4 Cara Meluluhkan Hati Seseorang yang Trauma dalam Percintaan

22 Agustus 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Meluluhkan Hati Seseorang yang Trauma dalam Percintaan. Foto: BongkarnGraphic/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Meluluhkan Hati Seseorang yang Trauma dalam Percintaan. Foto: BongkarnGraphic/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seseorang yang trauma dalam percintaan biasanya sulit untuk jatuh cinta lagi karena masih terbayang-bayang masa lalunya. Trauma karena percintaan atau post-traumatic relationship syndrome (PTRS) memang berdampak signifikan pada cara pandang seseorang, Ladies.
ADVERTISEMENT
Orang yang dulunya ceria dan positif bisa jadi tertutup dan pemurung karena trauma tersebut. Meskipun bukan golongan gangguan mental yang ditetapkan American Psychiatric Association, tapi kondisi ini masuk dalam kategori gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Penyebab seseorang trauma dalam percintaan sangat bermacam-macam. Menurut Very Well Health, trauma bisa berasal dari kekerasan emosional, fisik, maupun seksual yang dialami dalam jangka waktu panjang.
Lantas, bagaimana cara meluluhkan hati seseorang yang trauma dalam percintaan? Simak tipsnya dalam uraian berikut, Ladies!

Cara Meluluhkan Hati Seseorang yang Trauma dalam Percintaan

Ilustrasi Meluluhkan Hati Seseorang yang Trauma dalam Percintaan. Foto: Shutterstock
Jika gebetanmu sedang trauma untuk menjalin hubungan percintaan lagi, jangan langsung pesimis dan menarik diri. Cobalah meluluhkan hatinya secara perlahan dengan mengikuti tips dari Forbes dan Marriage berikut.
ADVERTISEMENT

1. Lakukan Pendekatan dengan Perlahan

Metode pendekatan yang agresif, pasif-agresif, atau pasif tidak akan berhasil sama sekali pada orang yang trauma. Satu-satunya cara yang tepat untuk mendekatinya adalah secara perlahan dengan penuh kelembutan.
Buat calon pasanganmu merasa nyaman di dekatmu sehingga berani untuk membuka hati lagi. Selalu utamakan pendekatan yang tulus agar mereka bisa merasakan kehangatan perasaanmu.

2. Hindari Membicarakan Masa Lalu atau Masa Depan

Jika calon pasanganmu tidak mengungkit masa lalunya duluan, sebaiknya jangan membicarakan hal tersebut di awal pendekatan. Sebab hal ini akan merusak semua usaha yang sudah kamu lakukan sejak awal.
Menurut Christiana Njoku, seorang Konselor dan Mentor Pernikahan asal Amerika Serikat dalam laman Marriage, membicarakan pengalaman masa lalu hanya akan merusak kebahagiaan di masa kini.
“Mengungkit pengalaman masa lalu yang negatif ke masa kini hanya akan merusak kegembiraan saat ini, terutama bagi seseorang yang takut akan cinta. Biarkan masa lalu tetap di masa lalu dan nikmati masa kini sebaik-baiknya,” nasihat Christiana Njoku.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang masa depan juga memberikan efek yang sama. Hal ini akan mengingatkan mereka tentang rencana masa depan yang sempat dibangun dengan mantan, tapi hancur berantakan. Jadi, tawarkanlah kebahagiaan di masa kini padanya agar cepat luluh.

3. Tidak Perlu Berusaha Menyembuhkan Traumanya

Ilustrasi Meluluhkan Hati Seseorang yang Trauma dalam Percintaan. Foto: Dragon Images/Shutterstock
Ingat, kamu bukanlah psikiater atau psikolog yang harus menyembuhkan trauma seseorang. Jadi, buang segala mindset tentang ‘memperbaiki’ atau ‘mengubah’ si dia. Tugasmu hanyalah mendengar dan memahami masalah mereka dengan sungguh-sungguh.
Menjadi ‘psikolog’ untuk calon pasangan hanya akan membuatmu lelah secara emosional dan membuat mereka bergantung padamu, bukan jatuh cinta. Jadi, alih-alih ‘menyembuhkan’, cobalah lakukan tips berikut ini:
ADVERTISEMENT

4. Utarakan Perasaan dengan Tulus

Terakhir, jika kamu sudah yakin ia mulai membuka diri, utarakanlah perasaanmu dengan tulus. Namun, jangan memaksa apabila ia masih belum ingin menjalin hubungan baru. Pemaksaan hanya akan membuat dia menarik diri.
Tetaplah bersabar dan sampaikan bahwa kamu peduli padanya. Usahakan selalu jujur agar dia percaya padamu. Sekali dia menemukan kebohongan darimu, mungkin kamu akan kehilangan kesempatan mendapatkan dia selamanya.