Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
4 Tips Olahraga Lari saat Ramadan Agar Tetap Bugar Kala Berpuasa
12 Maret 2025 11:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ladies, kata siapa kamu tidak boleh berolahraga saat puasa? Olahraga saat Ramadan, termasuk lari, memiliki sejumlah manfaat baik untuk tubuh. Mulai dari membantu menurunkan berat badan, menjaga kekuatan otot, hingga mempertahankan energi dan kebugaran tubuh.
ADVERTISEMENT
Namun, sering kali, puasa Ramadan identik dengan kondisi tubuh yang lemas dan kurang bertenaga, terutama mendekati waktu buka puasa. Tak sedikit perempuan merasa ragu untuk berolahraga lari, karena khawatir tidak kuat beraktivitas fisik dalam keadaan perut kosong.
Kekhawatiran soal lari di bulan Ramadan memang valid, Ladies. Meski begitu, bukan berarti kamu tidak bisa melakukannya selama 30 hari penuh. Dengan cara yang tepat, kamu bisa memaksimalkan waktu berpuasa sambil berolahraga. Bahkan, berlari di bulan Ramadan bisa dilakukan oleh kamu yang sedang berlatih untuk persiapan marathon.
1. Pilih waktu lari yang tepat
Kunci dari lari dengan aman di bulan Ramadan adalah memilih waktu lari yang tepat. Dikutip dari Women’s Health Magazine, hanya kamu yang bisa menentukan waktu lari yang tepat, mengingat waktu tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan tubuhmu. Kamu bisa memilih beberapa jam sebelum berbuka puasa atau setelah buka puasa.
ADVERTISEMENT
“Berolahraga sebelum buka puasa atau di waktu antara buka puasa dan sahur sebelum memulai puasa adalah waktu yang baik. Ini mengingat kamu bisa makan dan minum setelah berolahraga serta mengembalikan energi dan hidrasi pada tubuhmu,” jelas Dokter Umum asal Inggris, dr Sayyada Mawji, dilansir Women’s Health Magazine.
2. Turunkan intensitas
Di bulan Ramadan, energimu tidak akan sebanyak saat kamu tidak berpuasa. Oleh sebab itu, untuk memastikan kamu bisa berlari dengan aman, turunkan intensitas larimu. Dikutip dari Runner’s World, pelari asal Inggris Haroon Mota mengatakan bahwa mendengarkan sinyal dari tubuhmu sendiri akan sangat membantu dalam menetapkan goals berlari.
“Prinsip yang sama masih berlaku soal berlari dengan pintar, mendengarkan tubuhmu, dan mengelola ekspektasi. Menurut saya, itulah pesan utamanya. Jika Anda berlatih untuk race, tidak apa-apa, berlatihlah. Namun, bersiaplah untuk menyesuaikan goals dan berfokuslah pada merasa nyaman, percaya diri, dan sehat saat berlari,” kata Haroon.
ADVERTISEMENT
Jadi, jika di bulan lainnya kamu biasa berlari hampir setiap hari dalam sepekan, kamu bisa menurunkan intensitas menjadi tiga kali dalam sepekan selama Ramadan. Ingat, sesuaikan dengan kemampuanmu dan berfokuslah pada konsistensi.
3. Prioritaskan hidrasi saat sahur dan berbuka
Salah satu kunci berlari dengan lancar adalah hidrasi yang cukup. Namun, selama puasa Ramadan, asupan cairan tubuhmu akan sangat berkurang. Itulah mengapa, kamu disarankan untuk memprioritaskan hidrasi saat sahur dan berbuka. Idealnya, kamu bisa minum setidaknya dua liter dalam sehari.
“Tetap pertahankan hidrasi tubuhmu antara waktu buka puasa dan sahur. Pegang botol air bersamamu dan minumlah secara rutin selama periode ini. Ini akan memastikan tubuhmu tetap terhidrasi sebelum mulai puasa,” jelas dr Sayyada Mawji, dilansir Women’s Health Magazine.
ADVERTISEMENT
4. Fokus konsumsi makanan tinggi serat dan protein
Selain memprioritaskan hidrasi, kamu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat dan protein saat sahur dan berbuka. Dikutip dari Women’s Health Magazine, makanan tinggi serat dan protein seperti telur, oat, sayuran hijau, biji-bijian, dan brown rice dicerna dengan lambat oleh tubuh dan melepaskan energi dengan perlahan. Akibatnya, kamu tidak akan mudah merasa lapar.
“Kombinasikan makanan-makanan tersebut dengan sumber protein yang baik seperti susu, yogurt, biji-bijian, ikan, atau daging. Kombinasi ini akan memastikan tingkat gula yang stabil dalam darah, sehingga kamu tidak akan terlalu mudah lapar,” jelas ahli nutrisi asal Inggris, Dr Kawther Hashem.