4 Faktor yang Pengaruhi Seberapa Sering Kamu Harus Keramas

13 Oktober 2022 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Keramas Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keramas Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, menjaga kesehatan rambut adalah hal yang penting. Pasalnya ini bisa menjadi salah satu faktor yang memengaruhi rasa kepercayaan diri. Jika memiliki rambut yang sehat maka rasa percaya diri pun ikut meningkat.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan rambut adalah dengan keramas. Mungkin ini terdengar sepele, tapi kenyataannya frekuensi keramas bisa memengaruhi kesehatan rambut, lho.
Setiap orang memiliki frekuensi keramas yang berbeda-beda. Ada yang melakukannya setelah beraktivitas berat, namun tidak jarang juga mereka yang rajin keramas setiap hari karena memiliki jenis rambut berminyak.
Mengutip Cleveland Clinic, American Academy of Dermatology Association (AAD) mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat frekuensi keramas seseorang berbeda-beda. Kira-kira apa saja, ya? Simak informasi lengkapnya di sini.

1. Jenis rambut

Ilustrasi perempuan menata rambut dengan tangan. Foto: Shutterstock
Faktor yang memengaruhi frekuensi keramas ditentukan oleh jenis rambut. Pemilik jenis rambut keriting, lurus dan berminyak memiliki ketentuan yang berbeda-beda. Misalnya pemilik rambut keriting sering mengeluhkan masalah kering, kasar, dan mengembang. Hal ini karena kurangnya minyak di sekitar kulit kepala dan rambut.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, bagi pemilik rambut keriting disarankan untuk tidak keramas setiap hari agar minyak alami pada rambut masih bisa memberikan kelembapan di bagian area kepala.

2. Usia

Ilustrasi nenek-nenek modis. Foto: Yaroslav Astakhov/shutterstock
Seiring bertambahnya usia, kelenjar minyak di kulit kepala juga akan lebih atau kurang aktif.
“Kelenjar minyak berada di bawah kendali hormon. Inilah sebabnya mengapa orang yang lebih muda biasanya memiliki kelenjar minyak yang lebih aktif, karena kadar hormon mereka lebih tinggi,” kata dermatologist Shilpi Khetarpal, MD yang berbasis di Amerika Serikat.

3. Ras

Ilustrasi perempuan beragam. Foto: puhhha/Shutterstock
Faktor lain yang memengaruhi frekuensi berkeramas adalah ras atau etnis. Khususnya, orang Afrika-Amerika memiliki rambut yang sangat kering. Jika mereka terlalu sering keramas, rambut mereka bisa menjadi kering dan rapuh yang dapat menyebabkan kerusakan.
ADVERTISEMENT

4. Tingkat aktivitas

Ilustrasi olahraga plank. Foto: Shutterstock
Tentu banyak yang penasaran jika sering berolahraga dan mengeluarkan keringat apa perlu keramas setiap hari? Ternyata berdasarkan penjelasan Dr Khetarpal tidak direkomendasikan untuk selalu keramas setelah berolahraga.
“Bahkan jika olahraga setiap hari, kamu tidak perlu mencuci rambut setiap hari. Saya biasanya menyarankan pasien untuk menjaga jadwal mencuci rambut, misalnya tiga kali per minggu atau satu kali seminggu terlepas dari tingkat aktivitasnya,” katanya.
Ilustrasi perawatan rambut. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock
Karena setiap orang memiliki jenis rambut dan kadar minyak yang berbeda, mungkin sulit untuk menggeneralisasi kapan seseorang harus mencuci rambut. Namun, seseorang dapat mencari tanda-tanda bahwa mereka harus mencuci rambut mereka, yakni
ADVERTISEMENT
Nah, itu tadi beberapa faktor yang memengaruhi frekuensimu untuk keramas. Jangan lupa diterapkan ya Ladies!