5 Hal tentang Cheongsam, Baju Tradisional yang Sering Dipakai saat Imlek

11 Februari 2021 9:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cheongsam Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cheongsam Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Selain angpao, Tahun Baru China atau Imlek juga identik dengan cheongsam. Cheongsam merupakan salah satu baju tradisional perempuan Tionghoa. Kata Cheongsam sendiri berasal dari bahasa Kanton, yaitu Chángshān atau 長衫. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Cheongsam berarti ‘gaun panjang'.
ADVERTISEMENT
Pakaian tradisional perempuan Tionghoa ini sejatinya memiliki siluet yang pas di tubuh. Selain itu, cheongsam juga memiliki potongan leher tertutup atau kerah yang tinggi. Aksen kancing biasanya menghiasi bagian tengah atau kanannya.
Tak sekadar busana, ternyata cheongsam juga memiliki sejarah serta makna di balik pemakaiannya. Untuk mengenal lebih jauh mengenai cheongsam, berikut kumparanWOMAN rangkum beberapa faktanya seperti dikutip dari berbagai sumber.

1. Dikenal dengan nama “qipao”

Ilustrasi Cheongsam Foto: Shutter Stock
Mengutip Dream Tales, cheongsam atau dikenal juga dengan istilah ‘“qipao” dalam bahasa Mandarin, yaitu gaun gaya panel one-piece yang berasal dari China. Gaun yang dipakai oleh perempuan ini konon sudah ada sejak pemerintahan Manchu abad ke-17.
Pada saat itu, penguasa Manchu Nurhaci (1559-1626) menggunakan cheongsam sebagai penanda status sosial masyarakat Manchu. Setiap baju cheongsam juga mewakili sekelompok orang yang berbeda (klan etnis yang terkait dengan perkawinan, darah, atau lokasi).
ADVERTISEMENT

2. Memiliki bentuk yang longgar pada abad ke-17

Ilustrasi Cheongsam Foto: Flickr/ralph repo
Baju cheongsam pada awal abad ke-17 memiliki bentuk yang longgar dan menutupi sebagian besar tubuh wanita. Sehingga hanya bagian kepala, tangan dan kaki saja yang terbuka.

3. Pakaian cheongsam dipopulerkan oleh selebriti pada 1920-an

Ilustrasi Cheongsam Foto: Getty Images
Selama 1920-an, baju Cheongsam menjadi populer di kalangan selebriti China dan masyarakat kelas atas China. Menurut situs Encyclopedia, popularitas cheongsam pada era ini dikaitkan dengan perkembangan fashion setelah runtuhnya Dinasti Qing. Selain itu, cheongsam pada periode ini juga menjadi penanda kebangkitan perempuan China modern di abad ke-20.
Pakaian cheongsam di era 1920-an disebutkan lebih ekspresif dan menonjolkan lekuk tubuh. Konon ini adalah simbol modernitas dan kebebasan yang baru ditemukan perempuan. Selain itu, cheongsam di 1920-an juga terbuat dari sutra, memiliki lengan panjang, lebar dan dihiasi motif bunga bersulam.
ADVERTISEMENT

4. Memiliki variasi kancing yang beragam

Ilustrasi Cheongsam Foto: Shutter Stock
Cheongsam identik dengan kerah yang tinggi dan aksen kancing yang menghiasi bagian tengah atau kanannya. Dalam bahasa Mandarin, kancing yang ada di dasar kerah cheongsam itu biasa dikenal dengan sebutan pankou.
Mengutip situs Buro247, pankou biasanya terdiri tiga jenis atau bentuk; yakni lurus (the straight pankou), bunga sederhana (simple floral pankou), hingga rumit (the elobarate pankou). Nah, dari ketiga jenis kancing itu, ternyata ada dua jenis yang paling banyak ditemukan sebagai ornamen dekoratif dalam cheongsam, yaitu jenis simple floral dan elobarate pankou.

5. Motif print cheongsam memiliki ragam makna

Ilustrasi Cheongsam Foto: Shutter Stock
Cheongsam memiliki banyak sekali jenis corak atau motif. Mengutip situs Buro247, setiap motif atau corak yang ada pada cheongsam itu memiliki makna yang berbeda. Misalnya motif Phoenix China yang dikenal sebagai fenghuang, melambangkan penyatuan pria dan perempuan. Motif ini sering ditemukan dalam baju cheongsam pernikahan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga motif dua burung bangau yang melambangkan kebahagiaan ganda. Motif ini paling populer dan sering ditemukan dalam baju cheongsam. Yang terakhir, ada motif naga yang memiliki makna sebagai metafora kekuatan dan keberuntungan.