20 Istilah dalam Dunia Skincare yang Sering Didengar Beserta Artinya

12 Agustus 2020 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Istilah dalam Dunia Skincare yang Sering Didengar Beserta Artinya. Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Istilah dalam Dunia Skincare yang Sering Didengar Beserta Artinya. Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat membeli atau membaca review sebuah produk skincare, mungkin Anda sering mendengar istilah-istilah yang kerap digunakan untuk mendeskripsikan suatu produk. Tak jarang, beberapa istilah itu membuat kita kebingungan. Mulai dari penggunaan bahasa asing hingga bahasa ilmiah yang sulit untuk dimengerti.
ADVERTISEMENT
Nah, agar Anda tak kebingungan dan salah tangkap, yuk kenali makna dari beberapa istilah yang sering muncul di dunia skincare. Melansir Self, berikut kumparanWOMAN rangkum untuk Anda.
Ilsutrasi kandungan skincare untuk. Foto: Shutterstock

1. Acid

Acid atau asam merupakan zat kimia yang memiliki pH kurang dari 7. Asam sendiri tersedia dalam beragam jenis, seperti asam hialuronat (hyaluronic acid), asam asetat (acetic acid), hingga asam laktat (lactic acid). Setiap jenis asam ini memiliki manfaat dan fungsi yang berbeda.

2. Alpha hydroxy acid (AHA)

Alpha hydroxy acid atau yang disingkat AHA merupakan sejenis asam yang sering digunakan sebagai bahan kandungan produk skincare, terutama produk exfoliant. AHA sendiri bisa membantu pengelupasan pada permukaan kulit, sehingga sel-sel kulit baru akan menggantikannya dan membuat tampilan kulit lebih rata dan sehat.
ADVERTISEMENT

3. Beta hydroxy acid (BHA)

Sama halnya dengan AHA, BHA atau beta hydroxy acid bagus untuk mengeksfoliasi kulit karena bisa mengangkat sel-sel kulit mati dan membersihkan pori-pori secara efektif. Hanya saja kandungan ini lebih kuat dibanding AHA, sehingga tidak cocok untuk pemilik kulit kering.

4. Benzoyl peroxide

Benzoyl peroxide merupakan bahan aktif yang bisa membunuh bakteri penyebab jerawat. Karena bisa membuat kulit kering dan juga iritasi, sehingga penting untuk Anda menggunakan pelembap setelah menggunakan bahan aktif ini.

5. Blemish

Blemish merupakan arti dari ketidaksempurnaan yang tampak pada kulit. Blemish sendiri bisa berupa tekstur kulit yang tidak merata, kemerahan pada kulit wajah, bopeng, berjerawat, komedo, noda hitam, hingga kondisi lain yang membuat kulit wajah jadi tidak halus dan bersih.
Ilustrasi Mengaplikasikan Booster Foto: Dok. Shutterstock

6. Booster

Booster merupakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan kandungan tertentu dengan konsentrasi yang tinggi. Fungsi utama booster adalah untuk mengatasi masalah kulit secara efektif dan menyeluruh. Produk ini baiknya digunakan sebelum produk perawatan kulit lainnya untuk hasil yang lebih maksimal.
ADVERTISEMENT

7. Breakout

Breakout adalah reaksi iritasi karena penggunaan produk tertentu. Breakout berbentuk jerawat dalam jumlah yang cukup banyak, dan terjadi di area wajah yang jarang berjerawat. Selain itu, ukuran jerawat juga biasanya cukup besar dan bisa terus bertambah seiring waktu.
Umumnya, breakout terjadi karena adanya kandungan skincare yang tidak cocok dengan kulit. Bisa jadi, kandungan itu berbahan dasar silikon, ester, alkohol, hingga bahan iritan lainnya.

8. Double cleansing

Sesuai namanya, double cleansing merupakan teknik membersihkan wajah sebanyak dua kali. Yang pertama, menggunakan pembersih berbahan dasar minyak lalu diikuti dengan pembersih wajah berbahan dasar air. Teknik ini bertujuan untuk memastikan kulit dan pori-pori sudah bersih dari segala macam kotoran, debu, dan sisa makeup.
ADVERTISEMENT

9. Emollient

Ladies, pernah mendengar kata emollient dalam produk skincare? Emollient sendiri adalah kandungan skincare yang bermanfaat untuk meningkatkan kadar air, sehingga kulit jadi lebih terhidrasi. Emollient biasanya ditemukan di produk pelembap, seperti moisturizer, hydrating toner, hingga eye cream.

