4 Dampak Mengonsumsi Gula Berlebih untuk Kulit, Jerawat hingga Penuaan Dini

10 Agustus 2022 18:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gula. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gula. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Gula merupakan bahan yang biasa digunakan untuk minuman, makanan penutup, hingga camilan dalam kehidupan sehari-hari karena rasanya yang manis dan dapat meningkatkan suasana hati. Bisa buat ketagihan, makan makanan manis berlebihan sering dihubungkan dengan penambahan berat badan dan kerusakan gigi.
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa mengonsumsi gula juga berdampak pada kesehatan kulit? Melansir laman Taut Media, ternyata gula memiliki dampak berbahaya pada kesehatan kulit wajah, ladies.
Yuk, simak apa saja efek mengonsumsi gula berlebih pada kesehatan kulit yang telah kumparanWOMAN rangkum berikut ini, Ladies.

1. Peradangan

Rosacea pada kulit. Foto: Dok. Shutterstock
Ladies, pernah mengalami kondisi kulit yang bengkak dan meradang setelah makan es krim atau dessert di malam hari? Biasanya kamu akan mengalami sejumlah permasalahan kulit seperti ini saat bangun tidur meskipun telah melakukan perawatan kecantikan kulit saat malam harinya.
Kondisi demikian bisa terjadi karena ketika gula memasuki aliran darah, tubuh kamu memproduksi insulin untuk memprosesnya. Peningkatan kadar insulin tersebut akan menyebabkan peradangan dan kemerahan pada kulit, yang akhirnya juga menyebabkan kondisi kulit kronis seperti eksim, psoriasis, dan rosacea.
ADVERTISEMENT

2. Jerawat

Ilustrasi jerawat batu. Foto: Shutter Stock
Camilan manis memang bisa meningkatkan mood kamu saat sedang stres bekerja selama seminggu penuh, tetapi kebiasaan itu akan menyebabkan permasalahan jerawat pada kulit lho, Ladies.
Masih terkait dengan lonjakan insulin yang terdapat dalam aliran darah. Peningkatan kadar insulin tersebut dapat memicu peningkatan produksi minyak di kulit, yang pada akhirnya akan menyumbat pori-pori dan menyebabkan noda di wajah, dada, dan punggung.
Kadar sebum yang berlebihan juga akan menjadi lingkungan yang sempurna bagi bakteri penyebab jerawat untuk berkembang biak. Kombinasi antara kadar gula berlebih yang menyerang sistem kekebalan tubuh serta bakteri dari sebum akan menyebabkan kulit berjerawat.

3. Hiperpigmentasi

Ilustrasi perempuan dengan hiperpigmentasi kulit. Foto: Sorn340 Studio Images/Shuttterstock
Mengonsumsi gula ternyata juga menjadi penyebab hilangnya efek kulit bercahaya di usia muda. Kulit akan menjadi kusam dan hiperpigmentasi akan terjadi pada kulit wajah yang sering mengonsumsi kadar gula yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Ladies, kondisi hiperpigmentasi terjadi karena adanya proses glikasi, yaitu proses di mana gula menempel pada protein dan menghasilkan radikal bebas. Kemudian radikal bebas ini akan membuat tubuh menjadi stres oksidatif.
Lebih lanjut, kondisi stres oksidatif akan melemahkan kulit sehingga rentan pada racun eksternal, membuat kulit lebih rentan juga terhadap pigmentasi dan akhirnya kulit menjadi rusak akibat sinar matahari dan munculnya bintik-bintik penuaan.

4. Penuaan Dini

Ilustrasi penuaan dini karena konsumsi gula berlebih. Foto: Shutterstock
Sempat disinggung sebelumnya, efek mengonsumsi gula berlebih berpengaruh terhadap pembentukan kolagen dan elastin (protein) pada kulit.
Proses glikasi akan menghambat proses pembentukan kolagen. Kadar gula berlebih akhirnya akan membuat insulin melemahkan hingga memutus dua protein penting yang bermanfaat bagi kulit. Kolagen bertugas untuk menjaga kehalusan, kecantikan, dan keremajaan kulit. Sementara, elastin adalah protein yang bertugas menjaga keelastisan kulit agar tetap kencang. Kedua protein inilah yang bertanggung jawab menghasilkan kulit tampak sehat awet muda.
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi gula dengan frekuensi tinggi akan menghilangkan elastisitas dan kulit jadi lebih rentan terhadap garis-garis halus, kerutan, penipisan, hingga kendur, terutama di area mata dan mulut.