12 Fakta Menarik tentang Brand Mewah Louis Vuitton

13 Juni 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Louis Vuitton. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Louis Vuitton. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mewah, timeless, dan delicate.
Tiga kata ini mungkin jadi deskripsi yang pas untuk menggambarkan brand fashion papan atas Louis Vuitton. Kepopuleran namanya, monogram khasnya, dan bentuk-bentuk ikonisnya membuat siapa saja dijamin 'hapal' dan tak asing dengan tampilan produk-produk Louis Vuitton.
ADVERTISEMENT
Nama brand ini diambil dari nama sang pendiri bernama Louis Vuitton yang lahir pada tahun 1821. Setelah melalui perjalanan karier yang panjang di bidang craftmanship di Prancis, ia pun akhirnya mendirikan perusahaan boks dan koper Louis Vuitton pada tahun 1854.
Kepopuleran Louis Vuitton karena craftmanship dan kualitas-kualitas produknya membuat banyak perusahaan turut menjiplak desain dan ciri khas mereka. Akhirnya, pada tahun 1896, pola monogram Louis Vuitton mulai diperkenalkan. Pola ini begitu ikonis dan sudah melekat selama 123 tahun dalam desain-desain Louis Vuitton.
Bagaimana tidak, monogram yang terdiri dari huruf L dan V yang saling bertautan, pola bunga dengan empat kelopak, dan pola organic bergaya trefoil, dari inspirasi perpaduan gaya Jepang dan desain oriental pada era Victoria ini seringkali menjadi simbol ‘kelas’ dalam lingkungan sosial.
ADVERTISEMENT
Brand yang telah berdiri sejak 1854 ini menjadi salah satu saksi perkembangan fashion dunia. Berikut kumparanWOMAN rangkumkan 12 fakta unik dan menarik lainnya dari brand papan atas Louis Vuitton. Apa saja?
1. Sebelum terkenal karena brand yang diciptakannya, Louis Vuitton adalah seorang laki-laki yang berasal dari keluarga pekerja menengah ke bawah. Ia meninggalkan rumah keluarganya sejak usia 13 tahun untuk mengejar mimpi besarnya ke Paris.
Desainer Louis Vuitton. Foto: Wikimedia Commons
2. Perjalanan 292 mil atau 470 km dari rumah keluarga yang terletak di daerah Prancis Timur ke Paris, ia lakukan dengan berjalan kaki selama dua tahun lamanya. Perjalanan panjang itu ia lakukan dengan pemberhentian secara berkala untuk melakukan pekerjaan sambilan. Ini cara yang harus dilakukannya untuk menopang kebutuhan dan kehidupan pribadinya.
ADVERTISEMENT
3. Sesampainya di Paris pada tahun 1837, Louis Vuitton menemukan pekerjaan di sebuah workshop untuk membuat boks dan kemasan. Kelihaiannya diakui banyak orang. Reputasinya meningkat dan namanya semakin dikenal sebagai pengrajin terhormat. Karena ketrampilannya tersebut, ia ditunjuk sebagai staf khusus yang membuat boks-boks (koper) untuk kebutuhan Eugenie de Montijo, yang merupakan istri dari Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis dari tahun 1804 sampai tahun 1814. Momen inilah yang jadi 'pintu' utamanya untuk bergabung dengan kelas-kelas elit Prancis.
Louis Vuitton. Foto: Shutterstock
4. Perjalanan kariernya tersebut membuatnya bisa mendirikan perusahaan sendiri pada tahun 1854. Meski perusahaan Louis Vuitton sudah berdiri sejak 1854 sebagai perusahaan boks dan koper traveling, ia baru mulai membuat tas jinjing pada tahun 1892.
ADVERTISEMENT
5. Salah satu tas Louis Vuitton paling populer dengan nama 'Speedy', pada mulanya sebenarnya diciptakan untuk boks atau koper traveling. Namun, suatu saat Audrey Hepburn, bintang film sekaligus ikon fashion, menelepon pihak Louis Vuitton dan memohon untuk dibuatkan versi mini dari Speedy tersebut. Sontak, kepopuleran tas Speedy ini memuncak dan jadi model tas Louis Vuitton paling populer hingga sekarang.
6. Selain Speedy, tas 'Alma' menjadi salah satu model tas Louis Vuitton yang tak kalah populer. Tas ini sebenarnya didesain khusus atas permintaan pribadi Coco Chanel. Bentuknya yang chic, cantik, dan feminin ini digandrungi oleh setiap perempuan hingga saat ini. Uniknya lagi, tas Louis Vuitton model Alma ini jadi satu-satunya tas yang pernah dijinjing Coco Chanel, selain mereknya sendiri.
Louis Vuitton model Alma. Foto: Shutterstock
7. Tahukah Anda bahwa proses quality check dari tas Louis Vuitton melalui proses yang sangat panjang? Sebelum dijual, tas Louis Vuitton harus melalui tes ketahanan seperti dimasukkan benda berat seberat 3,5 kg dan dijatuhkan dari ketinggian setengah meter selama empat hari berturut-turut. Tidak sampai di situ, zipper dari tasnya pun harus terus menerus dibuka-tutup sebanyak 5,000 kali untuk memastikan ketahanannya. Wow!
ADVERTISEMENT
8. Fakta yang satu ini mungkin akan menyakitkan bagi sebagian Anda. Semua tas dan sepatu Louis Vuitton yang tak terjual, akan dikembalikan ke pabrik di Prancis, lalu dihancurkan dan dibakar. Menyakitkan, bukan? Ya, hal ini harus dilakukan untuk memastikan imej brand Louis Vuitton agar tetap eksklusif.
9. Louis Vuitton tidak akan pernah memberikan harga diskon pada barang-barang yang mereka produksi. Seperti poin sebelumnya, jika barang tak terjual, maka diskon bukanlah solusi.
Louis Vuitton. Foto: Shutterstock
10. Semua tas Louis Vuitton dibuat secara handmade-atau murni keahlian tangan. Kabarnya, dibutuhkan waktu satu minggu untuk membuat satu tas.
11. Monogram populer Louis Vuitton dipopulerkan oleh anak Louis Vuitton yang bernama Georges Vuitton. Monogram tersebut dibuat untuk menghindari segala bentuk plagiarisme dari perusahaan lain terhadap brand Louis Vuitton.
ADVERTISEMENT
12. Louis Vuitton memiliki sekitar 460 toko di 50 negara. Tokonya yang terbesar terletak di 101 avenue des Champs-Elysees, Paris, Prancis dengan luas sekitar 1800 meter persegi. Kemudian, di Nevada, Amerika Serikat, Louis Vuitton memiliki lima butik resmi di jajaran jalan yang sama. Dan yang terunik terletak di Singapura yang kini menjadi bagian dari ikon wilayah Marina Bay Sands. Toko tersebut memiliki toko buku, tempat relaksasi, galeri, hingga terowongan bawah laut yang mengarah ke hotel dan mal Marina Bay Sands.