Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
3 Gangguan Mental yang Sering Disepelekan, Menarik Rambut hingga Insomnia
9 Oktober 2022 11:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah banyak orang yang mulai sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan mental. Namun, sayangnya sebagian dari mereka masih belum tahu bahwa ada beberapa gangguan mental yang sering tidak disadari.
ADVERTISEMENT
Misalnya eating disorder atau gangguan makan. Gangguan makan merupakan kondisi psikologis yang menyebabkan berkembangnya kebiasaan makan yang tidak sehat. Ini menjadi salah satu gangguan mental yang sering kali dianggap remeh lantaran ciri-cirinya tidak disadari.
Ternyata selain eating disorder, masih ada beberapa gangguan mental lain yang kerap dialami, namun jarang disadari. Menyambut Hari Kesehatan Mental Dunia (World Mental Health Day) yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober, berikut ini beberapa gangguan mental yang jarang disadari.
1. Eating disorder atau gangguan makan
Eating disorder menjadi salah satu gangguan mental yang jarang disadari padahal sering dikeluhkan.
Mengutip Mayo Clinic, gangguan makan adalah kondisi serius terkait dengan perilaku makan terus-menerus yang berdampak negatif pada kesehatan fisik, serta emosi.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar gangguan makan diakibatkan seseorang terlalu fokus pada berat badan dan bentuk tubuh, yang mengarah ke perilaku makan berbahaya. Perilaku ini secara signifikan dapat memengaruhi kemampuan tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat.
Gangguan makan dapat membahayakan jantung, sistem pencernaan, tulang, serta gigi dan mulut, serta menyebabkan penyakit lainnya. Ada beberapa jenis gangguan makan, paling umum adalah anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan.
Gangguan makan sering berkembang pada usia remaja dan dewasa muda. Beberapa gejala umum gangguan makan, termasuk membatasi asupan makanan hingga siklus makan yang berlebihan.
2. Trichotillomania (gangguan menarik rambut)
Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa kebiasaan menarik rambut bisa jadi tanda gangguan mental. Biasanya kondisi ini dikenal dengan sebutan trichotillomania atau gangguan menarik rambut.
ADVERTISEMENT
Mengutip Mayo Clinic, trichotillomania adalah gangguan mental yang melibatkan perilaku berulang dan tak tertahankan untuk mencabut rambut dari kulit kepala, alis, atau area lain dari tubuh.
Kebiasaan ini bisa memengaruhi rasa kepercayaan diri karena mencabut rambut dari kulit kepala sering meninggalkan bintik-bintik botak yang tidak merata.
Bagi sebagian orang, trikotilomania mungkin ringan dan umumnya dapat ditangani. Tapi, banyak juga yang mengalami gangguan ini dan tidak bisa berhenti menarik rambutnya.
Tanda dan gejala trichotillomania sering meliputi menarik rambut berulang kali, rasa tegang ketika kamu tidak menarik rambut, merasa senang atau lega setelah rambut dicabut, hingga menggigit, mengunyah, atau memakan rambut yang dicabut.
Trichotillomania adalah gangguan jangka panjang (kronis) jika tidak diatasi dengan benar. Gejalanya dapat bervariasi dalam tingkat keparahan seiring berjalannya waktu. Misalnya, pada perempuan gejala ini bisa memburuk ketika masa menstruasi karena pengaruh hormon.
ADVERTISEMENT
Jika kamu tidak bisa berhenti mencabuti rambut, segera konsultasi dengan dokter bicarakan dengan dokter. Trichotillomania bukan hanya kebiasaan buruk, tetapi ini juga gangguan kesehatan mental dan bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat.
3. Insomnia

Gangguan lain yang sering disepelekan adalah insomnia. Mengutip situs resmi National Alliance on Mental Illness, insomnia adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan jumlah tidur yang dibutuhkan tubuh agar bisa berfungsi secara maksimal.
Insomnia ditandai dengan kesulitan tidur, kesulitan untuk tidur lelap atau bahkan bangun tidur terlalu pagi. Terkadang insomnia atau masalah tidur lainnya dapat disebabkan oleh sleep apnea, kondisi medis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas saat tidur.
Insomnia jangka pendek sangat umum dan memiliki banyak penyebab, seperti stres, perjalanan atau peristiwa kehidupan lainnya. Biasanya insomnia dapat diringankan dengan rutin olahraga, mandi air panas, minum susu hangat atau mengubah lingkungan kamar tidur menjadi lebih nyaman.
ADVERTISEMENT
Insomnia jangka panjang yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu dan harus diperiksa oleh dokter. Pasalnya sekitar 50 persen kasus insomnia berhubungan dengan depresi, kecemasan atau stres psikologis.
Banyak gangguan kecemasan berhubungan dengan insomnia, termasuk gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan panik (panic attack) dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Nah, itu tadi tiga gangguan mental yang sering dialami, namun jarang disadari. Jangan disepelekan, ya Ladies!