16 Pahlawan Nasional Perempuan yang Berperan Penting dalam Sejarah

19 Agustus 2024 17:30 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi R.A. Kartini, salah satu pahlawan nasional perempuan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi R.A. Kartini, salah satu pahlawan nasional perempuan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran penting perempuan. Meskipun jarang dibicarakan, tapi banyak, lho, pahlawan nasional perempuan yang dapat dijadikan sosok panutan serta inspirasi.
ADVERTISEMENT
Tidak semua perempuan di zaman dahulu hanya berkutat di dapur. Dalam buku Meneladani Kepahlawanan Kaum Wanita oleh Edi Warsidi disebutkan bahwa perempuan kerap mengambil peran perjuangan di daerahnya masing-masing. Biasanya mereka bergerak untuk mendorong perempuan lain semakin maju di bidang pendidikan.
Bahkan dalam rentang tahun 1912 sampai 1927, ada puluhan organisasi perempuan yang berdiri untuk meningkatkan martabat kaum hawa melalui cara yang berbeda-beda. Jadi, jangan kira kodrat perempuan hanya untuk urusan domestik saja, ya, Ladies.

Daftar Pahlawan Nasional Perempuan

Ilustrasi peran perempuan dalam hari kemerdekaan Indonesia. Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
Dihimpun dari laman Indonesia Baik dan sejumlah sumber lain, saat ini Indonesia memiliki 206 pahlawan nasional yang telah ditetapkan pemerintah, 16 di antaranya merupakan perempuan yang hebat. Siapa sajakah perempuan berjasa itu?
ADVERTISEMENT

1. Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 1964 karena memperjuangkan hak asasi perempuan. Setiap tanggal 21 April, Indonesia merayakan Hari Kartini untuk mengingatkan perempuan bahwa mereka berhak berpartisipasi dalam pembangunan negara.

2. Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1964 bersama dengan R.A Kartini. Beliau adalah pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda.

3. Cut Nyak Meutia

Cut Nyak Meutia merupakan sesama rekan seperjuangan Cut Nyak Dhien dalam melawan penjajah di Aceh. Perempuan hebat ini juga dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 1964.

4. Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika adalah seorang pengajar yang mendirikan sekolah perempuan pertama di Indonesia. Sekolah tersebut dinamakan Sekolah Isteri yang mengajarkan kemampuan berhitung, menulis, serta membaca. Beliau diberikan gelar pahlawan nasional pada 1966 oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT

5. Maria Walanda Maramis

Maria Walanda Maramis dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 1969 berkat upayanya dalam mendukung hak asasi perempuan dan menjadi pengajar di Minahasa, Sulawesi Utara. Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat Minahasa akan memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis untuk mengenang jasanya.

6. Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu juga mendapatkan gelar pahlawan nasional pada tahun 1969. Beliau seorang gerilyawan dari Maluku yang ikut dalam Perang Pattimura saat usianya masih remaja.

7. Siti Walidah

Siti Walidah dikenal juga dengan nama Nyai Ahmad Dahlan. Beliau merupakan pendiri organisasi perempuan Aisyiyah dan diberikan gelar pahlawan nasional pada tahun 1971.

8. Nyi Ageng Serang

Ilustrasi bendera merah putih yang menjadi simbol perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah. Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
Nyi Ageng Serang merupakan seorang gerilyawan dari Yogyakarta yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda. Beliau mendapat gelar pahlawan nasional pada tahun 1974.
ADVERTISEMENT

9. Hj. Rangkayo Rasuna Said

Hj. Rangkayo Rasuna Said mendapat gelar pahlawan pada 1974 karena mendukung hak asasi perempuan. Beliau juga seorang politikus yang terkenal dengan tulisan-tulisan tajam dan anti-kolonial.

10. Fatmawati Soekarno

Fatmawati berasal dari Bengkulu dan merupakan istri Presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno. Beliau dikenal sebagai penjahit bendara pusaka Indonesia. Gelar pahlawan nasional diperolehnya pada tahun 1980.

11. Fatimah Siti Hartinah Soeharto

Fatimah Siti Hartinah Soeharto atau lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien adalah istri Presiden Indonesia kedua, Soeharto. Beliau diangkat sebagai pahlawan nasional pada 1996 karena membantu perang kemerdekaan dengan terjun di dapur serta palang merah.

12. Opu Daeng Risadju

Berasal dari Palopo, Sulawesi Selatan, Opu Daeng Risadju dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 2006. Beliau seorang politisi perempuan yang melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional.
ADVERTISEMENT

13. Malahayati

Malahayati merupakan bangsawan asal Aceh. Beliau mendapat gelar pahlawan nasional pada 2017 berkat perjuangannya melawan pasukan penjajah Belanda.

14. Andi Depu Maraddia Balanipa

Pada 2018, pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Andi Depu Maraddia Balanipa yang berasal Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Beliau seorang pejuang yang berhasil mempertahankan pengibaran bendera merah putih di Mandar pada 1944, meskipun penjajah Jepang melarang keras.

15. Rohana Kudus

Rohana Kudus atau Siti Rohana dilahirkan di Koto Gadang, Sumatera Barat. Beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2019 karena menjadi jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Ia mendirikan surat kabar Soenting Melajoe untuk mewadahi pemikiran perempuan.

16. Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat berasal dari Jepara dan hidup pada masa awal perkembangan Islam di Nusantara. Beliau mendapatkan gelar pahlawan nasional pada 2013 karena kemampuannya sebagai ahli strategi perang yang berhasil membangun kekuatan maritim untuk melawan penjajah.
ADVERTISEMENT