Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Indonesia, Taman Bunga Amarilis di Gunungkidul, Yogyakarta, jadi korban 'selfie' wisatawan yang membabi buta demi foto paripurna. Berkaca dari hal tersebut, Pemerintah Belanda mengambil langkah untuk melindungi bunga yang jadi ikon negaranya tersebut, terutama pada saat ini, ketika musim semi tengah menyapa dan bunga sedang dalam masa mekarnya.
Cara yang ditempuh adalah dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi digital dalam kampanyenya, sehingga tanpa sadar, baik sengaja atau tidak, wisatawan diingatkan untuk berfoto secara bijak tanpa merugikan bunga tulip.
Kampanye bertajuk Tulip-Friendly Selfies atau yang diartikan sebagai selfie ramah tulip ini mengajak wisatawan berfoto dari jauh, di luar kebun bunga dan menambahkan tagar #watchyourfeet dalam postingan mereka. Selain itu, para petani juga memasang pagar dan papan tanda yang meminta turis untuk selalu menjaga jarak dengan bunga tulip.
Papan tanda tersebut ditulis dengan peringatan "Enjoy the Flowers, Respect Our Pride" menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin, yang berarti "Silakan Nikmati Bunga-Bunganya, Hormati (Bunga) Kebanggaan Kami". Tindakan ini dilakukan untuk mencegah kerusakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi petani sebesar ribuan dolar, seperti yang pernah terjadi beberapa tahun belakangan ýang muncul hanya karena 'kegilaan' turis untuk update di media sosial Instagram.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi dari kantor turis Noordwijkerhout, desa di barat daya Amsterdam, sebuah tim yang terdiri dari 40 pemandu sukarela atau "duta besar" telah bersiap mengajari para pengunjung tentang sejarah ladang tulip dan mengingatkan mereka mengapa penting untuk menghormati lanskap tulip yang berwarna-warni tersebut.
Dewan Pariwisata Belanda bahkan telah menerbitkan daftar aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk pengunjung yang hendak berkunjung, agar tidak merusak destinasi alamnya.