news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Bahaya Kebiasaan Memencet Jerawat yang Jarang Disadari Perempuan

13 September 2021 12:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Memencet Jerawat Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Memencet Jerawat Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu sering memencet jerawat ? Biasanya jerawat-jerawat kecil di wajah memang ‘menggemaskan’ dan menggoda untuk dihilangkan dengan cara dipencet.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Teens Health, mencoba memencet jerawat atau menekan nanah muncul ke permukaan kulit, bisa memperpanjang waktu yang dibutuhkan jerawat untuk sembuh dan bahkan membuat noda bekas jerawat lebih terlihat.
Menekan, menggaruk, dan meremas kulit secara terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko iritasi kulit di sekitarnya, membuat seluruh area terlihat lebih meradang dan memperburuk kondisi kulit.
Karena itu Ladies perlu tahu apa saja bahaya memencet jerawat yang tanpa disadari sering dilakukan perempuan! Berikut penjelasannya

1. Meninggalkan bekas jerawat permanen

Ilustrasi perempuan sedang memperhatikan bekas jerawat. Foto: Shutterstock
Alasan ini merupakan alasan utama, kenapa kita tidak boleh memencet jerawat.
Menurut American Academy of Dermatology, memencet jerawat dapat menyebabkan bekas jerawat yang bertahan lama. Meskipun beberapa bekas jerawat dapat memudar setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun, perawatan khusus seperti operasi laser kadang-kadang diperlukan untuk menghilangkan jaringan parut secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Saat berurusan dengan jerawat, kesabaran adalah kuncinya. Saat kita tidak memencet jerawat, berarti mengurangi risiko meninggalkan bekas jerawat permanen.

2. Membuat bekas luka akibat jerawat lebih terlihat (Pitting)

Ilustrasi bekas jerawat Foto: Shutterstock
Memencet jerawat dapat memiliki efek jangka panjang pada kulit, termasuk bekas luka yang tertekan yang dikenal sebagai "pitting” atau berlubang.
Dilansir dari laman Verrywell Health, ahli kecantikan, Angela Palmer mengatakan, “Setiap kali kulit Anda rusak, ada kemungkinan, saat kulit sembuh, jaringan kulit juga akan hilang. Hal ini menyebabkan bekas jerawat yang berlubang (pitting) lebih terlihat. Semakin besar kerusakan yang terjadi pada kulit, semakin besar kemungkinan hilangnya jaringan pada kulit.” Kulit yang berlubang mungkin sulit untuk disamarkan dengan riasan atau produk kulit, sehingga lebih baik jangan memencet jerawat.
ADVERTISEMENT

3. Meninggalkan noda hitam di kulit wajah

Ilustrasi bekas jerawat. Foto: Shutterstock
Selain meninggalkan bekas jerawat berlubang, memencet jerawat juga akan menghasilkan noda hitam di kulit wajah atau biasa disebut hiperpigmentasi pasca-inflamasi. Menurut American Academy of Dermatology, ini adalah saat bercak gelap berkembang setelah jerawat sembuh.
Proses hiperpigmentasi bisa terjadi pada siapa saja, biasanya seorang yang berkulit terang lebih banyak menemukan bercak merah sehabis jerawat daripada noda hitam. Sayangnya, hiperpigmentasi ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk memudar. Namun, ini tidak akan terjadi saat kita membiarkan jerawat sembuh dengan sendirinya.

4. Jerawat mengalami inflamasi dan memerah

Ilustrasi bekas jerawat kemerahan Foto: Shutterstock
Jika kita ingin menghilangkan jerawat dengan menekannya dalam-dalam, kemungkinan usaha itu tidak akan berhasil. Memencet dan menekan jerawat hanya akan meningkatkan peradangan dan iritasi di lokasi jerawat dan dapat menyebabkannya tampak bengkak dan terlihat.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman INSIDER, dokter kulit Allison Arthur sebelumnya menyarankan untuk mengoleskan krim hidrokortison yang dijual bebas untuk membantu meredakan peradangan. Kita juga bisa menambahkan sedikit Vaseline untuk mencegah jerawat meninggalkan bekas.

5. Memperlambat Proses Penyembuhan Jerawat

Ilustrasi perempuan sedang memperhatikan bekas jerawat. Foto: Shutterstock
Kita tidak mungkin menggaruk luka bekas jahitan operasi, bukan? Sama halnya dengan jerawat, kita tidak boleh memencet atau menggaruk jerawat saat dalam proses penyembuhan.
Dikutip dari laman Allure, “Jika Anda menganggap jerawat sebagai area kulit di mana tubuh Anda mencoba untuk menyembuhkan dirinya sendiri, itu akan mencegah keinginan untuk memencet jerawat," kata konsultan dermatologis dan pakar kulit selebriti Erin Gilbert. Karena itu beri kesempatan untuk kulit kita memperbaiki diri dan jangan mencoba membuat luka tambahan di kulit.
ADVERTISEMENT
Penulis : Adonia Bernike Anaya