Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
5 Cara Cerdas Memilih Kosmetik Halal Sesuai Rekomendasi MUI
28 Februari 2025 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Industri kecantikan terus berkembang pesat, menawarkan berbagai pilihan produk, termasuk kosmetik halal . Bagi konsumen Muslim, memilih produk kecantikan tidak hanya soal kecocokan dengan kulit, tetapi juga memastikan bahwa produk yang digunakan sesuai dengan prinsip halal. Selain menggunakan bahan-bahan yang aman, kosmetik halal diproduksi melalui proses yang memenuhi standar syariat Islam.
ADVERTISEMENT
Sejak 17 Oktober 2021, pemerintah mewajibkan sertifikasi halal bagi produk kosmetik , sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH). Sayangnya, masih banyak produk, terutama yang diimpor, belum memiliki sertifikat halal.
Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk lebih selektif dalam memilih. Berikut lima cara memastikan kosmetik yang kamu gunakan benar-benar halal, berdasarkan rekomendasi dari LPPOM MUI.
1. Cek Logo Halal di Kemasan
Hal pertama yang dapat dilakukan sebelum membeli produk kosmetik adalah memeriksa apakah produk tersebut sudah memiliki logo halal MUI. Produk yang sudah berlogo halal MUI telah melalui serangkaian proses penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
ADVERTISEMENT
LPPOM MUI menjalankan fungsinya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), selalu menekankan prinsip halalan thayyiban. Itu artinya sudah bisa dipastikan bahwa produk tersebut bebas dari bahan najis atau non halal dan aman untuk dijual di pasaran.
2. Periksa Kandungan Bahan Utama
Selain melihat logo halal MUI, hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan memeriksa kandungan atau bahan apa saja yang ada di dalam produk kosmetik.
Umumnya bahan alami dari tumbuhan, seperti herbs (tanaman herbal), roots (akar tanaman), flowers (bunga-bungaan), fruits (buah-buahan), leaves (dedaunan), dan seeds (biji-bijian) itu halal. Namun, jika bahan-bahan natural tersebut telah tercampur dengan enzim dari hewan maka masuk dalam kategori mashbooh (meragukan atau perlu dipertanyakan kehalalannya).
3. Bahan Alami Tidak Selalu Halal
Ladies, perlu diingat bahwa tidak semua produk kosmetik dengan bahan alami itu halal untuk digunakan ya. Mungkin banyak yang berpikir bahwa produk alami hanya berasal dari tumbuhan, padahal produk yang berasal dari ekstrak hewan juga disebut sebagai bahan alami.
ADVERTISEMENT
4. Hindari Bahan yang Terindikasi Non-halal
Produk kosmetik yang berasal dari ekstrak hewan masuk dalam kategori mashbooh atau meragukan, beberapa diantaranya yakni allantoin (alantoin), asam amino, kolagen, elastine, gelatine (gelatin), glycerine (gliserin), hyaluronic acid (asam hialuronat), keratin, (asam oleat), stearic acid (asam stearat), stearyl alcohol, tallow (lemak hewan), dan juga vitamin A.
Jika kamu menemukan bahan ini dalam produk kosmetik, segera lihat apakah sudah mendapatkan logo halal MUI di kemasannya. Jika belum, sebaiknya kamu memilih alternatif produk lain yang lebih terjamin kehalalannya.
5. Cek Nomor BPOM
Selain memeriksa logo halal di kemasan, penting juga untuk cek nomor BPOM pada produk kosmetik yang ingin kamu beli. Perlu diingat bahwa tidak semua produk yang ber-BPOM sudah pasti halal.
ADVERTISEMENT
Sebelum dijual di pasaran, produk harus diperiksa keamanannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk menentukan apakah produk tersebut layak mendapat izin edar atau tidak. Jika sudah mendapatkan izin edar, produk tersebut wajib mencantumkan nomor BPOM di kemasan produknya.