Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
16 Pahlawan Nasional Perempuan yang Berperan Penting dalam Sejarah
19 Agustus 2024 17:30 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak semua perempuan di zaman dahulu hanya berkutat di dapur. Dalam buku Meneladani Kepahlawanan Kaum Wanita oleh Edi Warsidi disebutkan bahwa perempuan kerap mengambil peran perjuangan di daerahnya masing-masing. Biasanya mereka bergerak untuk mendorong perempuan lain semakin maju di bidang pendidikan.
Bahkan dalam rentang tahun 1912 sampai 1927, ada puluhan organisasi perempuan yang berdiri untuk meningkatkan martabat kaum hawa melalui cara yang berbeda-beda. Jadi, jangan kira kodrat perempuan hanya untuk urusan domestik saja, ya, Ladies.
Daftar Pahlawan Nasional Perempuan
Dihimpun dari laman Indonesia Baik dan sejumlah sumber lain, saat ini Indonesia memiliki 206 pahlawan nasional yang telah ditetapkan pemerintah, 16 di antaranya merupakan perempuan yang hebat. Siapa sajakah perempuan berjasa itu?
ADVERTISEMENT
1. Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 1964 karena memperjuangkan hak asasi perempuan. Setiap tanggal 21 April, Indonesia merayakan Hari Kartini untuk mengingatkan perempuan bahwa mereka berhak berpartisipasi dalam pembangunan negara.
2. Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dhien juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1964 bersama dengan R.A Kartini. Beliau adalah pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda.
3. Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia merupakan sesama rekan seperjuangan Cut Nyak Dhien dalam melawan penjajah di Aceh. Perempuan hebat ini juga dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 1964.
4. Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika adalah seorang pengajar yang mendirikan sekolah perempuan pertama di Indonesia. Sekolah tersebut dinamakan Sekolah Isteri yang mengajarkan kemampuan berhitung, menulis, serta membaca. Beliau diberikan gelar pahlawan nasional pada 1966 oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
5. Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 1969 berkat upayanya dalam mendukung hak asasi perempuan dan menjadi pengajar di Minahasa, Sulawesi Utara. Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat Minahasa akan memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis untuk mengenang jasanya.
6. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu juga mendapatkan gelar pahlawan nasional pada tahun 1969. Beliau seorang gerilyawan dari Maluku yang ikut dalam Perang Pattimura saat usianya masih remaja.
7. Siti Walidah
Siti Walidah dikenal juga dengan nama Nyai Ahmad Dahlan. Beliau merupakan pendiri organisasi perempuan Aisyiyah dan diberikan gelar pahlawan nasional pada tahun 1971.
8. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang merupakan seorang gerilyawan dari Yogyakarta yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda. Beliau mendapat gelar pahlawan nasional pada tahun 1974.
ADVERTISEMENT
9. Hj. Rangkayo Rasuna Said
Hj. Rangkayo Rasuna Said mendapat gelar pahlawan pada 1974 karena mendukung hak asasi perempuan. Beliau juga seorang politikus yang terkenal dengan tulisan-tulisan tajam dan anti-kolonial.
10. Fatmawati Soekarno
Fatmawati berasal dari Bengkulu dan merupakan istri Presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno. Beliau dikenal sebagai penjahit bendara pusaka Indonesia. Gelar pahlawan nasional diperolehnya pada tahun 1980.
11. Fatimah Siti Hartinah Soeharto
Fatimah Siti Hartinah Soeharto atau lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien adalah istri Presiden Indonesia kedua, Soeharto. Beliau diangkat sebagai pahlawan nasional pada 1996 karena membantu perang kemerdekaan dengan terjun di dapur serta palang merah.
12. Opu Daeng Risadju
Berasal dari Palopo, Sulawesi Selatan, Opu Daeng Risadju dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 2006. Beliau seorang politisi perempuan yang melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional.
ADVERTISEMENT
13. Malahayati
Malahayati merupakan bangsawan asal Aceh. Beliau mendapat gelar pahlawan nasional pada 2017 berkat perjuangannya melawan pasukan penjajah Belanda.
14. Andi Depu Maraddia Balanipa
Pada 2018, pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Andi Depu Maraddia Balanipa yang berasal Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Beliau seorang pejuang yang berhasil mempertahankan pengibaran bendera merah putih di Mandar pada 1944, meskipun penjajah Jepang melarang keras.
15. Rohana Kudus
Rohana Kudus atau Siti Rohana dilahirkan di Koto Gadang, Sumatera Barat. Beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2019 karena menjadi jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Ia mendirikan surat kabar Soenting Melajoe untuk mewadahi pemikiran perempuan.
16. Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat berasal dari Jepara dan hidup pada masa awal perkembangan Islam di Nusantara. Beliau mendapatkan gelar pahlawan nasional pada 2013 karena kemampuannya sebagai ahli strategi perang yang berhasil membangun kekuatan maritim untuk melawan penjajah.
ADVERTISEMENT