5 Hal Penting yang Harus Diketahui tentang Hand Sanitizer

24 Maret 2020 9:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hand Sanitizer Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hand Sanitizer Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hand sanitizer kini menjadi barang langka yang tengah diburu banyak orang di tengah wabah virus Corona. Bahkan, banyak oknum-oknum nakal yang berani menjual pembersih tangan ini dengan harga puluhan kali lipat karena ingin mengambil untung.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, banyak orang yang memutar cara untuk membuat hand sanitizer sendiri. Ada yang membuatnya dengan campuran lidah buaya, baby oil hingga minyak nilam. Apakah Anda salah satunya?
Ladies, harap tenang. Sebelum Anda ikut-ikutan panic buying dan menumpuk hand sanitizer untuk dipakai, ada baiknya ketahui dulu beberapa hal ini sebelum menggunakan hand sanitizer seperti dikutip dari Byrdie. Apa saja?

1. Apakah hand sanitizer lebih baik dari sabun cuci tangan?

Ilustrasi hand sanitizer dan sabun. Foto: Shutter Stock
Jawabannya adalah tidak. Menurut penelitian yang dilakukan di Kyoto Profectural University of Medicine, mencuci tangan jauh lebih efektif daripada hanya menggunakan hand sanitizer.
Hal ini karena mucus/tetesan air yang disebabkan oleh bersin, batuk dan meniup hidung dapat membuat bakteri baru dan membentuk penghalang pelindung terhadap etanol (salah satu kandungan dalam hand sanitizer). Meski demikian, hand sanitizer memang dipercaya bisa menjadi alternatif pembersih tangan yang efektif.
ADVERTISEMENT
"Hand sanitizer mampu membunuh bakteri tetapi tidak akan membuatnya menghilang dari tangan Anda. Yang seharusnya dilakukan adalah mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun cuci tangan," tutur dermatopatologis Gretchen Frieling, MD.

2. Apakah ada efek samping dalam menggunakan hand sanitizer?

Ilustrasi Hand Sanitizer Foto: Dok. Shutterstock
Anda merasa tangan terasa lebih kering dan kasar setelah menggunakan hand sanitizer? Hal ini disebabkan oleh kandungan alkohol yang tinggi (sekitar 60 persen) yang sebenarnya dapat merusak kulit.
Bila terus-terusan dibiarkan, kuman dan bakteri bisa masuk ke sela-sela kulit yang kering dan menimbulkan reaksi kulit.
Dermatologis Caren Campbell, MD mengatakan, selain kandungan alkohol yang tinggi, bahan-bahan tambahan lain seperti essential oil dapat menyebabkan kerusakan kulit dan iritasi. Untuk itu, ia merekomendasikan melakukan tes pada kulit terlebih dulu.
ADVERTISEMENT
"Pastikan tangan dalam keadaan kering setelah menggunakan pembersih. Yang lebih penting, hindari menggosok mata karena iritasi mata adalah masalah paling umum yang berkaitan dengan pembersih tangan," tutur dr. Caren.

3. Alkohol dari hand sanitizer dapat menyerap masuk ke aliran darah

Ilustrasi mencuci tangan dengan hand sanitizer. Foto: Shutter Stock
Sebuah penelitian di Universitas Florida Amerika Serikat meminta 11 orang untuk memakai hand sanitizer setiap lima menit sekali dalam kurun waktu 10 jam. Hal ini dilakukan terus-menerus selama 3 hari. Hasilnya, peneliti menemukan adanya kandungan metabolit alkohol yang hasilnya sama seperti orang meminum alkohol.
"Penelitian telah menemukan alkohol berada dalam aliran darah orang yang menggunakan hand sanitizer karena pembersih tangan mengandung sekitar 65 persen etil alkohol, beberapa di antaranya diserap ke dalam kulit," kata Niket Sonpal, MD, ahli penyakit dalam dan pencernaan yang berbasis di New York.
ADVERTISEMENT

4. Bolehkah menggunakan hand sanitizer sebelum menyentuh makanan?

Ilustrasi memakai hand sanitizer. Foto: Shutter Stock
Menurut Sonpal, sebaiknya kita mencuci tangan dengan sabun dan air ketimbang menggunakan hand sanitizer sebelum memegang makanan. Karena ada kemungkinan, kita tidak melakukan gerakan membersihkan tangan dengan benar.
"Menggunakan hand sanitizer sebelum menyentuh makanan tidak akan mengurangi efek membunuh virus. Maka dari itu Anda harus segera mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan hand sanitizer untuk menghilangkan zat kimia dan wewangian yang menempel di tangan," lanjut Sonpal lagi.
Namun, bila Anda tidak berada di dekat sumber air dan tak bisa mencuci tangan dengan sabun, ia memperbolehkan penggunaan sanitizer. Tetapi pastikan, hand sanitizer mengering sempurna sebelum menyentuh makanan.
"Anda pun tak perlu menggunakan hand sanitizer terlalu banyak karena bisa jadi beracun. Menurut the American Council On Science and Health, penggunaan hand sanitizer yang disarankan hanya sebesar 3mm saja," imbuhnya.
ADVERTISEMENT

5. Ketahui masa kedaluwarsa hand sanitizer

Ilustrasi hand sanitizer. Foto: Shutter Stock
Satu hal yang harus diperhatikan adalah hand sanitizer memiliki masa kedaluwarsa. Menurut Sonpal, biasanya masa pakai hand sanitizer adalah tiga tahun dari masa produksinya.
"Banyak brand yang memiliki hand sanitizer dengan kadar alkohol di atas 60 persen. Masalahnya adalah alkohol tersebut akan menguap seiring berjalannya waktu dan bila kadarnya di bawah 60 persen, manfaat dari hand sanitizer menjadi kurang efektif," tutup dokter yang menjabat sebagai Associate Program Director di Brookdale University Hospital and Medical Center Amerika Serikat.