5 Fakta Soal Pejuang Jerawat yang Alami Acne Shaming, Ada yang Sampai Depresi

25 Agustus 2020 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan sedang memperhatikan jerawat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan sedang memperhatikan jerawat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, tahukah kamu bahwa perlakuan bullying tak hanya menyinggung soal bentuk tubuh dan penampilan saja? Ada salah satu bentuk bullying yang menyinggung soal tumbuhnya jerawat di wajah, atau lebih dikenal dengan istilah acne shaming. Tetapi sayangnya, acne shaming justru menjadi hal yang jarang dibahas di Indonesia, padahal hal ini bukanlah isu yang baru.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang belum paham, acne shaming adalah tindakan mengejek, menghina dan mencemooh seseorang yang memiliki jerawat pada wajahnya. Tindakan tersebut juga dibarengi dengan perkataan kurang sopan yang menyakitkan hati orang yang dihina dan langsung membuat mereka minder hingga tak percaya diri. Padahal, tak banyak yang tahu bahwa proses mengatasi jerawat adalah perjalanan panjang yang menguras tenaga, emosi, serta materi.
Ilustrasi bekas jerawat kemerahan Foto: Shutterstock
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh brand produk kesehatan dan perawatan diri, Himalaya yang merupakan bagian dari Himalaya Drug Company, sekitar 77 persen perempuan Indonesia yang merupakan pejuang jerawat pernah mengalami acne shaming. Survei ini dilakukan kepada lebih dari 1000 perempuan di 10 kota besar di Indonesia. Berikut ulasan selengkapnya terkait acne shaming.
ADVERTISEMENT

1. 80 persen pejuang jerawat mengalami masalah jerawat sebelum 18 tahun

Hasil survei menunjukkan bahwa jerawat sudah dialami oleh perempuan sejak usia muda. Sebanyak 80 persen pejuang jerawat menyatakan mereka mengalami masalah jerawat sebelum usia 18 tahun, sedangkan 25 persen di antaranya bahkan mengalaminya sebelum 15 tahun. Selain itu, 86 persen pejuang jerawat mengalami masalah jerawat setiap bulan dan 32 persen sisanya mengalaminya setiap minggu.
Ilustrasi bekas jerawat kemerahan Foto: Shutterstock

2. 58 persen pejuang jerawat menerima komentar buruk secara langsung

Bentuk acne shaming yang diterima oleh pejuang jerawat juga beragam. 58 persen pejuang jerawat mengatakan bahwa mereka pernah menerima komentar buruk langsung seperti diejek atau dicemooh di depan muka mereka. Sementara 38 persen pejuang jerawat pernah mengalami acne shaming dalam bentuk nonverbal seperti gestur, tatapan, dan ekspresi wajah yang menunjukkan rasa jijik.
ADVERTISEMENT

3. Pejuang jerawat justru mengalami acne shaming dari orang terdekat

Tidak hanya itu, 20 persen pejuang jerawat juga menerima perlakuan tidak menyenangkan seperti dibicarakan di belakang mereka. Yang lebih menyedihkan, ternyata para pejuang jerawat mengalami acne shaming dari orang-orang terdekat mereka.
Sebanyak 52 persen pejuang jerawat mengatakan bahwa mereka menerima acne shaming dari teman sebaya mereka. 23,3 persen pejuang jerawat menerima acne shaming dari orang tua dan 23,8 persen sisanya dari saudara atau keluarga terdekat mereka. Padahal, orang-orang terdekat seharusnya menjadi support system mereka sehingga menjadikan beban mental tersendiri.
Ilustrasi Bekas Jerawat. Foto: dok. Unsplash/Audrey Jackson

4. Akibat acne shaming, 73 persen pejuang jerawat merasa tak percaya diri

Masih dari data hasil Survei Himalaya, akibat acne shaming ini ternyata menimbulkan efek yang beragam. 73 persen pejuang jerawat merasa tidak percaya diri, 60 persen merasa kurang menarik dan 52 persen merasa malu saat harus berinteraksi dengan orang baru.
ADVERTISEMENT

5. 13 persen pejuang jerawat depresi karena mengalami acne shaming

Bila hal ini berlangsung dalam waktu yang lama, acne shaming tentu dapat berpengaruh pada kesehatan mental pejuang jerawat. Survei tersebut menyatakan bahwa 20 persen pejuang jerawat mengatakan bahwa mereka frustasi, bahkan 13 persen di antaranya mengalami depresi karena jerawatnya.
Jerawat membandel. Foto: Thinkstock
Sayangnya, masih banyak orang-orang yang belum sadar tentang tindakan acne shaming ini. Padahal seharusnya, mereka bisa menyikapi masalah jerawat dengan lebih bijaksana dan sadar bahwa tak ada manfaatnya melakukan acne shaming kepada orang lain.
Ladies, bagaimana dengan kamu? Apakah pernah dibully karena wajah yang berjerawat?