5 Cerita dalam The Crown Season 4 yang Memang Terjadi di Dunia Nyata

22 November 2020 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serial The Crown yang bercerita tentang kehidupan Ratu Elizabeth dan drama Kerajaan Inggris. Foto: dok. Netflix
zoom-in-whitePerbesar
Serial The Crown yang bercerita tentang kehidupan Ratu Elizabeth dan drama Kerajaan Inggris. Foto: dok. Netflix
ADVERTISEMENT
Ladies, sudahkah Anda menonton serial Netflix The Crown Season 4? Ya, serial ini mengisahkan kelanjutan cerita Ratu Elizabeth II sebagai pemimpin Britania Raya, termasuk juga kisah cinta Pangeran Charles dan Putri Diana saat bertemu hingga menikah.
ADVERTISEMENT
Karena banyaknya konflik dalam kisah ini, banyak orang yang menganggap bahwa Netflix hanya mengarang cerita agar The Crown Season 4 terlihat nyata dan lebih 'hidup'. Namun ternyata, sebagian besar cerita dan adegan dalam serial ini memang benar-benar terjadi pada tahun 1980-an lalu.
Lalu apa saja cerita dalam The Crown Season 4 yang memang terjadi di dunia nyata? Simak ulasannya di sini.

1. Putri Diana pernah mengalami bulimia

Gaya Emma Corrin Pakai Replika Baju Putri Diana di The Crown. Foto: dok. Instagram
Putri Diana pernah mengalami bulimia dan bertahan untuk waktu yang lama. Hal itu bahkan sudah mulai terjadi seminggu setelah pertunangannya dengan Pangeran Charles. Saat itu, Pangeran Charles menaruh tangannya pada pinggang Diana dan berkata 'Oh, bagian ini agak sedikit chubby'. Dari situlah Diana terpancing untuk melakukan sesuatu pada tubuhnya.
ADVERTISEMENT
"Saya tak suka dengan diri saya. Saya malu karena tidak bisa menghadapi tekanan yang akhirnya membuat saya menderita bulimia selama beberapa tahun lamanya. Ini seperti penyakit rahasia yang sangat menghancurkan saya," kata Diana dalam wawancaranya bersama dengan Martin Bashir untuk BBC pada 1995 lalu.
Diana pun menjelaskan, bulimia yang dideritanya menyebabkan ukuran baju pengantinnya harus disesuaikan beberapa kali. Saat pertama kali melakukan dress fitting untuk gaun pengantinnya, lingkar pinggangnya adalah 73cm. Namun saat dirinya menikah, lingkar pinggangnya berubah menjadi 59cm.

2. Putri Diana tahu tentang hubungan Pangeran Charles dan Camilla

Pangeran Charles dan Duchess Camilla. Foto: dok. @clarencehouse/ Instagram
Putri Diana sudah mencium hubungan antara Pangeran Charles dan Camilla sejak lama, bahkan sebelum mereka menikah. Bila dirunut, Charles lebih dulu mengenal Camilla, tepatnya pada 1970 dalam sebuah kompetisi polo. Keduanya sempat berpacaran namun Charles harus bertugas di angkatan laut Inggris selama 8 bulan dan hubungan mereka berakhir. Camilla berpacaran hingga menikah dengan Andrew Parker Bowles dan Charles menikahi Diana pada 1981.
ADVERTISEMENT
Namun, Charles dan Camilla dikabarkan memulai hubungan kembali pada 1985. Putri Diana pun sempat melakukan konfrontasi pada Camilla dalam sebuah pesta di 1989. Dalam buku biografi Putri Diana, dikisahkan bahwa Diana menghampiri Camilla dan mengatakan bahwa ia tahu hubungannya dengan sang suami.
Tetapi, Camilla menjawab bahwa Diana memiliki segalanya, suami dan dua anak laki-laki, serta para laki-laki lain di seluruh dunia yang menggemarinya. Dengan lugas, Diana menjawab, "Saya hanya ingin suami saya. Maaf, mungkin hal ini (perselingkuhan) seperti neraka untuk kalian berdua. Tapi saya tahu apa yang terjadi, jangan perlakukan saya seperti seorang idiot," kata Diana.

