Yeay! Kini Beli Tiket ke Gunung Ijen Bisa Dilakukan Secara Online

8 Januari 2019 13:50 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawah Ijen. (Foto: Instagram @myredshutterbutton)
zoom-in-whitePerbesar
Kawah Ijen. (Foto: Instagram @myredshutterbutton)
ADVERTISEMENT
Mau menikmati indahnya Blue Fire di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen? Sebelum menatap cantiknya blue fire, tentu, kamu harus membeli tiket masuk kawasan Ijen terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Nah, untuk membeli tiket masuk Ijen, kamu tak harus datang ke lokasinya. Pasalnya, destinasi wisata ini baru saja meluncurkan sebuah aplikasi untuk mem-booking tiket. Aplikasi yang diberi nama Ijen Blue Fire itu bisa diunduh melalui Google Playstore.
Kepala BKSDA Jatim wilayah V (Banyuwangi), Sumpenah, menuturkan jika aplikasi ini masih dalam tahap uji coba. Uji coba sendiri dilakukan sejak Desember 2018 lalu hingga Maret 2019 mendatang.
Aplikasi Ijen Blue Fire untuk Memesan Tike ke Taman Wisata Alam Ijen (Foto: Bella Cynthia / kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Ijen Blue Fire untuk Memesan Tike ke Taman Wisata Alam Ijen (Foto: Bella Cynthia / kumparan)
Lewat applikasi ini, wisatawan dapat membeli tiket kapan saja dan di mana saja. Syarat pembelian tiket pun cukup mudah, turis lokal cukup menyiapkan KTP, untuk turis mancanegara cukup menyiapkan pasport.
Melalui aplikasi Ijen Blue Fire, pengguna akun bisa memesan hingga 10 tiket. Jika ingin membeli lebih dari itu bisa dilakukan esok harinya.
ADVERTISEMENT
Untuk biayanya sendiri, wisatawan lokal dikenakan Rp 5 ribu dan Rp 7.500 pada weekend. Sementara wisatawan asing harus merogoh kocek sebesar Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu untuk akhir pekan.
Aplikasi Ijen Blue Fire untuk Memesan Tike ke Taman Wisata Alam Ijen (Foto: Bella Cynthia / kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Ijen Blue Fire untuk Memesan Tike ke Taman Wisata Alam Ijen (Foto: Bella Cynthia / kumparan)
Namun, untuk proses pembayaran sendiri masih harus dilakukan dengan membayar langsung kepada pos tiket di Paltuding atau rest area Puncak Ijen.
“Tiket sudah bisa dipesan online, namun pembayaran masih manual karena kita matching-kan, karena masih harus disesuaikan dengan beberapa aturan dan sistem,” ujarnya, seperti dikutip dari Facebook resmi Kementerian Pariwisata.
Walau wisatawan bisa membeli tiket melalui aplikasi yang akan resmi berlaku pada April 2019 ini, tiket box akan tetap disediakan untuk melayani wisatawan yang belum mengetahui peraturan terbaru tersebut.
ADVERTISEMENT
Sumpenah menambahkan, saat sudah berlaku nanti diharapkan proses pembayaran bisa dilakukan dengan tansfer bank.
Aplikasi Ijen Blue Fire untuk Memesan Tike ke Taman Wisata Alam Ijen (Foto: Bella Cynthia / kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Ijen Blue Fire untuk Memesan Tike ke Taman Wisata Alam Ijen (Foto: Bella Cynthia / kumparan)
Yang perlu diketahui, aplikasi ini tak hanya bisa digunakan untuk memesan tiket masuk Taman Wisata Alam Ijen saja. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membeli tiket wisata ke TWA lainnya yang dikelola BBKSDA Jatim, yaitu TWA Tretes, dan TWA Gunung Baung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Yanuarto Bramuda, menjelaskan aplikasi booking tiket secara online tersebut diluncurkan untuk mempermudah wisatawan yang berencana mendaki kawasan Kawah Ijen, agar bisa mengatur jadwal pendakian. Serta untuk memantau dan membatasi jumlah pengunjung pendakian Kawah Ijen agar lebih nyaman.
Mendaki Puncak Kawah Ijen (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mendaki Puncak Kawah Ijen (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
Ya, nantinya jumlah pengunjung di Taman Wisata Alam Ijen memang akan dibatasi, mengingat destinasi wisata satu ini dikelilingi Cagar Alam Pegunungan Ijen yang sensitif terhadap banyaknya wisatawan.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, di hari Senin hingga Jumat ratusan orang datang untuk menikmati indahnya Gunung Ijen. Sementara di akhir pekan jumlahnya meningkat hingga lebih dari 1.000 orang.
Selain membatasi jumlah wisatawan, pendakian Kawah Ijen juga selalu ditutup pada hari Jumat di minggu pertama setiap bulannya. Tentu, penutupan tersebut dilakukan guna memberikan alam kawasan pendakian Kawah Ijen untuk bernafas dan beristirahat.
"Kita membatasi kuota, dan (menu pesan tiket di aplikasi gawai) akan menutup sendiri kalau kita anggap sudah penuh," jelas Sumpenah.
Sumpenah menambahkan, dalam masa uji coba, aplikasi belum menerapkan jumlah pembatasan yang diberlakukan. Dan jumlah maksimal wisatawan yang datang dalam sehari juga masih dalam pembahasan.
com-Kunjungan ke Gunung Ijen (Foto: Pemkab Banyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
com-Kunjungan ke Gunung Ijen (Foto: Pemkab Banyuwangi)
Melihat hal ini, Menteri Pariwisata, Arief Yahya tak ragu memberikan dua jempol untuk gebrakan tersebut. Pasalnya, Menpar memang getol menularkan Konsep Go Digital Be The Best.
ADVERTISEMENT
Arief Yahya pun menambahkan jika langkah Banyuwangi harus dicontoh daerah lain. Semua harus mengubah haluan dan bertransformasi menuju digital.
"Langkah yang diambil Banyuwangi ini sudah tepat. Daerah juga harus mulai go digital untuk memenangi persaingan. Kerja sama ini akan semakin melambungkan pariwisata Banyuwangi," pungkas Arief Yahya.