, berwirausaha, dan berinteraksi dengan wisatawan," ujar Sri.
Dukungan Yayasan SBI untuk Rumah Seni dan Budaya Sumba
Tak hanya menghadirkan English Goes to Kampung, Yayasan SBI yang merupakan inisiatif sosial dari Sudamala Resorts juga memberikan dukungan kepada Rumah Seni dan Budaya Sumba, yang didirikan dan dikelola oleh Pater Robert beserta timnya.
ADVERTISEMENT
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Waitabula, sebagai awal kerja sama jangka panjang dalam mendukung pelestarian seni dan budaya di wilayah ini.
Rumah Seni dan Budaya Sumba telah lama berperan dalam melestarikan, mengembangkan, dan mengajarkan seni, serta budaya lokal kepada generasi muda, agar wisata budaya Sumba tetap hidup dan berkembang.
"Kami meyakini bahwa upaya yang dilakukan oleh Pater Robert dan tim di Rumah Seni da Budaya Sumba sangatlah penting dalam menjaga keberlangsungan seni dan budaya setempat," kata Ben.
Lebih dari sekadar melestarikan artefak fisik seni dan budaya, Rumah Seni dan Budaya Sumba memiliki misi yang lebih luas, yaitu menanamkan nilai-nilai budaya warisan leluhur sebagai fondasi moral dan karakter anak-anak Sumba.
ADVERTISEMENT
"Di tengah pesatnya arus globalisasi, nilai-nilai budaya ini menjadi benteng yang membentuk identitas dan kebanggaan generasi muda," tutur Ben.
Di kesempatan yang sama, Sri Nuka menambahkan bahwa sebelum memberikan dukungan, Yayasan SBI telah melakukan kajian menyeluruh terhadap konsep pelestarian, serta tata kelola Rumah Seni dan Budaya Sumba.
"Kami melihat keseriusan dan dampak nyata dari program yang dijalankan oleh Rumah Seni dan Budaya Sumba. Dengan keyakinan itu, kami merasa nyaman untuk mendukung inisiatif ini dan berharap kerja sama ini dapat berlangsung dalam jangka panjang," tutup Sri Nuka.