4 Sifat RA Kartini yang Perlu Diteladani oleh Perempuan Masa Kini

21 April 2021 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
R.A Kartini. Foto: Dok. Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
R.A Kartini. Foto: Dok. Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sosok RA Kartini atau Raden Ajeng Kartini memberikan pengaruh yang sangat besar untuk seluruh perempuan Indonesia di masa kini. Karena perjuangannya, perempuan Indonesia dapat mengenyam pendidikan yang sama dengan laki-laki serta mengejar cita-citanya.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Kartini yang besar membuat perempuan Indonesia dituntut untuk terus melanjutkan kembali perjuangannya dengan menjadi sosok yang independen. Tidak hanya independen, perempuan di masa kini juga perlu memiliki wawasan yang luas tentang pendidikan. Dengan begitu, tidak akan ada lagi golongan yang memandang perempuan sebelah mata.
Lantas, teladan apa saja yang perlu diterapkan perempuan Indonesia agar dapat menjadi Kartini di masa kini? Dikutip dari Netral News, berikut ulasannya.

1. Rendah hati

R.A Kartini (kiri). Foto: Dok. Wikimedia Commons
Kartini merupakan putri keturunan bangsawan dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah. Meski berasal dari keluarga bangsawan, Kartini tidak malu untuk bergaul dengan teman-temannya yang kastanya lebih rendah.
Kerendahan hati yang dimiliki Kartini harus tetap dimiliki oleh perempuan Indonesia di masa kini agar mampu membantu sesamanya yang membutuhkan. Perjuangan Kartini untuk membawa derajat perempuan lebih tinggi juga didasari karena kerendahan hatinya.
ADVERTISEMENT

2. Penyayang

Sifat teladan lainnya yang dimiliki oleh Kartini adalah penyayang. Ia menunjukkan sifatnya tersebut pada murid-muridnya ketika ia membuka sekolah perempuan di pintu timur gerbang perkantoran Rembang. Tidak hanya itu, Kartini juga sempat menuliskan surat kepada temannya, Rosa Abendanon, yang berisikan permohonannya untuk duduk bersama dengan anak-anak yang sangat ia sayangi.
"Bolehkah saya diizinkan duduk bersama anak-anak itu dan saya akan menyayanginya," tulis Kartini dalam salah satu suratnya.
Sebagai perempuan yang dikenal memiliki hati lembut, sikap penyayang dari Kartini perlu diwariskan di masa kini. Tujuannya agar semua anak di Indonesia mampu merasakan kasih sayang dari seorang perempuan seperti ibu, kakak, guru, dan lainnya.

3. Menghormati orang tua

Keluarga R.A Kartini. Foto: Wikimedia Commons
Menghormati orang tua merupakan kewajiban seorang anak bagaimanapun kondisinya. Seperti Kartini, meskipun ia ingin menggapai pendidikan yang tinggi, dirinya tetap memutuskan untuk berhenti sekolah seperti permintaan orang tuanya dan menikah dengan laki-laki yang telah dipilihkan olehnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Kartini tetap menggapai cita-citanya tersebut dengan bantuan suaminya yaitu mendirikan sekolah perempuan. Hal ini membuktikan bahwa menghormati orang tua tidak menutup jalan kamu meraih cita-cita yang diinginkan. Bahkan proses untuk mencapai keinginan tersebut akan lebih mudah apabila kamu menghormati orang tuamu.

4. Keinginan belajar yang tinggi

Dulu, tradisi Jawa menyebutkan bahwa perempuan hanya boleh mengenyam pendidikan hingga umur 12 tahun. Setelah itu, perempuan Jawa harus berdiam diri di rumah dan mengurus pekerjaan dapur serta anak saja. Kartini sendiri mengikuti tradisi tersebut, namun karena kemauannya untuk belajar dan memperjuangkan pendidikan yang layak untuk perempuan.
Ketika di rumah pun Kartini tetap belajar bahkan mencoba menulis surat, majalah, dan lainnya menggunakan bahasa Belanda. Selain itu, Kartini juga terus menerus meningkatkan pengetahuannya dengan membaca beberapa buku.
ADVERTISEMENT
Kerajinan yang dimiliki oleh Kartini tentu harus terus diterapkan perempuan Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya. Tujuannya agar perempuan tetap memiliki wawasan luas meskipun tidak memiliki pendidikan yang tinggi.
Siap menjadi Kartini masa kini, Ladies?
Penulis: Johanna Aprillia