4 Penyebab Perempuan Mengalami Job Insecurity

11 Januari 2022 11:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
4 Penyebab Perempuan Mengalami Job Insecurity. Foto: dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
4 Penyebab Perempuan Mengalami Job Insecurity. Foto: dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Sama seperti sisi kehidupan yang lain, tidak ada yang pasti dalam dunia kerja. Semua hal bisa berubah dalam sekejap. Meskipun mungkin posisi kalian saat ini berada di atas, roda pasti berputar hingga suatu saat kalian akan berada di bawah.
ADVERTISEMENT
Salah satu kondisi yang mungkin sering terjadi pada karyawan terkait ketidakpastian disebut sebagai job insecurity. Mengutip The Motley Fool, job insecurity adalah suatu kondisi karyawan mengalami rasa tidak aman dikarenakan situasi lingkungan yang berubah-ubah.
Hal ini biasanya muncul pada karyawan kontrak dengan durasi kerja yang sementara atau tidak permanen. Maka tidak mengherankan jika 77 persen orang Amerika Serikat (AS) percaya ada ancaman terhadap peran di pekerjaan mereka saat ini. Demikian menurut data baru dari Monster.com.
Ancaman pekerja perempuan juga semakin berat dengan adanya ketimpangan gender di tempat kerja. Nah, berikut adalah beberapa alasan karyawan perempuan mengalami job insecurity.

1. Perubahan struktur kepemimpinan

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Menurut The Motley Fool, 20 persen pekerja akan khawatir jika ada perubahan struktur kepemimpinan dan merasa terancam dengan keberadaan anggota tim yang baru. Jika ini merupakan kekhawatiranmu, perkenalkan diri ke tim baru dalam perusahaan setelah dibentuk, dan tawarkan untuk menjadi sumber daya yang baik bila memungkinkan.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa menganalisis tim manajemen yang baru di perusahaanmu untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan pencapaiannya. Jika kamu dapat mengidentifikasi beberapa misi baru yang mungkin diperjuangkan dan membantu mencapainya, kamu mungkin akan bisa mempertahankan posisimu.

2. Lingkungan kerja dan atasan yang tidak mendukung

Ilustrasi lingkungan kerja toxic. Foto: Shutter Stock
Tempat kerja yang toxic tidak menyenangkan sama sekali dan 19 persen karyawan khawatir bahwa tempat kerja yang toxic akan membuat mereka menganggur. Pada kenyataannya, kamu lebih baik meninggalkan lingkungan yang seperti itu daripada terjebak di dalamnya.
Misalnya, perusahaan yang tidak memperhatikan kesejahteraan karyawan perempuannya. Karena bertahan di situasi kerja yang tidak baik selama berbulan-bulan akan membuatmu stres dan tidak bisa maksimal menyelesaikan pekerjaan. Oleh sebab itu, lebih baik pikirkan kembali untuk keluar dari perusahaan dan mulailah mengirimkan resume ke perusahaan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT

3. Industri membutuhkan skill yang lebih mumpuni

Ilustrasi perempuan bekerja. Foto: dok. Unsplash
Industri bekerja terus berubah setiap tahunnya. Hal ini yang menyebabkan kebanyakan orang takut kehilangan pekerjaan, karena skill dan sumber daya baru terus bermunculan. Mereka yang tidak menguasai skill tertentu akan ketinggalan zaman dan tidak mendapatkan pekerjaan. Oleh sebab itu, tetaplah menginvestasikan waktumu untuk mempelajari keterampilan baru dan apa pun yang diperlukan, untuk terus berhasil dalam karier.

4. Isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Foto: shutterstock
PHK dapat terjadi pada siapa saja, itulah sebabnya 17 persen pekerja mengidentifikasi alasan ini menyebabkan mereka khawatir akan nasib pekerjaannya. Meskipun tidak selalu dapat mencegahnya, kamu dapat meningkatkan peluang untuk tidak dipecat.
Untuk memulai, kamu harus memiliki keterampilan unik yang tidak dimiliki orang lain di perusahaan. Pada saat yang sama, terlibatlah dalam berbagai bidang bisnis sehingga kamu lebih berpengetahuan daripada rekan-rekan kerjamu. Jika kamu melakukannya, atasan akan lebih sulit melepaskanmu.
ADVERTISEMENT
Penulis: Adonia Bernike Anaya