Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
10 Kutipan Kartini yang Bikin Semangat: Tentang Kebebasan Perempuan Hingga Cinta
21 April 2021 8:16 WIB

ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini. Momen ini dilakukan untuk mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini.
ADVERTISEMENT
Ia menjadi sosok perempuan yang menyumbang jasa besar bagi Tanah Air dan dikenal sebagai Pahlawan Nasional yang memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia.
Sebagai perempuan muda asal Jawa, Kartini punya pemikiran yang sudah maju sejak dulu. Ia rajin membaca dan menulis, karena ia percaya, dengan dua cara itu ia bisa keluar dari dinding rumah yang mengukungnya selama ia dipingit pada usia 13 tahun. Kartini muda banyak mengungkapkan pemikiran atas apa yang terjadi di sekelilingnya pada surat-surat yang ia kirim untuk sahabat penanya.
Meski Kartini sudah hidup di masa yang berbeda dengan kita sekarang, tapi saat membaca tulisannya dalam surat-surat yang ia kirim kepada sahabat-sahabatnya, kita akan tercengang betapa majunya cara berpikir putri Jawa ini.
ADVERTISEMENT
Nah, untuk Anda yang penasaran apa saja isi pemikiran Kartini, berikut kumparanWOMAN merangkum beberapa kutipan dari surat-surat Kartini tentang berbagai hal yang dapat menginspirasi dan juga membakar semangat.
1. Tentang perempuan modern
2. Pendidikan untuk perempuan
“Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa bahagia baginya.”
3. Memperjuangkan perempuan yang tertindas
“Indah dan mulia tugas yang memanggil kita untuk berjuang bagi kepentingan agung, bekerja buat kemajuan wanita Pribumi yang tertindas, peningkatan rakyat Pribumi, pendeknya menjadi berarti bagi masyarakat, bekerja bagi keabadian…”
4. Bekerja untuk kebebasan
“Kerja! Kerja! Kerja! Perjuangkan kebebasanmu! Baru kemudian kalau kau telah bebaskan dirimu sendiri dengan kerja, dapatlah kau menolong yang lain-lain!"
ADVERTISEMENT
5. Tentang ketidakadilan bagi perempuan
“Terlalu banyak penderitaan di dalam dunia wanita kami. Tetapi sebelum aku angkat bicara melawan kezaliman yang merajalela di dalam duniaku itu, aku harus mempertimbangkannya baik-baik; aku harus tahu apa yang aku lakukan, karena dengan angkat suara itu aku memanggil kebencian semua orang, yang mendapatkan keuntungan dari kezaliman itu, menjadi penimpa kepalaku."
6. Terus punya mimpi
"Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam."
7. Kunci agar mencapai puncak
8. Tentang pemikiran perempuan muda
"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."
9. Bicara soal cinta
"Cinta! Apa yang kita ketahui tentang cinta? Bagaimana kita dapat mencintai seorang laki-laki yang tidak pernah kita kenal sebelumnya? Bagaimana laki-laki itu dapat mencintai kita? Tentu saja mustahil. Perempuan dan laki-laki muda dipisahkan, dan tak pernah diijinkan untuk berjumpa."
ADVERTISEMENT
“Tidak ada yang dapat kita lakukan mengenai hal tersebut. Suatu hari itu akan terjadi, bahwa saya harus menuruti seorang suami yang tidak saya pernah saya kenal. Cinta hanyalah dongeng bagi dunia kami di Jawa. Bagaimana seorang suami dan istri bisa mencintai satu sama lain jika mereka baru bertemu setelah mereka terikat dalam pernikahan?”
10. Jiwa muda
“Buatlah kami berbahagia, dengan jalan membahagiakan orang lain, yang mempunyai keinginan, perasaaan, dan aspirasi seperti kami. Kami mengerti apa artinya mengeramkan damba membara di dada. Duh, biarlah jiwa muda yang indah, tiada kehilangan tenaganya yang segar! Jiwanya itu harus dapat diperas buat kepentingan Rakyat, yang memang membutuhkan tenaga-tenaga seperti tenaganya!”