4 Tips Agar Sukses Negosiasi Gaji saat Wawancara Kerja

27 Januari 2020 9:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berani negosiasi gaji saat wawancara kerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Berani negosiasi gaji saat wawancara kerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seringkali, sebagian dari kita akan merasa canggung bila harus melakukan negosiasi gaji saat wawancara kerja. Bisa jadi, kita merasa sungkan karena tidak ingin terlihat terlalu menuntut, padahal belum tentu diterima oleh perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Padahal, wawancara kerja bisa menjadi momen terbaik untuk mendapatkan jumlah gaji yang didambakan. Momen untuk negosiasi belum tentu kembali datang dengan mudah dalam karier kita, terutama bila kita sudah masuk dan bertahan di perusahaan tertentu.
Oleh karena itu, tak ada salahnya bila kita mempersiapkan diri dengan lebih baik sebelum melakukan negosiasi gaji dalam wawancara kerja. Berbagai hal bisa kita lakukan untuk menghadapi momen ini, mulai dari mengumpulkan informasi mengenai rentang gaji yang ada, hingga merepresentasikan diri dengan percaya diri di hadapan hiring manager.
Selengkapnya, berikut beberapa tips untuk bisa sukses melakukan negosiasi gaji saat wawancara kerja.

1. Jadilah percaya diri, tapi tidak sombong

Percaya diri saat nego gaji. Foto: Shutterstock
Sebagian dari kita mungkin merasa canggung bila harus melakukan negosiasi gaji saat wawancara kerja. Namun, demi mendapatkan apa yang diinginkan, kita disarankan untuk percaya diri mengungkapkan gaji yang diinginkan, tanpa bernada terlalu menuntut maupun ragu terhadap diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Kita bisa melakukannya dengan memilih kata-kata yang akan diutarakan dalam proses negosiasi. Misal, dengan mengatakan hal diplomatis, seperti, "Saya ingin mengambil pekerjaan ini. Tapi, apakah memungkinkan untuk menaikkan kompensasi yang ditawarkan?"
Dengan menggunakan cara seperti ini, kita memberikan ruang untuk penawaran lebih lanjut dan diskusi. Namun, kita tetap berada dalam koridor yang sopan dan tidak terlalu menuntut.

2. Jangan sebutkan jumlah gaji yang diinginkan dalam tahap awal

Ilustrasi negosiasi gaji. Foto: Shutterstock
Dalam beberapa kasus, kita akan segera mendapatkan pertanyaan soal ekspektasi gaji pada tahap awal wawancara. Misal, pada tahap screening dokumen, sebelum kita bertatap muka dengan perekrut dari pihak perusahaan sekalipun.
Bila menghadapi hal seperti ini, beberapa ahli menyarankan agar kita tidak mengisi jumlah gaji yang diinginkan. Josh Doody, penulis buku 'Fearless Salary Negotiation: Finally Get Paid What You're Worth' yang berasal dari AS, mengatakan, hal ini perlu dilakukan karena masih ada begitu banyak faktor yang belum kita ketahui pada tahapan awal.
ADVERTISEMENT
"(Jika melakukannya), Anda mengunci diri sendiri pada angka awal yang Anda sebutkan, padahal Anda masih belum benar-benar memahami kesempatan apa yang ada di depan mata. Sebab, saat itu Anda masih belum berbicara dengan hiring manager yang ada," sebut Doody, seperti dikutip oleh Huffpost.

3. Buatlah rentang gaji yang diinginkan

Membuat rentang gaji. Foto: Shutterstock
Sebelum melakukan wawancara kerja dengan perusahaan baru, ada baiknya Anda mengumpulkan data mengenai rentang gaji yang bisa diberikan untuk posisi tersebut. Hal ini bisa menjadi landasan bagi Anda untuk menjawab pertanyaan soal gaji ketika wawancara, yaitu dengan mengutarakan rentang yang Anda rasa cocok untuk posisi ini.
Secara umum, ada beberapa hal yang bisa kita coba untuk mengetahui rentang gaji yang ada dalam suatu industri. Selain membaca mengenai laporan ketenagakerjaan yang ada tiap tahunnya, kita juga bisa bertanya kepada orang-orang yang bekerja di industri tersebut.
ADVERTISEMENT
"Yang terpenting adalah memiliki alasan bisnis di balik rentang gaji yang Anda pilih," tutur Kathryn Saxer, seorang career management coach asal AS.

4. Jangan terlalu berfokus pada kelemahan diri sendiri

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Terkadang, hal lain yang membuat kita enggan melakukan negosiasi gaji adalah karena kita terlalu banyak berfokus pada kekurangan diri sendiri. Bisa jadi, kita ragu untuk menaikkan penawaran, lantaran kita merasa masih memiliki kekurangan di bidang tertentu.
Daripada terlalu berfokus terhadap kekurangan diri sendiri, kita disarankan untuk lebih berfokus pada persiapan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada wawancara, termasuk mengenai gaji. Menurut sebuah artikel dalam laman resmi Harvard Law School, kita bisa melakukannya dengan mengumpulkan informasi yang bisa membuat Anda bisa mempertahankan permintaan mengenai jumlah gaji yang diinginkan, sekaligus bersiaplah untuk menjelaskan apa yang bisa Anda berikan kepada perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bila masih merasa terganggu dengan kelemahan yang Anda miliki, cobalah pelajari apa persisnya yang Anda khawatirkan dan carilah cara untuk memberikan kompensasi atas kekurangan tersebut. Misalnya, dengan menyiapkan jawaban soal hal positif apa yang sudah Anda lakukan, untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang Anda lakukan selama berhenti kerja beberapa tahun.