Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
4 Fakta Karoline Leavitt, Perempuan Gen Z yang Jadi Jubir Termuda Presiden AS
31 Januari 2025 14:32 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pemerintahan baru di Amerika Serikat resmi berjalan usai Donald Trump dilantik sebagai Presiden ke-47 AS pada Senin (20/1) lalu. Para wajah lama hingga wajah baru pun mengisi jabatan di pemerintahan Trump, salah satunya adalah Karoline Leavitt yang menjabat sebagai juru bicara Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
Posisi juru bicara atau press secretary merupakan salah satu jabatan yang sangat krusial di pemerintahan Amerika Serikat. Dilansir Britannica, press secretary merupakan pejabat senior Gedung Putih yang bertugas mengawasi bidang komunikasi di badan eksekutif pemerintahan.
Selain itu, press secretary bertindak sebagai juru bicara yang mewakili Presiden AS dan menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat lewat media, baik itu media cetak, TV, maupun online. Komunikasi ini dilakukan lewat konferensi pers atau press briefing yang dilakukan oleh press secretary.
Tugas berat Negara Adidaya ini sekarang diemban oleh Karoline Leavitt, seorang perempuan gen Z. Meskipun masih berusia 27 tahun, Karoline sudah tidak asing dengan dunia perpolitikan Amerika Serikat. Sebab, ia sudah cukup lama terjun ke bidang ini.
ADVERTISEMENT
Seperti apa sosok Karoline Leavitt? Intip empat fakta soal pejabat gen Z di Gedung Putih ini, yang telah kumparanWOMAN rangkum di bawah ini.
1. Jubir termuda sepanjang sejarah AS
Donald Trump menunjuk Karoline Leavitt sebagai jubir Presiden AS sejak November 2024. Karoline resmi mengemban jabatannya usai Trump dilantik dan melakukan konferensi pers perdananya pada Selasa (28/1) di Brady Press Briefing Room, Gedung Putih, Washington DC.
Usia yang masih 27 tahun membuat Karoline jadi juru bicara Presiden AS atau White House Press Secretary termuda sepanjang sejarah. Sebelumnya, posisi ini dipegang oleh Ron Ziegler pada 1969 lalu. Saat itu, Ron Ziegler masih berusia 29 tahun. Ia ditunjuk sebagai juru bicara oleh Presiden AS Richard Nixon.
ADVERTISEMENT
2. Berkarier di politik AS sejak lulus kuliah
Karoline Leavitt sudah familier dengan dunia politik AS sejak bertahun-tahun lalu. Setelah lulus kuliah dari Saint Anselm College jurusan komunikasi dan politik, Karoline langsung bekerja di Gedung Putih.
Perempuan kelahiran 24 Agustus 1997 ini bergabung dengan pemerintahan Trump periode pertama pada 2019. Awalnya, ia menjabat sebagai penulis pidato kepresidenan di kantor pers Gedung Putih. Setelahnya, ia memegang posisi sebagai asisten juru bicara presiden di bawah press secretary Kayleigh McEnany.
“Saya membantu Juru Bicara Kayleigh McEnany dalam mempersiapkan konferensi pers bertensi tinggi dan melawan media mainstream yang dilingkupi bias,” tulis Karoline dalam situs resminya.
Setelah Donald Trump kalah dari Joe Biden di Pilpres AS 2020, Karoline Leavitt meninggalkan Gedung Putih. Ia sempat bekerja sebagai direktur komunikasi untuk anggota Kongres Elise Stefanik, seorang politisi Partai Republik.
ADVERTISEMENT
Pada 2022, ia maju sebagai kandidat anggota Kongres AS untuk New Hampshire. Namun, saat itu ia dikalahkan oleh kandidat petahana dari Partai Demokrat, Chris Pappas.
3. Dijagokan Donald Trump sejak 2024
Akhirnya, di Januari 2024, Karoline Leavitt bergabung bersama tim kemenangan Donald Trump di Pilpres AS. Trump menunjuk Karoline sebagai juru bicara tim kampanye. Sepanjang masa kampanye, Karoline-lah yang paling sering muncul di televisi, menurut USA Today.
Donald Trump pernah memuji kinerja Karoline sebagai juru bicaranya. Pada November lalu, Trump menyebut Karoline sebagai perempuan yang cerdas, tangguh, dan ahli komunikasi yang sangat efektif.
“Saya sangat percaya dia (Karoline) akan tampil luar biasa di podium dan membantu menyampaikan pesan kami kepada rakyat Amerika, sembari kita membuat Amerika hebat lagi,” ucap Trump, dilansir USA Today.
ADVERTISEMENT
4. Pernah kembali bekerja empat hari setelah melahirkan
Dedikasi Karoline Leavitt terhadap pekerjaan membuatnya terus berupaya menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi. Diketahui, Karoline melahirkan anak pertamanya pada 10 Juli 2024. Namun, empat hari setelah melahirkan, ia memutuskan untuk langsung kembali bekerja.
Dilansir The Conservateur, Karoline memutuskan untuk tidak mengambil cuti melahirkan usai menyaksikan insiden percobaan pembunuhan Donald Trump pada 13 Juli lewat layar televisi. Saat itu, Karoline mengatakan kepada suaminya, “Sepertinya aku harus langsung kembali bekerja.”
“Saya merasa harus berada di sini, di momen bersejarah ini. Pak Presiden benar-benar mempertaruhkan nyawanya untuk memenangkan Pilpres ini. Hal yang setidaknya bisa saya lakukan adalah kembali bekerja secepat mungkin,” ucap Karoline kepada The Conservateur.
ADVERTISEMENT