5 Cara Mengatasi Alergi dan Iritasi Akibat Penggunaan Skin Care

21 Januari 2020 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alergi akibat skin care. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alergi akibat skin care. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat mencoba skin care tertentu, ada kalanya kulit kita akan menunjukkan reaksi alergi. Alih-alih mendapatkan manfaat dari produk kecantikan tersebut, kulit kita justru jadi terasa panas, kemerahan, atau menunjukkan reaksi alergi lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Healthline, reaksi ini bisa masuk ke dalam golongan Allergic Contact Dermatitis (ACD) atau kondisi kulit yang muncul sebagai respons terhadap zat asing. Saat mengalami kontak dengan zat tertentu, tubuh akan mengeluarkan senyawa pembengkakan yang membuat kulit terasa gatal atau mengalami iritasi.
Ada berbagai macam zat yang dapat menyebabkan kulit teriritasi atau alergi. Di antaranya, seperti zat pewangi (fragrances), pengawet (preservatives), ataupun senyawa alkohol. Kandungan ini bisa ditemukan dalam berbagai produk kecantikan, seperti pelembap, cat kuku, bahkan sampo. Sementara, untuk skin care, produk yang memicu alergi bisa ditemukan dalam beberapa bentuk, termasuk krim pencegah keriput atau serum.
Jika mengalami reaksi alergi karena bahan-bahan ini, ada baiknya kita mulai menghentikan penggunaan skin care dengan kandungan tersebut.Tak hanya agar kulit kembali terasa nyaman, kita juga perlu melakukannya agar kondisi kulit tidak jadi semakin parah karena alergi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selengkapnya, berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meredakan alergi akibat penggunaan skin care yang tidak tepat. Apa saja?

1. Hentikan penggunaan skin care yang membuat alergi

Ilustrasi skincare. Foto: Shutter Stock
Dr. Indah Widyasari, SpKK, dokter kulit yang membuka praktik di klinik Bamed Skin Care Menteng, mengatakan bahwa salah satu langkah yang harus diambil adalah dengan menghentikan penggunaan skin care yang berpotensi membuat alergi. Terutama, jika kita mengalami keluhan seperti rasa gatal, panas, maupun kulit yang menjadi berwarna kemerahan setelah penggunaan produk.
"Kalau (yang terjadi hanya) iritasi saja, kita stop dulu penggunaan skin care-nya. Nanti biasanya ditinjau lagi, bahan apa yang membuat iritasi pada kulit," tutur Dr. Indah saat ditemui kumparanWOMAN di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT

2. Pilih produk yang aman bagi kulit

Bila kita sadar bahwa kulit rentan alergi, hal lain yang bisa dilakukan adalah mencermati produk kecantikan yang digunakan. Jika memiliki alergi terhadap bahan tertentu (misalnya, kacang atau alkohol) hindarilah penggunaan produk yang dengan kandungan bahan tersebut. Sebagai penggantinya, carilah bahan dengan manfaat serupa, namun tanpa efek samping berupa alergi pada kulit.
Selain itu, untuk menyiasati masalah ini, kita juga bisa menggunakan produk yang bersifat hypoallergenic atau dermatology tested. Biasanya, produk-produk ini lebih aman bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau rentan terhadap alergi. Namun, untuk lebih berjaga-jaga, kita bisa melakukan patch test atau menjajal sedikit produk pada tangan. Menurut WebMD, kita bisa menunggu hingga 48-72 jam setelah penggunaan skin care. Jika terjadi kemerahan, bengkak, gatal, ataupun munculnya rasa seperti terbakar, kita harus berhenti menggunakan produk tersebut.
ADVERTISEMENT

3. Perbaiki skin barrier Anda

Ilustrasi perempuan memakai skin care. Foto: Shutterstock
Selanjutnya, hal lain yang bisa kita lakukan untuk mengatasi alergi adalah dengan memperbaiki lapisan pelindung kulit atau skin barrier. Harper's Bazaar melansir, menurut Rebecca Bennett, skincare expert dari Johnson & Johnson, kulit yang sensitif dan kering seringkali memiliki lapisan pelindung yang kulit yang buruk. Sebagai akibatnya, kita pun menjadi lebih rentan terhadap bakteri dan alergen.
Maka, kita disarankan untuk mulai memperkuat lapisan pelindung tersebut. Tak cuma dengan memakai pelembap, kita juga disarankan untuk menggunakan pembersih wajah dengan formula ringan (gentle cleanser). Hal ini dimaksudkan agar kita tetap dapat membersihkan kulit, tanpa merusak skin barrier (lapisan kulit) atau membuat kulit kehilangan kelembapannya.

4. Tetap gunakan skin care yang bersifat melindungi

Ilustrasi menggunakan skincare. Foto: Shutter Stock
Saat baru saja mengalami alergi, kita mungkin disarankan untuk menghindari penggunaan skin care. Namun, selanjutnya, kita tetap perlu menggunakan skin care penting yang dapat melindungi kulit. Misalnya, cleanser, pelembap, juga sunscreen. Produk-produk ini berfungsi untuk melindungi kulit dari alergen, sekaligus mencegah terjadinya iritasi yang semakin parah.
ADVERTISEMENT
Namun, saat akan menggunakan skin care, kita disarankan untuk memilih bahan-bahan yang cocok untuk kulit sensitif atau tidak menyebabkan alergi. Kita bisa memilih produk dengan efek yang meredakan inflamasi, seperti aloe vera atau chamomile, juga bahan-bahan yang melembapkan seperti ceramides maupun shea butter.

5. Berkonsultasi dengan dokter kulit

Terakhir, kita juga bisa berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit dan kelamin. Biasanya, dokter akan menganalisis apa yang terjadi pada kulit kita dan memberikan solusi yang dirasa tepat. Misalnya, dengan menjelaskan bahan-bahan yang harus dihindari dan memberikan alternatif dari bahan tersebut. Selain itu, dokter kulit juga bisa memberikan obat radang yang tepat untuk mengurangi iritasi pada kulit.
Bagaimana menurut Anda, Ladies?
***
ADVERTISEMENT
Tertarik dengan produk kesehatan & kecantikan seperti ini? Dapatkan penawaran menguntungkan skin care terbaru.