5 Fakta Menarik Sarah Al Amiri, Perempuan di Balik Misi Mars Uni Emirat Arab

17 Juli 2020 20:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Fakta Menarik Sarah Al Amiri, Perempuan di Balik Misi Mars Uni Emirat Arab. Foto: mocaf.gov.ae
zoom-in-whitePerbesar
5 Fakta Menarik Sarah Al Amiri, Perempuan di Balik Misi Mars Uni Emirat Arab. Foto: mocaf.gov.ae
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kian hari perempuan kian menunjukkan kemampuannya dalam berbagai bidang. Terutama di industri Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) yang katanya selalu didominasi oleh pria. Kini, satu lagi perempuan dunia yang berhasil membuktikan bahwa perempuan juga bisa mendapat kesempatan sama dalam berbagai hal.
ADVERTISEMENT
Adalah Sarah Al Amiri, perempuan 33 tahun asal Uni Emirat Arab (UEA) yang memimpin program Hope Mars Mission. Program ini merupakan sebuah misi pengorbit yang akan melakukan perjalanan ke Mars yang rencananya diluncurkan pada 17 Juli 2020. Meski mengalami penundaan karena cuaca buruk, namun Sarah dan tim tetap optimis bahwa Hope akan bisa segera dikirim ke Mars.
Sebagai pemimpin, Sarah memiliki andil penuh untuk memilih siapa saja ilmuwan yang akan terlibat dalam misi Mars tersebut. Ia bahkan dituntut memberikan pendidikan non-tradisional untuk melatih para insinyur agar bisa membangun Hope dalam waktu yang singkat.
Selain fokus pada misi tersebut, Sarah juga menjabat sebagai Menteri Negara Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut di Kabinet UEA sejak 2017. Untuk mengenal lebih jauh, berikut kumparanWOMAN telah merangkum lima fakta menarik mengenai Sarah Al Amiri. Simak selengkapnya berikut ini
ADVERTISEMENT

Memimpin misi UEA untuk meneliti planet Mars

Sarah Al Amiri, Kepala Operasi Sains dan Wakil Manajer Misi UEA ke Mars. Foto: Instagram/@sarahamiri1
Sarah Al Amiri menjadi salah satu perempuan di balik Hope Mars Mission. Sebuah misi UEA untuk mengirim sebuah pengorbit bernama Hope ke Mars. Misi ini menjadi awal penjelajahan antariksa oleh negara Arab. Sebelum UEA, belum pernah ada negara di jazirah Arab yang melakukannya.
Sebagai pemimpin proyek, Sarah ditugaskan untuk mengembangkan orang-orang dengan bakat keilmuan dan mentransfer pengetahuan dengan cara yang tak biasa. Ia kemudian membuat tim berisi para ilmuwan antariksa hasil program ulang sejumlah insinyur yang sudah diberi pelatihan khusus di Amerika. Anggota tim tersebut rata-rata berusia 27 tahun dan 34 persennya adalah perempuan.
Rencananya, Hope akan berada di Mars selama satu tahun. Dan dalam kurun waktu tersebut, para peneliti UEA akan mempelajari planet merah tersebut, terutama terkait atmosfernya yang tipis.
ADVERTISEMENT

Tak memiliki latar belakang pendidikan ilmu planet

Sarah Al Amiri, Kepala Operasi Sains dan Wakil Manajer Misi UEA ke Mars. Foto: Instagram/@sarahamiri1
Siapa yang menyangka jika Sarah Al Amiri yang menjadi pemimpin Misi Mars UEA justru tidak memiliki latar belakang pendidikan ilmu keplanetan? Ya, Sarah Al Amiri memilih jurusan ilmu komputer saat kuliah. Setelah lulus, ia ingin menghasilkan sesuatu yang baru dan tidak berkaitan dengan ilmu komputer.
Oleh karena itu, saat melihat ada lowongan kerja di Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid di Dubai, Sarah merasa sangat tertarik. Ia pun mulai bergabung pada 2009 dan menjabat sebagai insinyur pada program satelit. Setelah itu, pada 2014 ia pindah divisi untuk memimpin misi Hope.

Menjadi Menteri Negara Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut di Kabinet UEA

Dalam perombakan kabinet baru yang dilakukan oleh Shaikh Mohammad Bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden, Perdana Menteri UEA, sekaligus Penguasa Dubai, Sarah Al Amiri diangkat sebagai Menteri Negara Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut di Kabinet Uni Emirat Arab pada Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
“Sarah akan bertanggung jawab atas Litbang atau penelitian dan pengembangan serta memilih ilmuwan yang handal. Sarah juga mengepalai Dewan Ilmuwan UEA dan Misi Mars. Kami ingin orang-orang seperti Sarah berkontribusi pada masa depan UEA,” ungkap Shaikh Mohammad seperti dikutip dari laman berita UEA.
Selama menjabat, Sarah banyak mengunjungi lembaga-lembaga ilmiah di AS untuk meningkatkan kesempatan kolaborasi demi menyelesaikan Hope Mars Mission. Dari hasil kunjungannya tersebut, tim Hope Mars Mission mendapat dukungan dari Universitas Colorado Boulder, Universitas California, Berkeley, dan Universitas Negeri Arizona. Bersama-sama mereka menyelesaikan proyek tersebut untuk memenuhi target peluncuran yang jatuh pada 17 Juli 2020.

Sarah Al Amiri jadi perempuan Arab pertama yang bicara di konferensi TED Talks di Amerika Serikat

Sarah Al Amiri, Kepala Operasi Sains dan Wakil Manajer Misi UEA ke Mars. Foto: Instagram/@sarahamiri1
Pada 2017 lalu, Sarah menjadi perempuan Arab pertama yang melakukan presentasi di ajang TED Talks di New Orleans, Louisiana. Salah satu acara bergengsi bagi mereka yang ingin berbagi soal ide dan gagasan mengenai perkembangan masa depan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, dalam program TEDWomen, Sarah menjelaskan mengenai Hope, sebuah pengorbit buatan UEA yang akan dikirim ke Mars. Sebelumnya ia juga pernah bicara di ajang TED Talks regional yang lebih kecil di Dubai pada 2016.

Tidak merasakan kesenjangan gender saat menjadi ilmuwan di UEA

Jika di berbagai negara merasa ada kesenjangan gender antara perempuan dan laki-laki di industri STEM, Sarah justru tidak merasa demikian di Uni Emirat Arab. Menurutnya, kebanyakan mahasiswa yang lulus dari jurusan sains adalah perempuan.
“Secara pribadi, (Menjadi peneliti perempuan) itu sama sekali bukan tantangan. Sebagian besar lulusan sains di UAE adalah perempuan, dan 50 persen dari karyawan kami di program luar angkasa adalah perempuan. Jadi kita biasanya tidak melihat tren kesenjangan gender yang selama ini terjadi secara global. Ironisnya, ketika bertemu dengan para peneliti internasional, saat itulah saya sering menjadi satu-satunya perempuan di ruangan,” ungkap Sarah Al Amiri dalam wawancaranya bersama Sophie Hardach untuk World Economic Forum.
ADVERTISEMENT