5 Kelebihan Pembalut Kain yang Bisa Jadi Alternatif Pembalut Sekali Pakai

13 Maret 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembalut kain. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembalut kain. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, apakah kamu pernah mengalami iritasi saat memakai pembalut konvensional? Iritasi kulit berupa ruam, kemerahan, dan gatal-gatal di area kewanitaan kerap terjadi usai pemakaian pembalut konvensional. Menurut Healthline, iritasi biasanya disebabkan oleh kandungan dan bahan pembalut tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain bisa menyebabkan iritasi, pembalut sekali pakai juga berdampak buruk pada alam. Pembalut tersebut terbuat dari plastik sekali pakai yang bisa mencemari lingkungan; selain jumlah limbah yang berlimpah, pembalut konvensional juga membutuhkan waktu lama untuk bisa terurai.
Nah, saat ini, semakin banyak perempuan yang menyadari efek samping dari pembalut konvensional. Produk-produk alternatif pun semakin dicari, mulai dari menstrual cup hingga pembalut kain. Pembalut kain pun menjadi salah satu alternatif yang kerap dilirik.
Ilustrasi pembalut kain. Foto: Shutterstock
Ternyata, pembalut kain punya banyak kelebihan, Ladies. Buat kamu yang sedang mempertimbangkan untuk berpindah dari pembalut konvensional ke pembalut kain, simak penjelasan yang telah kumparanWOMAN rangkum berikut ini.

1. Bebas kandungan yang bisa berbahaya

Menurut Founder KindKain Indonesia, Putri Arif Febrila, banyak pembalut konvensional yang mengandung bahan-bahan yang berpotensi berbahaya. Bahan-bahan tersebut di antaranya klorin, dioksin, dan bahan-bahan turunan.
ADVERTISEMENT
“Pembalut kain ini sudah bebas klorin, dioksin, dan turunannya. Dia juga tidak ada pewangi, jadi aman. Biasanya, yang dibawa oleh pewangi itu kandungan phthalate-nya yang bisa mendisrupsi kerja hormon kita,” kata Putri kepada kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
Putri Arif Febrila, Founder Kindkain (tengah), Kelly Dartanto, BSc, ANutr, Ahli Gizi PCOS (kiri) dan Chief of kumparanWOMAN, Fitria Sofyani di acara kumparan hangout International Women's Day, Sabtu (9/3). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

2. Bahannya diklaim bisa cegah iritasi

Pembalut konvensional terbuat dari plastik, kapas, dan lem yang berpotensi menyebabkan iritasi. Dilansir Healthline, gesekan antara kulit dan pembalut serta area yang lembap dapat mengakibatkan kemerahan, ruam, gatal-gatal, rasa nyeri, hingga bengkak di area kewanitaan.
Sementara itu, dikutip dari Healthshots, pembalut kain terbuat dari kain yang teksturnya lembut sehingga bisa mencegah iritasi. Selain itu, kain yang dipakai biasanya breathable sehingga bisa mencegah bau tak sedap. Hal senada juga diungkapkan oleh Putri.
ADVERTISEMENT
“Pembalut ini juga karena kainnya lembut banget, dia mencegah iritasi. Jadi, bisa mencegah dan mengeliminasi alergi kulit itu. Iritasi, sering gatal-gatal, sering bintik-bintik merah, itu bisa dicegah dengan penggunaan pembalut kain,” jelas Putri.
Ilustrasi pembalut kain. Foto: Shutterstock

3. Lebih hemat ketimbang pembalut konvensional

Menurut Putri, menggunakan pembalut kain akan jauh lebih hemat ketimbang menggunakan pembalut sekali pakai.
Sebab, dalam satu hari, kamu memerlukan lebih dari satu pembalut. Dengan pembalut konvensional, ketika sudah waktunya mengganti pembalut, kamu harus langsung membuangnya. Dikutip dari AHPMA, satu perempuan bisa memakai 22 pembalut dalam satu siklus dan 11 ribu pembalut seumur hidupnya. Tentunya, jumlah uang yang dikeluarkan akan cukup besar.
Sementara itu, pembalut kain bisa dipakai ulang alias reusable. Menurut Putri, dengan perawatan yang baik, satu pembalut kain bisa dipakai sampai tiga tahun lamanya. Jadi, jumlah uang yang dikeluarkan akan jauh lebih sedikit.
ADVERTISEMENT

4. Mirip dengan pembalut sekali pakai

Putri mengatakan, kelebihan lainnya dari pembalut kain adalah bentuk dan cara pemakaian yang mirip dengan pembalut konvensional. Selain itu, setiap pembalut kain juga sudah dilengkapi dengan lapisan waterproof (tahan air) yang bisa mencegah kebocoran.
“Pembalut kain itu secara ukuran, pola, mirip banget dengan pembalut sekali pakai. Jadi, pakainya nggak bingung, adaptasinya juga mudah, dan ada ukuran yang panjang juga seperti pembalut konvensional,” ucap Putri.
Ilustrasi pembalut kain. Foto: Shutterstock
Perbedaan dalam pemakaian pembalut konvensional dan pembalut kain adalah di pencucian. Jika pembalut sekali pakai tak perlu dicuci, pembalut kain harus dicuci dengan bersih sebelum pemakaian. Putri menyarankan setiap perempuan memiliki 8–12 pembalut kain dalam ukuran yang berbeda-beda.

5. Lebih ramah lingkungan

Seperti yang sudah dijelaskan, pembalut sekali pakai memiliki dampak lingkungan yang cukup buruk. Pencemaran akibat limbah pembalut konvensional bisa dikurangi lewat pemakaian pembalut kain.
ADVERTISEMENT
Pembalut kain tak perlu dibuang setiap habis dipakai. Selain itu, satu pembalut kain memiliki usia pakai hingga tiga tahun. Oleh sebab itu, penggunaan pembalut kain tentunya mengurangi jumlah sampah pembalut konvensional yang dihasilkan.