5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat dan Sesudah Wawancara Kerja

6 Juli 2022 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu sedang menantikan momen kesempatan wawancara kerja? Ya, wawancara kerja memang bisa menjadi pengalaman yang paling ditunggu-tunggu sekaligus menimbulkan kecemasan. Hal ini pula yang kerap membuat para kandidat melakukan kesalahan saat dan sesudah wawancara kerja.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kesalahan yang mungkin tanpa sadar dilakukan oleh kandidat, seperti terlalu nyaman dan akrab dengan pewawancara atau meningkatkan nominal gaji yang diharapkan.
Ada pula beberapa kesalahan lain yang sering dilakukan oleh kandidat. Apa saja kesalahan tersebut? Berikut kumparanWOMAN rangkum dari Business News Daily. Baca terus tulisan berikut ini, agar kamu dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk wawancara kerja dan memulai kariermu.

1. Terlalu nyaman dengan pewawancara

Kamu mungkin merasa cocok dengan perekrut. Namun, hal terbaik yang perlu dilakukan adalah tetap profesional selama proses wawancara. “Bersikaplah sopan, tetapi jangan pernah menjadi terlalu akrab,” kata Jodi Chavez, Presiden Randstad USA Professionals, Life Sciences & Tatum.
Hal yang sama berlaku di media sosial, seperti LinkedIn. Meski LinkedIn adalah ranah untuk membangun jejaring, tidak tepat untuk digunakan bersosialisasi dengan perekrut.
ADVERTISEMENT
“[Satu kesalahan adalah] meminta untuk terhubung di LinkedIn dengan manajer perekrutan atau salah satu pewawancara segera setelah wawancara selesai,” kata Richard Orbe-Austin, Career Coach and Partner di Dynamic Transitions Psychological Consulting.

2. Meningkatkan nominal gaji yang diharapkan

Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutterstock
Sebelum wawancara kerja, Ladies mungkin diminta mengisi formulir terlebih dahulu. Di sini, kamu akan diminta mengisi data pribadi serta nominal gaji yang diharapkan.
Mike Astringer, Manajer Perekrutan di HKA, mencatat bahwa profesional kandidat juga dilihat berdasarkan ekspektasi gaji di awal.
“Kami [perlu] tahu bahwa mereka cocok dengan kisaran kompensasi kami secara keseluruhan,” katanya. “Terlalu sering, seorang kandidat yang diwawancarai untuk suatu pekerjaan, menjadi terlalu percaya diri [dan] kemudian secara dramatis meningkatkan ekspektasi kompensasi mereka.”
Mike mengatakan dia membuat penawaran kepada seorang kandidat berdasarkan ekspektasi gaji awal tersebut. Karena itu, kamu sebaiknya menghindari meningkatkan nominal gaji terlalu tinggi dari yang sudah diungkap di awal.
ADVERTISEMENT

3. Kurang transparan

Bila kamu juga sedang menjalankan proses perekrutan di perusahaan lain, katakan secara terbuka kepada pewawancara. Bersikap terbuka dan jujur adalah kunci selama proses wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang memiliki integritas.

4. Terlalu sering bertanya mengenai kelanjutan proses perekrutan

Ilustrasi Wawancara Kerja Online. Foto: Shutterstock
Melakukan follow up terkait proses perekrutan sesudah wawancara kerja sebenarnya tidak apa-apa. Namun, kamu jangan sampai membanjiri perekrut dengan banyak pesan atau panggilan telepon.
“Banyak dari kita telah disarankan untuk mengirim ucapan terima kasih segera setelah wawancara, dan terkadang itu adalah rencana yang tepat, tetapi … hormati parameter komunikasi apa pun yang mungkin [telah] ditetapkan oleh pewawancara,” kata Jodi.
"Misalnya, jika pewawancara meminta komunikasi via email, patuhi itu dan jangan mengontak via telepon," imbuhnya.

5. Melakukan ghosting

Setelah wawancara kerja, kamu mungkin baru memutuskan bahwa posisi yang ditawarkan tidak tepat untuk kamu. Apa pun alasannya, kamu perlu menghubungi pihak perusahaan bila tidak ingin melanjutkan proses perekrutan. Jangan melakukan ghosting, ya.
ADVERTISEMENT
Siapa pun yang mewawancarai kamu telah meluangkan waktu dari jadwal sibuk mereka. Jadi, hal yang sopan untuk dilakukan adalah mengungkapkan penghentian proses perekrutan secara formal dan mengucapkan terima kasih kepada tim perekrut.