Yogyakarta Dikunjungi 780 Ribu Wisatawan Selama Januari 2022

7 Maret 2022 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tugu Yogyakarta. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tugu Yogyakarta. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
Semua sektor yang terkena dampak pandemi COVID-19 perlahan bangkit, salah satunya pariwisata di Indonesia yang mulai menunjukkan peningkatan di sejumlah daerah, termasuk Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mencatat kunjungan wisatawan selama Januari 2022 terbilang cukup tinggi. Sebab, ada 780 ribu orang yang berkunjung ke Yogyakarta.
Data tersebut diperoleh dari catatan tamu hotel dan kunjungan di tempat wisata.
"Jumlahnya cukup tinggi. Ini yang membuat kami pun merasa terkejut, karena biasanya Januari adalah ‘low season’," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, seperti dikutip dari Antara.
Ilustrasi kamar hotel mewah Foto: Shutter Stock
Angka tersebut tidak menutup kemungkinan memiliki perhitungan ganda, karena bisa saja tamu hotel mengunjungi berbagai tempat wisata di Yogyakarta.
780 ribu wisatawan sepanjang Januari 2022 tersebut terdiri dari 670 ribu datang sebagai tamu hotel, dan sisanya melakukan kunjungan ke tempat wisata.
"Kondisi ini bagi kami adalah anomali. Tetapi, kami sudah melakukan konfirmasi ke hotel dan memang okupansi pada Januari cukup tinggi, terutama di seputar Malioboro," tutur Wahyu Hendratmoko.
ADVERTISEMENT

Target Kunjungan Wisatawan ke Yogyakarta

Ilustrasi Jalanan Malioboro, Yogyakarta. Foto: Shutter Stock
Pada 2022, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menargetkan total kunjungan wisatawan sebanyak 1,4 juta orang. Angka tersebut mengacu pada pada tahun 2021 lalu yang mencatat ada 1,1 juta orang yang berkunjung.
Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga mengubah perhitungan jumlah kunjungan wisata menjadi tiap bulan, yang sebelumnya dihitung per tahun.
Hal ini diharapkan agar pemerintah bisa mengambil kebijakan yang sesuai untuk pengembangan dan kebangkitan pariwisata di Yogyakarta.
Ilustrasi wisatawan yang sedang menikmati indahnya air terjun. Foto: Shutterstock
"Kalau angka kunjungan wisata baru muncul satu tahun sekali, tentu kami akan kesulitan untuk menyesuaikan strategi. Terlebih dalam kondisi pandemi seperti sekarang dibutuhkan strategi yang cepat dan tepat," ujar Wahyu.
Selain itu, pemerintah juga membuat inovasi Gempita atau gerak cepat untuk menyebarluaskan peraturan. Itu menjadi salah satu upaya untuk mempercepat pemberian informasi kebijakan atau aturan kepada pelaku pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Harapannya, pelaku pariwisata bisa cepat mengambil langkah menyesuaikan kebijakan dari pemerintah dan kami bisa melakukan pengawasan, serta pembinaan jika terjadi pelanggaran," pungkas Wahyu.