Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Hijab Sedunia!
Ladies, tahukah kamu bahwa setiap tanggal 1 Februari diperingati sebagai Hari Hijab Sedunia? Mungkin, perayaan ini masih terdengar kurang familiar bagi sebagian orang. Memang nyatanya, perayaan ini baru diperingati selama delapan tahun belakangan.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Hari Hijab Sedunia atau World Hijab Day ini dilakukan oleh sekelompok perempuan Muslim di mana Islam menjadi agama minoritas di sana. Namun berkat kekuatan media sosial, aksi ini pun seketika menjadi sebuah peringatan yang dirayakan hampir di seluruh negara.
Penasaran bagaimana awal mula terbentuknya World Hijab Day (WHD) dan mengapa diperingati setiap tanggal 1 Februari? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
1. Dibentuk pada 2013 oleh aktivis asal Bangladesh
WHD pertama kali dicetuskan oleh Nazma Khan, perempuan berhijab asal Bangladesh yang menetap di New York. Nazma yang besar di daerah Bronx, sering kali mendapatkan perlakuan diskriminasi karena hijab yang dikenakannya sejak ia berumur 11 tahun. Orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya pun kerap memberikan perlakukan rasis padanya.
ADVERTISEMENT
"Sejak masih sekolah, saya sering dipanggil dengan sebutan Ninja atau Batman. Bahkan sejak tragedi 9/11, saya dipanggil Osama bin Laden atau teroris. Hal ini sangat menyakitkan untuk saya. Namun saya menemukan cara untuk mengakhiri diskriminasi ini, dengan mengajak perempuan lain untuk mencoba mengenakan hijab," cerita Nazma seperti dikutip dari situs resmi World Hijab Day.
Dari situlah, Nazma menetapkan bahwa 1 Februari adalah peringatan Hari Hijab Sedunia. Di tanggal itu, tepatnya delapan tahun lalu, ia memulai aksinya untuk mengajak para perempuan yang ditemuinya untuk mengenakan hijab selama satu hari.
2. Sebagai bentuk aksi untuk mengakhiri Islamophobia
Tujuan Nazma mendirikan World Hijab Day sebenarnya sangat sederhana. Ia ingin mengakhiri Islamophobia alias rasa takut pada orang-orang Muslim, terlebih lagi pada perempuan yang mengenakan hijab yang sering dianggap sebagai bagian dari teroris.
ADVERTISEMENT
Dengan mengajak perempuan untuk mengenakan hijab, Nazma berharap hal ini menjadi pembuka jalan untuk menyudahi Islamophobia, sekaligus memberikan pemahaman tentang Islam yang sebenarnya dan menjelaskan mengapa perempuan Muslim memilih untuk mengenakan hijab.
3. Memiliki brand ambassador di setiap negara
Beberapa tahun berlalu sejak perayaan WHD pertama kali, kini semakin banyak perempuan di seluruh dunia yang turut merayakannya. Diperkirakan, ada 190 negara yang berpartisipasi merayakan Hari Hijau Sedunia setiap tahunnya.
WHD pun kini menjadi sebuah organisasi yang menerima para relawan untuk bekerja membangun komunitas yang mengedukasi tentang hijab. Selain itu, ada pula brand ambassador di setiap negara yang menjadi juru bicara tentang hijab. Beberapa di antaranya merupakan tokoh dan figur publik terkenal, mulai dari politisi, selebriti, pembawa acara, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Salah satu brand ambassadornya adalah rapper muslim perempuan asal AS bernama Chaplain Jamillah Abdul-Kareem dan Presenter Inggris Shreen Mahmoond. Indonesia pun memiliki brand ambassador, yakni selebgram dan presenter Trifty Qurrota Aini.
4. Cara merayakan Hari Hijab Sedunia di berbagai negara
Pada awal WHD dibentuk, Nazma merayakannya dengan mengajak perempuan untuk mengenakan hijab selama satu hari. Hal ini pun diikuti pula oleh perempuan lainnya di berbagai negara. Namun sejak 2017 lalu, perayaan WHD digelar agak berbeda, yaitu meminta dukungan dari para petinggi negara untuk menghentikan Islamophobia.
Salah satu yang cukup sukses adalah pada 2017 lalu, ketika pemerintah New York menetapkan 1 Februari sebagai World Hijab Day. Di tahun yang sama, House of Commons of the UK di Inggris mendukung penyelenggaraan acara World Hijab Day yang dihadiri oleh Perdana Menteri Inggris saat itu, Theresa May.
Pada 2018, Parlemen Skotlandia juga menyelenggarakan pameran tiga hari untuk memperingati WHD. Banyak politisi termasuk Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon, hadir untuk menunjukkan dukungannya. Di tahun ini pula, DPR Filipina menyetujui RUU yang mendeklarasikan bahwa 1 Februari ditetapkan sebagai Hari Hijab Nasional di Filipina.
ADVERTISEMENT
5. Hari Hijab Sedunia 2021 digelar secara online
Karena pandemi corona yang merebak sejak awal 2020 lalu, perayaan WHD di tahun ini digelar secara online melalui webinar dan talkshow. Acara ini menghadirkan para perempuan berhijab yang berpengaruh dari berbagai negara, mulai dari dokter, jurnalis, aktivis, model, aktris, pengacara, dan lain-lain.
Beberapa perempuan yang turut berpartisipasi menjadi panelis adalah aktris dan model berhijab asal Denmark Afrah Al-Jabouri, jurnalis AS, Zainab Merchant dan Fatima Al-Sayed, serta finalis Forbes 30 under 30 asal Guinea, Batouly Camara. Kamu yang tertarik menyaksikan live talkshow ini, bisa menonton secara langsung di YouTube World Hijab Day pada pukul 20.00 WIB.