10. Emulsifier

Emulsifier merupakan formula khusus pada skincare yang bertugas untuk mengikat bahan kandungan yang tidak dapat menyatu (contohnya minyak dan air). Biasanya emulsifier ditemukan pada produk yang bisa melembapkan kulit.
Ilustrasi memakai skincare. Foto: Shutterstock

11. Hypoallergenic

Merupakan sebuah istilah yang menyatakan bahwa kandungan yang terdapat dalam produk skincare tersebut tidak rentan menyebabkan alergi atau iritasi. Biasanya produk itu sudah teruji dermatologis, sehingga terjamin keamananya.

12. Melanin

Melanin merupakan pigmen yang ada di dalam tubuh, yang bisa memberi warna pada kulit, rambut, dan juga mata. Jika Anda memiliki warna kulit yang cenderung lebih gelap, itu berarti tubuh sedang menghasilkan melanin dalam jumlah yang sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Beberapa produk skincare yang diformulasikan untuk mencerahkan warna kulit biasanya menggunakan kandungan yang bisa memperlambat atau menghentikan produksi melanin di kulit. Kandungan itu di antaranya adalah vitamin C, kojic acid, hingga niacinamide.

13. Niacinamide

Niacinamide merupakan salah satu bentuk vitamin B3 yang kini sangat mudah ditemukan pada berbagai jenis skincare, karena manfaatnya yang dinilai ampuh dalam mempercantik kulit. Manfaat-manfaat itu seperti melembapkan kulit, mengatasi jerawat, menyamarkan noda hitam, hingga tanda-tanda penuaan (garis halus, kerutan, dan hiperpigmentasi).

14. Non-comedogenic

Jika Anda memiliki kulit wajah yang berminyak atau rawan berjerawat, maka pilihlah produk skincare yang memiliki label non-comedogenic. Artinya, produk skincare tersebut memiliki kandungan yang tidak berpotensi menyumbat pori-pori.

15. Occlusive

Occlusive atau oklusif merupakan sejenis bahan yang sering ditemukan dalam pelembap. Oklusif sendiri bekerja untuk meningkatkan dan menjaga kelembapan pada kulit dengan memberikan lapisan pelindung, agar mencegah berkurangnya kadar air dalam kulit. Sederhananya, oklusif bekerja untuk mengunci kelembapan pada kulit. Karena fungsi itulah, oklusif kerap hadir dalam tekstur yang lebih berat seperti petrolatum, wax, silikon, zinc oxide, dan minyak seperti castor oil atau jojoba oil.
Shiseido Anessa Perfect Sunscreen Skincare Milk SPF 50+ PA++++. Foto: Shiseido

16. PA

PA merupakan singkatan dari Protection Guide of UVA, yang berarti kadar perlindungan dari sinar UVA. PA sendiri biasanya tercantum dalam produk sunscreen atau sunblock. Selain itu, label ini juga biasanya diikuti dengan simbol (+) yang menjadi indikasi kekuatan produk tersebut dalam menangkal sinar matahari. Semakin banyak simbol + yang ada, maka semakin kuat produk itu dalam menjaga kulit dari sinar UVA.
ADVERTISEMENT

17. Paraben

Paraben merupakan bahan pengawet dalam produk skincare yang bisa menyebabkan iritasi, terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif atau kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis.

18. Purging

Purging adalah kondisi kulit menjadi kering atau berjerawat setelah pemakaian produk skincare baru. Berbeda dari breakout yang terjadi karena kulit tidak cocok dengan produk tertentu, purging justru terjadi karena kulit masih beradaptasi dengan kandungan produk baru. Efek purging juga biasanya tidak bertahan lama, selain itu kulit juga akan kembali normal setelah pemakaian produk secara rutin.

19. Retinoid

Retinoid merupakan kelompok turunan vitamin A yang biasanya ditemukan dalam produk skincare untuk mencegah penuaan. Bahan kimia ini bisa meningkatkan pergantian sel dan membuat garis-garis halus tersamarkan, meratakan warna kulit dan bintik penuaan, serta meningkatkan elastisitas kulit yang bisa membuat pemakainya terlihat lebih awet muda.
ADVERTISEMENT

20. Sebum

Diproduksi oleh kelenjar minyak, sebum merupakan zat yang berfungsi sebagai pelembap alami kulit. Sebetulnya sebum baik untuk kulit karena bisa membuatnya jadi lebih lembap, namun produksi sebum yang berlebih bisa menyumbat pori-pori, dan menimbulkan jerawat serta komedo.
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)