Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Fakta soal Iklan Kontroversial Zara yang Disebut Hina Situasi Krisis Gaza
14 Desember 2023 9:29 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Brand di bawah naungan perusahaan Inditex tersebut masih belum memberikan respons terkait ancaman boikot. Namun, tak lama setelah foto-foto tersebut kena kecaman, Zara menghapus foto iklan itu dari laman utama situs resmi mereka. Dilansir Al-Jazeera, Inditex pun menjelaskan bahwa penghapusan foto hanyalah proses pembaruan konten mereka.
Nah, seperti apa fakta-fakta di balik insiden foto iklan kontroversial Zara tersebut? Simak penjelasan lengkap yang telah dirangkum kumparanWOMAN berikut ini, Ladies.
1. Foto-foto Zara dianggap menghina situasi krisis Gaza
Foto iklan yang diunggah oleh Zara tersebut merupakan foto untuk kampanye iklan produk fashion Zara yang bernama ‘Zara Atelier’. Kampanye itu menghadirkan model Kristen McMenamy mengenakan jaket dan celana yang tampaknya terbuat dari kulit. Dilansir The Cut, foto-foto tersebut dipotret oleh fotografer Tim Walker.
ADVERTISEMENT
Elemen yang memicu kemarahan publik adalah detail dan latar dari foto-foto itu. Sang model tampak berdiri di sebuah ruangan yang menggambarkan kekacauan dan reruntuhan, bersama dengan detail sejumlah maneken yang bagian tubuhnya tak lengkap, seperti tanpa kaki dan tangan. Patung-patung dalam foto tersebut dibalut dengan kain putih sehingga memberi kesan seperti jasad yang dibalut kain kafan.
Para netizen menganggap iklan itu tidak sensitif dan menghina situasi yang tengah terjadi di Gaza. Sejak dua bulan lalu, Gaza digempur oleh Israel usai Hamas meluncurkan serangan ke Israel pada 7 Oktober. Akibat gempuran Israel, banyak warga Palestina yang luka-luka dan tewas. Dikutip dari Reuters, data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan di Gaza pada Minggu (10/12) mengungkap, total warga Palestina yang tewas mencapai 17.700 jiwa.
ADVERTISEMENT
Potret-potret yang diambil oleh jurnalis foto Gaza, seperti Motaz Azaiza, menunjukkan situasi memilukan di Gaza. Motaz membagikan potret jasad warga yang tewas akibat serangan Israel, warga yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan, hingga foto-foto jasad yang terbalut kain kafan. Itulah mengapa, netizen menganggap foto kampanye iklan Zara ini sungguh mirip dengan situasi Gaza, seakan menghina kenyataan yang terjadi di lapangan.
2. Kena kecaman keras dan diancam diboikot
Tak lama usai foto-foto kampanye iklan tersebut diunggah ke Instagram melalui akun resmi Zara, pengguna internet pun bereaksi. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Zara dan mengancam akan memboikot brand asal Spanyol tersebut.
“Kampanye terbaru Zara menggambarkan sesuatu yang tampak seperti jasad dibalut dalam kain putih—serupa dengan cara memakamkan jenazah para Muslim—dan juga batu, debu, dan reruntuhan. Apa yang mereka pikirkan? Ini terlihat sangat disengaja,” ucap seorang pengguna X (dulu Twitter), @VAN*********.
ADVERTISEMENT
Ada juga netizen yang mengatakan, meskipun Zara mungkin tidak bermaksud untuk menyinggung, pihak brand tidak seharusnya meluncurkan foto-foto itu, mengingat situasi dunia yang sedang tidak stabil.
“Bahkan, jika foto-foto ini adalah kesalahan, pihak branding atau pemasaran Zara tetap saja tidak paham betul soal situasi terkini untuk bisa bekerja di bagian marketing. Anda menyetujui foto ini dengan kebodohan,” ucap pengguna @Grant****.
Akibat foto-foto kontroversial ini, netizen pun mengeluarkan seruan untuk memboikot Zara. Mereka pun memopulerkan tagar #BoycottZara di platform media sosial X. Ada juga seorang netizen yang mengatakan, mereka akan mengembalikan baju Zara yang sudah ia beli sebelum kampanye iklan tersebut diluncurkan.
3. Zara menghapus foto-foto kontroversial dari laman resmi
Usai seruan boikot Zara ramai di dunia maya, Zara pun menghapus foto-foto tersebut dari Instagram dan laman utama situs resmi mereka. Namun, dilansir Al-Jazeera, pada Senin (11/12), mereka mengatakan bahwa penghapusan foto-foto tersebut adalah bagian dari pembaruan konten Zara yang normal dilakukan.
ADVERTISEMENT
Inditex, perusahaan yang menaungi Zara, mengatakan bahwa ide foto tersebut sudah disusun sejak Juli dan pemotretan dilakukan pada September, sebelum serangan Israel ke Gaza terjadi.
4. Zara beri tanggapan lewat unggahan di Instagram
Satu hari setelahnya, tepatnya pada Selasa (12/12), Zara akhirnya buka suara. Lewat unggahan di Instagram @zara, mereka mengaku menyesali kesalahpahaman yang terjadi. Zara mengatakan, konsep pemotretan ini bertujuan untuk menampilkan pakaian buatan tangan (craftmade garment) yang dihadirkan dalam konteks artistik.
“Sayangnya, sejumlah konsumen merasa tersinggung dengan foto-foto ini—yang kini telah dihapus—dan mereka melihat sesuatu di dalamnya yang jauh dari maksud foto-foto ini ketika dibuat,” tulis Zara dalam keterangan resmi mereka.
“Zara menyesali kesalahpahaman yang terjadi dan menegaskan rasa hormat mendalam kami terhadap semuanya,” imbuh mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam unggahan tersebut, Zara sama sekali tidak menyebutkan kata Palestina, Gaza, maupun Israel. Zara juga tidak secara spesifik mengatakan bahwa mereka meminta maaf, melainkan hanya menyesali kesalahpahaman yang terjadi.
5. Bukan kali pertama Zara dikritik soal konflik Israel–Palestina
Dilansir Newsweek, insiden foto iklan menyinggung ini bukan kali pertama Zara menjadi bulan-bulanan netizen. Pada 2021, Zara juga diancam diboikot karena salah satu desainer mereka mengirimkan pesan anti-Palestina kepada seorang model Palestina.
Model asal Palestina, Qaher Harhash, mengatakan bahwa Vanessa Perilman—kepala desainer untuk busana perempuan Zara—menyebut warga Palestina tidak teredukasi dengan baik soal isu Israel–Palestina.
“Mungkin jika wargamu (warga Palestina) teredukasi dengan baik, mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah Gaza yang dibantu pembiayaannya oleh Israel. Saya juga pikir lucu sekali Anda menjadi model karena kenyataannya, pekerjaan Anda bertolak belakang dengan kepercayaan Islam. Kalau Anda membuka diri Anda di negara Muslim mana pun, Anda akan dilempari batu sampai mati,” demikian isi pesan yang diduga dikirimkan Vanessa kepada Qaher lewat Instagram, sebagaimana dilansir Newsweek.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada 2022, pemilik franchise Zara di Israel menggelar acara kampanye untuk politisi sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir. Akibatnya, warga Palestina mengajak netizen untuk berhenti mendukung Zara.