Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Desainer IPMI Pamerkan Koleksi Kain Negeri di JF3 Fashion Festival 2023
1 Agustus 2023 18:42 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Gelaran JF3 Fashion Festival 2023 telah selesai digelar di dua lokasi, yakni Summarecon Mall Serpong dan Summarecon Mall Kelapa Gading dengan tajuk Empower to Power.
ADVERTISEMENT
Pada gelaran fashion show hari ke-8 pada Selasa (25/7), sebanyak 5 desainer IPMI (Ikatan Perancang Mode Indonesia) unjuk gigi memamerkan karyanya dengan tema Kain Negeri.
Lima desainer tersebut adalah Eri Dani, Rama Dauhan, Wilsen Willim, Monica Ivena, dan Ivan Gunawan. Penasaran dengan koleksinya, Ladies? Simak sampai habis!
1. Eri Dani
Desainer Eri Dani memamerkan koleksi busana bertajuk Khatulisikka. Ia memilih kain tenun sikka sebagai bahan utama dari 8 look yang ditampilkan di panggung JF3 Fashion Festival 2023.
Kain tenun sikka yang dikenal cukup tebal ternyata menjadi tantangan Eri untuk mengolahnya menjadi busana yang fantastis dan nyaman dikenakan. Terbukti, busana yang dihasilkan pun terlihat sungguh menawan.
2. Rama Dauhan
Kemudian ada Rama Dauhan yang menampilkan 9 busana yang terbuat dari kain jumputan dan tenun Palembang bertajuk Kembang Nusa. Rama Dauhan memperkuat koleksi dengan bahan jacquard, serta keterampilannya dalam mengolah bordir dan embellishment.
ADVERTISEMENT
Koleksi kembang nusa terdiri dari kemeja, gaun, celana longgar, rompi, hingga rok. Ada pula leotard berbahan dasar tile yang dihiasi bordir yang terinspirasi dari motif jumputan dan tenun. Seluruh koleksi didukung oleh sepatu dari RIDE.INC yang membuat tampilan semakin segar dan cocok dikenakan setiap generasi.
3. Wilsen Willim
Lewat tajuk Pesan, Wilsen Willim pamerkan 8 koleksi dari kain tenun sutra Garut dengan konsep busana siap pakai. Koleksinya terdiri dari kemeja, celana, rok, bralette, blazer, dan coat dengan siluet longgar dan santai. Ladies, beberapa helai dari tenun Garut yang digunakan oleh Wilsen merupakan bahan daur ulang karya Ecotouch.
“Kemajuan teknologi itu sebaiknya menjadi alat untuk memajukan dan mengembangkan budaya, bukan justru menjadi alat untuk mencetak motif yang perlahan menggerus perajin wastra Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
4. Monica Ivena
Monica Ivena menghadirkan 8 koleksi busana bertajuk Wanita dengan penggunaan kain tenun Jepara. Terbiasa dengan desain gaun, Monica mengaku membuat busana dari kain tradisional ternyata sangat menantang sehingga ada banyak proses yang harus dilewati.
Lewat koleksi Wanita, ia bermain dengan warna merah dan ungu yang berhasil terlihat anggun dan menawan. Monica berhasil menaklukkan tenun dengan mewujudkan siluet yang kental dan penuh makna.
5. Ivan Gunawan
Lewat koleksi Restoe Boemi, Ivan Gunawan menghadirkan kain jarik cinde yang biasa digunakan oleh pengantin perempuan di Yogyakarta saat melakukan proses siraman. Bagi Ivan, momen sakral tersebut bisa dijadikan sebuah inspirasi karya busana.
Ivan Gunawan membuat busana siap pakai dengan menggunakan teknik draping yang dikombinasikan dengan batik tulis serta diberikan sentuhan ruffle agar lebih menarik. Tidak hanya itu, ia juga melengkapi koleksinya dengan aksesoris etnik nan modern dari Komang Tri Jewelry. Lewat busana yang dipamerkan, ia ingin menitikberatkan tentang bagaimana caranya mengolah kain wastra menjadi sesuatu yang kekinian.
ADVERTISEMENT