3. Pernah ada penyelundup masuk ke Istana Buckingham demi bertemu Ratu Elizabeth II

Michael Fagan dalam serial The Crown Season 4 (kiri) dan yang asli (kanan). dok. Netflix
Dalam serial Netflix, The Crown Season 4, ada satu adegan yang menceritakan bahwa Istana Buckingham kedatangan penyusup yang masuk ke kamar Ratu Elizabeth II pada 1982 lalu. Penyusup bernama Michael Fagan (diperankan oleh Tom Brooke) tersebut sempat mengobrol dengan ratu yang saat itu sedang beristirahat di kamar tidurnya.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, hal ini benar terjadi dan merupakan salah satu momen menghebohkan saat itu. Fagan yang saat itu berusia 32 tahun pernah menyusup Istana Buckingham dengan memanjat dinding dan bergelantungan di pipa air, kemudian melompat ke dalam ruangan melalui jendela yang saat itu tidak dikunci.
Akibat hal ini, sekretaris keamanan Istana Buckingham pada saat itu, Willie Whitelaw, mengajukan surat pengunduran diri, namun Ratu Elizabeth II tidak menerimanya. Fagan sendiri ditahan namun tidak didakwa atas tuduhnya penyusupan, melainkan didakwa melakukan perampokan setelah meminum sebotol anggur merah yang mahal, kemudian dibebaskan setelah diadili dan dikirim ke rumah sakit jiwa selama tiga bulan. Saat itu, Michael Fagan mengaku dirinya tengah stres dan depresi karena bercerai dari istrinya, tiga minggu sebelum kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT

4. Pangeran Charles hampir meninggal saat bermain ski

Pangeran Charles Foto: Instagram @iconsprincecharles
Pada 1988 lalu, Pangeran Charles sempat terlibat kecelakaan saat bermain ski di Swiss yang menyebabkan dirinya hampir meninggal akibat salju yang longsor. Para anggota keluarga kerajaan lainnya, Diana dan Duchess of York Sarah Ferguson, juga ada dalam kejadian itu.
Pangeran Charles berhasil keluar dari jalur longsoran salju, tapi teman Pangeran Charles, Mayor Hugh Lindsay, meninggal dalam insiden tersebut. Meskipun Keluarga Kerajaan tidak berkomentar secara resmi tentang urutan kejadian, diklaim bahwa mereka yang tidak terluka (termasuk Charles) berusaha menggali teman-teman mereka yang terkubur longsoran salju.
Menurut surat kabar Swiss, Charles sempat terlihat membantu mengeluarkan seseorang dari salju. Akibat insiden ini, keluarga Kerajaan Inggris merasa bertanggung jawab sepenuhnya kepada keluarga korban.
ADVERTISEMENT

5. 2 sepupu Ratu Elizabeth II ditempatkan di rumah sakit jiwa

Putri Margaret Foto: AFP/INTERCONTINENTALE
Di The Crown Season 4, Putri Margaret menyelidiki rumor bahwa sepupu dari pihak keluarga ibunya dikurung di 'institut mental' (sebutan untuk rumah sakit jiwa pada saat itu). Hal ini benar adanya.
Dua orang sepupu Ratu Elizabeth II, bernama Nerissa dan Katherine Bowes-Lyon, 'dikirim' ke Royal Earlswood Institution for Mental Defectives di Redhill, Surrey, karena mereka mengalami gangguan mental dan tidak bisa beraktivitas seperti orang normal. Orang tua keduanya menempatkan Nerissa di fasilitas tersebut pada usia 15 dan Katherine di usia 22 tahun. Pada 1941, mereka sempat dinyatakan meninggal karena hampir tidak menerima pengunjung sama sekali.
Belakangan diketahui, mereka masih hidup dengan nasib cukup tragis. Kedua saudara ini menghabiskan sebagian besar hidup mereka di rumah sakit jiwa. Nerissa meninggal pada usia 66 tahun pada 1986 dan Katherine meninggal enam tahun lalu pada usia 87 tahun.
ADVERTISEMENT