Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
3 Faktor Pemicu Masalah Kesehatan Mental pada Perempuan
10 Oktober 2022 21:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ladies, sudah saatnya kita untuk mengetahui dan memerhatikan lebih mendalam tentang isu kesehatan mental . Oleh sebab itu, Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang berbasis di Amerika Serikat menjelaskan, kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial manusia.
Kesehatan mental mempengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak. Hal ini juga menentukan bagaimana kita menangani stres , berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan dalam hidup.
Apabila kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Lantas, apa saja faktor pemicu masalah kesehatan mental yang dialami perempuan ? Simak selengkapnya seperti yang telah kumparanWOMAN rangkum dari Psychology Today berikut ini.
1. Trauma
Peristiwa traumatis kerap dialami perempuan yang dapat mengubah gaya hidup, psikologis, dan kesehatan mental. Trauma merupakan faktor risiko untuk sejumlah masalah kesehatan mental, seperti post-traumatic stress disorder (PTSD).
ADVERTISEMENT
PTSD atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami peristiwa yang bersifat traumatis.
Sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari empat perempuan mengalami pelecehan seksual dalam hidup mereka yang mengakibatkan trauma.
Dengan demikian, kekerasan gender dan perlakuan buruk yang menimbulkan trauma bisa menjadi pemicu kesehatan mental terhadap perempuan.
2. Masalah hormon
Baik laki-laki mau pun perempuan, masing-masing memiliki hormon dalam tubuh dengan jumlah yang berbeda-beda. Faktanya, perbedaan hormon tersebut dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental.
Perempuan cenderung menghasilkan jumlah serotonin lebih rendah dibandingkan laki-laki. Serotonin adalah hormon yang bertugas untuk membawa pesan antar sel dalam otak.
Kekurangan serotonin dapat melibatkan sejumlah masalah kesehatan mental, terutama depresi dan kecemasan.
ADVERTISEMENT
3. Kehamilan, persalinan, dan mengasuh anak
Perubahan fisiologis yang dihadapi perempuan selama kehamilan dan persalinan memiliki dampak yang luar biasa.
Setidaknya 41 persen perempuan menderita beberapa bentuk depresi pascapersalinan yang menunjukkan bahwa perubahan fisiologis kemungkinan memainkan peran penting dalam masalah kesehatan mental.
Hubungannya tidak hanya perubahan fisiologis saja, melainkan faktor budaya. Beberapa perempuan merasa kewalahan dengan tuntutan mengasuh anak, terutama di masa-masa awal.
Sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan dengan pasangan yang tidak saling mendukung, persalinan yang traumatis, hidup dalam kemiskinan, atau menghadapi stres yang tinggi lebih mungkin mengalami depresi.
Hal ini menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi perempuan dapat secara langsung berkontribusi pada masalah kesehatan pascapersalinan.