Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Cara mencegah kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT penting untuk diketahui setiap orang agar terhindar dari kekerasan dalam lingkup rumah tangga. Berdasarkan data National Intimate Partner and Sexual Violence Survey, lebih dari sepertiga perempuan, serta satu dari 12 laki-laki di dunia pernah mengalami kekerasan oleh pasangan mereka.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut data per 1 Januari 2024 yang diunggah di laman kekerasan.kemenpppa.go.id, jumlah kasus KDRT di Indonesia mencapai lebih dari 8 ribu, dengan korban laki-laki sebanyak lebih dari seribu dan korban perempuan lebih dari 7 ribu.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tindak KDRT adalah kasus serius yang perlu dicegah dan dihindari. Simak uraian lengkap tentang berbagai cara mencegah KDRT dalam artikel berikut ini.
Cara Mencegah KDRT
Berdasarkan Undang-Undang PKDRT, pengertian KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang, terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Mengutip dari laman Marriage.com, KDRT dapat dicegah. Berikut ini uraian lengkapnya:
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan Pengetahuan tentang KDRT
Mengetahui segala hal tentang KDRT adalah hal paling penting dalam upaya mencegah kekerasan. Anda juga bisa mempelajari apa itu KDRT, ciri-ciri, hingga cara menghindarinya.
Pelajari juga berbagai hak perempuan dan laki-laki melalui seminar. buku, atau internet. Penting pula untuk mengetahui dengan baik bagaimana cara membantu korban kekerasan dalam rumah tangga.
2. Mematuhi Hukum
Sekalipun Anda adalah kepala rumah tangga atau orang yang memiliki kendali, tidak dapat dibenarkan melakukan KDRT atas alasan apa pun. Perlu diperhatikan, tindakan kekerasan dalam ranah rumah tangga merupakan pelanggaran hukum.
Di Indonesia, tindak kekerasan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Apabila undang-undang ini diterapkan dengan baik, KDRT mungkin bisa dicegah secara efektif.
ADVERTISEMENT
3. Toleransi
Ketahuilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Oleh karena itu, penting untuk melatih toleransi terhadap kekurangan dan kesalahan pasangan.
Toleransi dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah KDRT. Sikap ini juga bisa diterapkan pada anak-anak, pembantu rumah tangga, dan anggota lainnya.
4. Selalu Memastikan Mendapatkan Persetujuan
Meminta persetujuan pasangan atas beberapa hal khusus, seperti berhubungan seksual mungkin dapat menurunkan risiko KDRT. Persetujuan itu berguna untuk menghindari adanya keterpaksaan salah satu pihak yang dapat berujung kekerasan.
Setiap orang harus belajar memperlakukan orang lain dengan baik dan memahami bahwa pemaksaan dalam pernikahan dapat melanggar hak-hak perempuan maupun laki-laki.
5. Mematuhi Ajaran Agama
Semua agama tentu mengajarkan kebajikan, seperti cinta, perdamaian, kebaikan, dan kesetiaan. Mematuhi ajaran agama masing-masing bisa menjadi cara yang paling efektif untuk mencegah KDRT.
ADVERTISEMENT
6. Menghormati Pasangan
World Health Organization (WHO) mencatat bahwa ketidaksetaraan gender dapat meningkatkan risiko kekerasan laki-laki terhadap perempuan dan menghambat para perempuan yang terkena dampak untuk mencari perlindungan.
Sementara itu, National Coalition Against Domestic Violence (NCADV) yang berbasis di Amerika Serikat menyatakan bahwa satu dari empat laki-laki pernah menjadi sasaran kekerasan fisik yang dilakukan pasangannya.
Maka dari itu, untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga, setiap orang harus saling menghormati, terutama dalam pernikahan atau hubungan rumah tangga lainnya.
7. Menjalin Komunikasi yang Baik
Dalam sebuah hubungan rumah tangga, tak sedikit dijumpai intoleransi, kemarahan, dan sifat cepat tersinggung. Hal tersebut yang bisa membuat tindak KDRT muncul. Toleransi dan komunikasi yang baik menjadi salah satu solusi untuk mencegah dan mengatasi KDRT.
ADVERTISEMENT
8. Menghubungi Bantuan Profesional
Ada banyak profesional yang siap membantu siapa saja yang mengalami KDRT. Mengetahui bantuan profesional tersebut akan mempermudah orang yang mengalami KDRT untuk segera mendapatkan perlindungan. Bantuan profesional bisa berupa nasihat kesehatan, hukum, psikologis, atau lainnya.
Bantuan profesional juga bisa mencegah timbulnya KDRT. Apabila hubungan rumah tangga sudah terlihat tak begitu harmonis, Anda bisa segera menghubungi konseling pernikahan untuk membantu memecahkan masalah atau konflik yang tak dapat diselesaikan bersama.
9. Mengikuti Kegiatan Positif
Orang-orang yang tak memiliki pekerjaan dan berada di rumah sepanjang hari akan merasa bosan hingga membuat frustrasi. Bagi sebagian orang, rasa frustrasi tersebut dapat berujung pada KDRT.
Sehingga, mencari pekerjaan atau aktivitas positif dapat mengalihkan rasa frustrasi, membantu agar tetap fokus, dan membantu memberi penghasilan untuk keluarga.
ADVERTISEMENT
10. Menghindari Pergaulan yang Buruk
Beberapa sosiolog menyebutkan bahwa tekanan dari teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat, baik terhadap generasi muda maupun orang dewasa. Apabila berteman dengan orang yang sering bertindak kekerasan, kemungkinan besar Anda akan menerapkan kebiasaan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menjauhi diri dari pergaulan yang buruk.
11. Olahraga
Berolahraga adalah salah satu cara yang bagus untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental. Selain itu, olahraga dapat menghilangkan stres.
Anda bisa mengajak pasangan untuk berolahraga bersama. Hal tersebut juga bisa membuat hubungan rumah tangga menjadi lebih harmonis.
12. Hindari Perselingkuhan
Terdapat hubungan antara KDRT dan tuduhan perselingkuhan atau kecemburuan pada pasangan. KDRT karena perselingkuhan atau sekadar tuduhan sering kali terjadi, baik di pihak perempuan atau laki-laki.
13. Curhat pada Orang Tepercaya
Apabila terjadi konflik dalam rumah tangga, menyelesaikan masalah dengan pasangan secara internal adalah solusi yang ideal. Namun, terkadang perlu untuk bercerita pada orang lain yang dipercaya, seperti keluarga atau sahabat dekat.
ADVERTISEMENT
Dengan meluapkan isi pikiran pada orang lain bisa membuat perasaan menjadi lebih lega. Selain itu, mereka juga akan memberikan nasihat yang bisa diterapkan untuk menyelesaikan konflik rumah tangga yang sedang terjadi. Hal ini dapat mencegah tindak KDRT.
Apabila mengalami atau melihat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), segera hubungi hotline pengaduan kekerasan pada perempuan dan anak di nomor 129 (telepon) atau 081111129129 (WhatsApp).
(NSF)