5 Hal Buruk yang Akan Terjadi Jika Memiliki Kebiasaan Overthinking

12 Desember 2019 8:23 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan overthinking Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan overthinking Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah Anda salah satu orang yang suka memikirkan sesuatu secara berlebihan alias overthinking? Atau pernahkah Anda memikirkan sesuatu hingga menyita waktu berhari-hari? Jika iya, mungkin Anda termasuk orang yang overthinking.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, overthinking dianggap baik karena Anda bisa memikirkan segala kemungkinan sebelum bertindak. Namun, di sisi lain overthinking justru hanya akan membuang-buang waktu dan energi, hingga membuat Anda jadi mengalami gangguan kecemasan dan kehilangan kedamaian dalam diri.
Bahkan menurut sebuah studi yang dilakukan di Universitas Michigan, overthinking menjadi semacam epidemi, karena sekitar 73 persen orang dewasa (berusia 25 hingga 35 tahun) mereka sering overthinking, dan 52 persen dari mereka yang berusia 45 hingga 55 tahun berada dalam kondisi yang sama. Lebih lanjut, studi itu juga menyebut bahwa overthinking bisa mendorong Anda ke dalam beberapa konsekuensi dan bahaya negatif.
“Ada kalanya kekhawatiran tentang sebuah masalah justru lebih buruk dari masalah itu sendiri,” kata David Spiegel, Direktur dari Center on Stress and Health di Stanford Health Care, saat diwawancarai Huffpost.
ADVERTISEMENT
Lalu, hal-hal atau bahaya apa saja yang akan terjadi jika Anda sering mengalami overthinking? Simak informasinya berikut ini.
1. Anda jadi mudah lelah
Perempuan Lelah Foto: Shutterstock
Berpikir lebih dalam (alias overthinking) ternyata membutuhkan energi yang tidak sedikit. Kenapa demikian? Karena Anda cenderung memaksa otak untuk berpikir lebih keras sehingga membuat Anda jadi terasa kelelahan.
“Ketika kita berpikir berlebihan, maka tubuh akan memproduksi kortisol atau hormon penyebab stres. Seiring berjalannya waktu, pelepasan hormon ini bisa menyebabkan seseorang mudah lelah dan capek,” tambah Spiegel.
2. Mengalami gangguan tidur
Ilustrasi Insomnia Foto: Shutterstock
Selain tubuh jadi mudah lelah, overthinking juga bisa membuat seseorang mengalami gangguan tidur. Alasannya cukup sederhana, karena berpikir terlalu berlebihan bisa membangkitkan gairah dan kecemasan sehingga Anda pun jadi tidak bisa tidur.
ADVERTISEMENT
“Ketika Anda terjebak dalam kondisi ini disertai dengan energi yang sedikit dan kurangnya berolahraga, maka kualitas tidur juga akan semakin memburuk,” kata Spiegel.
3. Nafsu makan berubah
Nafsu makan meningkat Foto: Pixabay
Terlalu banyak berpikir juga bisa berdampak pada selera makan. Bagi sebagian orang hal ini bisa membuat nafsu makannya jadi menurun, sedangkan bagi yang lain overthinking justru bisa membangkitkan selera makan.
“Saat sedang stres dan banyak berpikir, Anda cenderung akan mencari hal-hal lezat dan tidak sehat. Biasanya makanan yang diincar adalah makanan yang tinggi lemak dan juga manis karena makanan itu bisa ‘menenangkan’,” lanjut Spiegel.
4. Ragu dalam mengambil keputusan
Ilustrasi minum kopi saat galau Foto: dok.shutterstock
Pemikiran berlebihan menciptakan begitu banyak pilihan dan skenario, sehingga membuat Anda jadi tidak bisa mengambil tindakan. Menurut Rajita Sinha, Direktur Yale Stress Center saat diwawancarai Huffpost, kondisi ini juga bisa membuat Anda terjebak dalam konsekuensi potensial dan membuatnya jadi ragu dalam mengambil keputusan.
ADVERTISEMENT
“Perasaan atau naluri Anda jadi tergantikan karena memiliki begitu banyak masukan dan pemikiran. Karena itulah, Anda mungkin akhirnya tidak bisa membuat pilihan yang tepat,” tambah Rajita.
5. Membuat Anda tidak kreatif
Ilustrasi perempuan Foto: Shutterstock
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Scientific Reports, overthinking bisa membuat Anda jadi mandek dan kehabisan ide atau solusi. Sama dengan hasil studi tersebut, penelitian yang dilakukan di Stanford University Institute of Design, juga menyebut bahwa orang-orang yang memiliki pikiran yang sederhana (tidak rumit dan berlebihan) maka ia semakin kreatif. Karena itulah, dari dua penelitian itu bisa disimpulkan bahwa overthinking bisa membatasi kreativitas.