5 Jenis Kain yang Tidak Menyerap Keringat dan Bikin Gerah

29 Oktober 2024 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi baju yang cocok dikenakan saat cuaca panas. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baju yang cocok dikenakan saat cuaca panas. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketika membeli pakaian, material kain menjadi salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan. Penting untuk memilih kain yang nyaman digunakan, tidak gerah, dan mampu menyerap keringat.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Cotton Bee, kain yang menyerap keringat biasanya memiliki kemampuan maksimal untuk menyerap kelembapan di kulit, sehingga memungkinkan sirkulasi udara yang lebih optimal. Materialnya relatif ringan, breathable, dan nyaman digunakan.
Beberapa jenis kain yang dikenal mampu menyerap keringat yaitu katun, linen, viscose, sutra, dan wol. Karena kualitasnya bagus, jenis kain tersebut biasanya dibanderol dengan harga yang relatif lebih mahal.
Lantas, apa saja jenis kain yang tidak menyerap keringat? Berikut daftar lengkapnya agar kamu tidak salah pilih, Ladies.

Jenis Kain yang Tidak Menyerap Keringat

Ilustrasi kain polister. Foto: Shutter Stock
Kain yang tidak menyerap keringat biasanya dibuat dari serat sintetis atau campuran. Jenis serat tersebut memiliki daya serap rendah, tidak breathable, dan kurang nyaman digunakan.
Sehingga kurang cocok dipakai di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Kain tersebut bisa memberikan efek gerah dan memicu produksi keringat yang berlebihan. Tak jarang, kain tersebut juga menimbulkan bau tak sedap ketika dikenakan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebaiknya hindari memakai pakaian dengan jenis kain yang tidak menyerap keringat berikut ini:

1. Poliester

Poliester memang awet dan kedap air, namun kain ini tidak bisa menyerap keringat secara optimal. Sebaliknya, poliester bisa membuatmu semakin berkeringat, Ladies.
Bahkan, beberapa bahan poliester juga bisa membuat keringat terjebak di kulit dan sulit mengering. Hal ini dapat menimbulkan bau tak sedap ketika dipakai seharian.

2. Rayon

Meski ringan, bahan rayon tidak optimal menyerap kelembapan kulit. Jenis kain ini terbuat dari serat sintetis, sehingga tidak cocok digunakan di iklim tropis seperti Indonesia. Apalagi kalau digunakan sebagai bahan pembuatan jaket atau sweater tebal.
Ilustrasi cara menentukan ukuran baju. Foto: Shutterstock

3. Campuran katun dan lycra

Katun termasuk jenis kain yang mudah menyerap keringat. Namun jika dipadukan dengan lycra, ia tidak bisa menyerap kelembapan secara optimal. Menurut laman Thompson Tee, campuran katun dan lycra bisa memerangkap panas dan membuatmu berkeringat seharian.
ADVERTISEMENT

4. Nilon

Nilon terbuat dari 100% serat sintetis. Kain ini tidak menyerap keringat dan mudah memerangkap panas, sehingga membuatmu lebih banyak berkeringat. Apabila digunakan di cuaca yang panas, kain ini bisa menimbulkan bau badan yang tak sedap.

5. Acrylic

Acrylic juga termasuk kain yang tidak menyerap keringat dengan baik. Terbuat dari serat sintetis, acrylic memiliki sifat menahan kelembapan di permukaan kain, sehingga cenderung membuat kulit terasa gerah. Karena sifatnya ini, kain acrylic lebih cocok digunakan dalam cuaca dingin.