4 Fakta Nicole Shanahan, Istri Pendiri Google yang Peduli Isu Perempuan

26 Juli 2022 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nicole Shanahan, Presiden Yayasan Bia-Echo, menghadiri Gala Emas Pelantikan Rumah Emas: Zaman Emas Baru di Vibiana di Los Angeles, California pada 21 Mei 2022. Foto: Gonzalo Marroquin/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Nicole Shanahan, Presiden Yayasan Bia-Echo, menghadiri Gala Emas Pelantikan Rumah Emas: Zaman Emas Baru di Vibiana di Los Angeles, California pada 21 Mei 2022. Foto: Gonzalo Marroquin/Getty Images
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, nama Nicole Shanahan menjadi buah bibir. Istri pendiri Google, Sergey Brin, ini diduga memiliki hubungan dengan Elon Musk. Sergey dan Nicole dikabarkan masih tinggal bersama, tapi sudah dalam proses berpisah. Sergey dan Nicole memutuskan untuk mengakhiri pernikahan karena adanya perbedaan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari kumparanTECH, kabar perselingkuhan ini pertama kali tersebar berdasarkan laporan dari The Wall Street Journal (WSJ). Elon dan Nicole berselingkuh sejak terlibat dalam acara seni tahunan terkenal Art Basel di Miami, Amerika Serikat (AS), pada Desember 2021. Nicole merupakan istri kedua Sergey. Keduanya menikah pada tahun 2018.
Terlepas dari isu mengenai hubungannya dengan Elon, Nicole dikenal sebagai perempuan cerdas. Ia adalah lulusan dari beberapa kampus ternama, seperti University of Puget Sound, National University of Singapore, dan Santa Clara University. Ia juga dikenal sebagai pengusaha dan pengacara.
Apakah kamu penasaran dengan sosok Nicole Shanahan? Nah, kumparanWOMAN telah merangkum beberapa fakta menarik tentangnya dari The Famous People berikut ini.

1. Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal

Nicole Shanahan dibesarkan oleh seorang ibu tunggal yang miskin. Ibunya telah bermigrasi dari Cina ke Oakland, AS. Meski hidup dalam keterbatasan pada saat ia berusia 11 tahun, ibunya memberikan layanan internet kepadanya. Hal ini yang membuat Shanahan berusaha untuk memanfaatkan layanan yang ada dan mulai tertarik dengan dunia teknologi.
Presiden Alphabet Sergey Brin dan Nicole Shanahan tiba untuk upacara penghargaan Penghargaan Terobosan tahunan ketujuh di NASA Ames Research Center di Mountain View, California pada 04 November 2018. Foto: Josh Edelson/AFP

2. Lulusan kampus ternama

Pada tahun 2003, Nicole Shanahan berhasil lulus dari jurusan Asian studies and minors in economics, and Mandarin Chinese di University of Puget Sound. Kemudian di tahun 2007, Shanahan mendapatkan sertifikat World Trade Organisation dari Graduate Institute of International and Development Studies, sebuah institusi pendidikan tinggi terakreditasi pemerintah yang berlokasi di Jenewa, Swiss.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2013, Shanahan melanjutkan studinya di National University of Singapore untuk mempelajari Global IP Trade and Chinese Law. Selain itu, ia juga memiliki gelar Juris Doctor di bidang high-technology law, intellectual property, and litigation dari Santa Clara University School of Law.

3. Menggeluti berbagai bidang pekerjaan

Nicole Shanahan merupakan perempuan cerdas yang menggeluti berbagai bidang pekerjaan. Ia adalah seorang pengusaha di AS. Tak hanya itu, ia juga menjadi seorang pengacara. Ia bergabung dengan firma hukum Rutan & Tucker, LLP di Costa Mesa, AS pada tahun 2009 hingga 2010.
Ia juga sempat bergabung dengan perusahaan penyedia layanan keuangan, RPX Corporation, sebagai pengacara spesialis paten pada Maret 2010.
Kemudian, ia mendirikan manajemen paten otomatis dan perusahaan penilaian, ClearAccessIP, pada Januari 2013 dan menjabat sebagai CEO. Di tahun 2014, Shanahan menjadi peneliti di The Stanford Center for Legal Informatics hingga sekarang.
Nicole Shanahan dan Sergey Brin tiba untuk upacara penghargaan Penghargaan Terobosan tahunan ke-8 di NASA Ames Research Center di Mountain View, California pada 3 November 2019. Foto: Josh Edelson/AFP

4. Mendirikan platform untuk perempuan yang tidak dapat hamil

Nicole Shanahan menikah dengan salah satu pendiri Google, Sergey Brin pada tahun 2018, setelah berkencan selama dua tahun. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki seorang putri.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman kehamilannya, Shanahan pun memutuskan untuk berkolaborasi dengan Buck Institute for Research on Aging membentuk Female Reproductive Longevity and Equality, sebuah platform untuk perempuan yang tidak dapat hamil secara alami.
Kolaborasi ini melibatkan para peneliti top dunia untuk mengembangkan solusi untuk mencegah atau menunda penuaan ovarium agar perempuan tidak kesulitan memiliki anak.
Selain itu, Nicole Shanahan juga mendirikan yayasan Bia-Echo Foundation. Yayasan ini juga dibentuk sebagai langkah mempromosikan kemitraan rumah tangga yang sehat dan mengurangi tren pernikahan kontrak.