Kontroversi Teori Propaganda Rusia Jokowi

4 Februari 2019 19:33 WIB
clock
Diperbarui 22 Maret 2019 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang disampaikan calon presiden nomor urut 01, Jokowi, saat bertemu simpatisannya yang tergabung dalam pengusaha kayu dan mebel. Menurutnya, fitnah-fitnah yang selalu dialamatkan kepadanya seperti propaganda Rusia.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau dibolak-balik seperti ini, seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat, masyarakat menjadi ragu," kata Jokowi.
Kedutaan Rusia di Jakarta juga membantahnya. Melalui Twitter, mereka mengatakan istilah "propaganda Rusia" diciptakan Amerika Serikat pada 2016 dan tidak sesuai realitas. Rusia menegaskan tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.
Sedangkan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, meminta Presiden Joko Widodo berhati-hati dalam berucap. Menurutnya, ucapan Jokowi soal tudingan ada propaganda Rusia bisa berujung pada pelaporan terhadap kepolisian karena penyebaran hoaks.
Simak selengkapnya di kumparan.com/topic/medsos, atau download aplikasi kumparan di Appstore dan Playstore.