Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
17 Desainer & Brand Lokal Akan Tampilkan Karya di Paris, Ini 7 Faktanya
25 Agustus 2022 15:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Ladies, selama beberapa waktu terakhir industri fashion lokal mengalami perkembangan yang signifikan. Bukan hanya sukses di Tanah Air, desainer dan brand fashion lokal juga sudah berhasil merambah kancah internasional.
ADVERTISEMENT
Hal ini terbukti melalui beberapa pagelaran fashion yang diikuti oleh brand maupun desainer lokal di New York hingga Paris. Salah satunya adalah LA MODE Sur La Seine à Paris yang digelar di Paris pada 2018 dan 2019.
Saat itu, LA MODE Sur La Seine à Paris yang berada di bawah naungan Indonesian Fashion Chamber (IFC), telah sukses membawa desainer Indonesia untuk memperkenalkan karyanya di pasar Eropa.
Setelah sempat terhenti akibat pandemi global, IFC kembali membuktikan konsistensinya untuk memajukan fashion lokal. Ini sejalan dengan target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fashion dunia.
Tahun ini, LA MODE Sur La Seine à Paris berganti nama menjadi “Front Row”. Ini merupakan program berkelanjutan The Fashion Journey IFC dengan tujuan untuk memperkenalkan potensi desainer Indonesia yang telah siap memasuki pasar global, termasuk Eropa yang memiliki pengaruh besar terhadap industri fashion dunia.
ADVERTISEMENT
1. Ajak desainer pelajari kebutuhan produk fashion di Eropa
Sudah diselenggarakan tiga kali di Paris, Front Row kali ini memiliki sejumlah rangkaian acara. Beberapa di antaranya adalah fashion showcase, business matching, dan pop up store.
“Kami tentu berharap event Front Row Paris dapat memberikan hasil lebih optimal, karena ini kegiatan ketiga kalinya yang kami selenggarakan di Kota Paris,” kata Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber dalam acara konferensi pers Front Row Paris di Jakarta Selatan, Selasa (23/8).
Program ini memang khusus untuk mengajak para desainer dan brand lokal agar mereka bisa mempelajari kebutuhan produk fashion di pasar Eropa. IFC juga ingin mereka melihat langsung geliat pasar mode secara global.
ADVERTISEMENT
“Diharapkan semakin banyak media dan buyer dari negara-negara di Eropa yang hadir dan membuka peluang kerjasama bisnis ke depannya dengan para desainer Indonesia. Melalui kegiatan ini, para desainer Indonesia dapat melihat langsung dan mempelajari kebutuhan produk fesyen di pasar Eropa,” sambungnya lagi.
2. Ada 17 desainer ikut berpartisipasi dalam acara ini
Total ada 17 desainer dan brand lokal Indonesia akan turut berpartisipasi dalam perhelatan ini, yakni Ali Charisma, Deden Siswanto, Lisa Fitria, Lenny Agustin, NY by Novita Yunus, Rose.Ma.Lina x Sofie, Phillip Iswadono, Roemah Kebaya Vielga, LAELYIND, Putri Anjani by Pranaliving, BBPPMV BISPAR x SMKN 3 Malang, Nura Boutique by Oewi Wahyono, Nina Nugroho, Mida Gita Fitria, Hikmat Fashion, ISWI Fashion Academy, dan Tenun Gaya by Wignyo.
“Pada kegiatan ini, ISWI Fashion Academy akan membawakan kain tenun dari Kalimantan Timur, Ulap Doyo. Kain tersebut akan dibuat menjadi karya oleh Syarifah Nadhila Shabrina, salah satu mahasiswi yang akan kami kirim di ajang Front Row. Harapannya, kaum muda bisa lebih mengenal dan mencintai budaya nusantara yang beragam dan menggunakannya dalam event nasional maupun international,” kata Noella Andriyani Rilantono, Ketua Yayasan Pendidikan Wanita Indonesia ISWI.
ADVERTISEMENT
3. Desainer menampilkan koleksi busana konvensional hingga busana muslim
Seluruh partisipan tersebut akan menampilkan koleksi busana konvensional hingga busana muslim. Mereka akan memadukan keragaman konten lokal sesuai tren global, dan menerapkan konsep sustainable fashion yang sedang menjadi perhatian dunia.
Tenun Gaya by Wignyo yang turut berpartisipasi akan membawa koleksi RENEW. Rancangan ini dibuat dengan memanfaatkan perca atau sisa-sisa potongan bahan tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang selama ini tak terpakai dan berakhir sebagai limbah tekstil.
"Ini bukan koleksi pertama Tenun Gaya by Wignyo mengaplikasikan konsep sustainable fashion dengan mengolah limbah kain tenun ATBM (kain tenun benang putus, salur bintik dan full bintik). Komitmen kami untuk menerapkan sustainable fashion bukan hanya untuk keberlanjutan industri dan bisnis fesyen, namun juga keberadaan bumi di masa mendatang,” jelas Wignyo Rahadi.
ADVERTISEMENT
4. Menggelar trunk show dan pemotretan di kapal pesiar
Pada 3 September 2022, Front Row menghadirkan trunk show dan sesi pemotretan di Kapal Pesiar Chansonnier (Bateux Chansonnier). Kapal ini nantinya akan berangkat dari Pelabuhan Debilly, lalu menyusuri Sungai Seine dan berkeliling Kota Paris. Seluruh desainer dan brand lokal yang terlibat akan turut melakukan pemotretan di kapal pesiar ini.
5. Fashion show utama di gedung La Galerie Bourbon
Acara puncak fashion show Front Row akan dilangsungkan pada 4 September 2022. Selain itu, akan ada juga kegiatan business matching dan pembukaan pop up store di La Galerie Bourbon, Paris.
Acara ini akan dihadiri oleh buyer dan media internasional. Di dalam galeri ini akan ada event menarik, termasuk fashion show.
ADVERTISEMENT
6. Ada fashion tour ke beberapa kota di Eropa
Untuk lebih mengenali pangsa pasar di Eropa, rombongan desainer Indonesia yang mengikuti Front Row Paris ini akan melakukan fashion tour ke Kota Brussels, Amsterdam, dan Paris. Mereka akan mengunjungi museum dan fashion district yang terkait erat dengan sejarah dan perkembangan fesyen dunia.
7. Didukung oleh KBRI Paris hingga Kemenkop UKM
ADVERTISEMENT
Perhelatan ini didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia. Ada juga Viva Cosmetics, produsen kosmetik tertua di Indonesia yang mendukung acara ini sebagai official makeup dan hair do.
Front Row Paris diharapkan dapat merangkul seluruh pihak. Mulai dari pemerintah hingga stakeholder terkait untuk bersinergi dalam memberikan perhatian serta dukungan konkret terhadap pengembangan sektor industri fashion di Tanah Air. Ini guna mewujudkan impian Indonesia sebagai salah satu sentra mode dunia.
ADVERTISEMENT