5 Langkah Berdamai dengan Diri Sendiri Akibat Kondisi Kulit Menurut Psikolog

30 Juli 2022 21:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pori-pori pada kulit perempuan. Foto: Boyloso/Shuttersock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pori-pori pada kulit perempuan. Foto: Boyloso/Shuttersock
ADVERTISEMENT
Permasalahan atau kondisi kulit tertentu merupakan isu yang banyak dialami oleh masyarakat dunia. Contohnya, dalam data milik American Association of Dermatologist, terdapat sekitar 84,5 juta warga Amerika Serikat yang mengalami masalah kulit.
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak jenis kondisi atau masalah kulit yang bisa dialami perempuan, seperti jerawat, bekas jerawat, hiperpigmentasi, bekas luka, vitiligo, eksim, hingga kondisi yang disebabkan oleh penyakit autoimun seperti psoriasis.
Mungkin Ladies sudah tahu bahwa banyak perempuan yang merasa tidak percaya diri, tidak menyukai diri sendiri, bahkan menyalahkan diri sendiri akibat kondisi kulit yang dimilikinya. Tentunya, jika rasa rendah diri ini terus dibiarkan, ini akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.
Tak jarang, kondisi kulit yang diderita perempuan juga akan memengaruhi kondisi psikologis mereka. Dikutip dari sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Psychological Research, banyak penelitian yang membuktikan bahwa emosi-emosi negatif sering kali dirasakan oleh mereka yang mengidap masalah kulit. Emosi negatif itu meliputi kesedihan, depresi, kecemasan, dan rasa takut.
Ilustrasi perempuan mengalami psoriasis. Foto: Shutter Stock
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk bisa belajar berdamai dengan diri sendiri terkait dengan masalah kulit yang dialaminya. Namun, bagaimana cara yang tepat untuk melakukannya, mengingat ini adalah proses yang cukup berat dilakukan?
ADVERTISEMENT
Kepada kumparanWOMAN, psikolog klinis Disya Arinda, memaparkan lima langkah yang bisa diterapkan secara bertahap, dalam perjalanan untuk berdamai dengan diri sendiri. Simak selengkapnya di bawah ini, Ladies.

1. Sadari apa kondisi kulit yang sedang dialami

Menurut Disya, seseorang harus menyadari terlebih dahulu apa kondisi kulit yang sedang dialami. Sebab, jenis masalah kulit yang bisa diderita perempuan sungguh banyak, sehingga kita harus tahu dengan pasti kondisi apa yang sedang kulit kita alami. Dengan ini, kita juga bisa belajar untuk lebih mengenal diri sendiri, Ladies.
Psikolog klinis Olphi Disya Arinda. Foto: Dok. Pribadi
“Berdamai dengan diri sendiri itu dimulai dari kita perlu sadari dulu, sebenarnya, apa masalah yang sedang kita hadapi? Permasalahan kulit itu banyak sekali, ya, dari jerawat sampai kondisi kulit yang tidak bisa diubah seperti vitiligo. Kita perlu tahu dulu permasalahan kulit yang sedang dihadapi itu,” jelas Disya ketika diwawancarai kumparanWOMAN pada Kamis (28/7).
ADVERTISEMENT

2. Menerima kenyataan, jangan denial

Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah menerima kenyataan bahwa kulit kita memang mengalami kondisi tertentu. Jangan denial atau menyangkal fakta yang ada.
“Kemudian, kita terima dulu bahwa memang realitanya kita sedang mengalami kondisi seperti itu. Baik itu kondisi yang sementara atau yang sifatnya permanen, itu memang perlu kita terima,” jelas Disya.
Shahad Salman, model vitiligo asal Mekkah Arab Saudi. Foto: dok. Instagram @5sunshine1
Dikutip dari Mental Health America, menerima kenyataan terbukti mampu mengurangi perasaan malu, bersalah, dan kecemasan seseorang. Selain itu, menerima kenyataan juga bisa menurunkan rasa tertekan ketika menangani pikiran-pikiran atau kejadian yang dianggap buruk.

3. Belajar mencintai dan jangan membenci diri

Disya mengatakan, kendati terdengar klise, perempuan yang sedang mengalami kondisi kulit tertentu memang harus belajar mencintai diri sendiri, meskipun sulit untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya bilang harus mencintai diri sendiri, kayaknya cukup klise, ya. Mungkin semua orang sudah tahu harus mencintai diri sendiri. Namun, di sini maksudnya adalah ketika kita belum mampu mencintai diri seutuhnya, setidaknya, kita tidak perlu membenci diri kita,” ungkap Disya.
Ilustrasi bekas jerawat Foto: Shutterstock
Membenci diri sendiri ini bisa ditunjukkan lewat berbagai perilaku, seperti mengkritik diri sendiri terlalu berlebih. Nah, untuk perlahan belajar mencintai diri sendiri, kamu bisa mulai dengan mengurangi kritik terhadap diri sendiri.
“Jadi, kalau masih suka mengkritik diri, bisa dimulai dari kurangi dulu mengkritik diri sendiri, kurangi mengatakan hal-hal yang tidak kita sukai pada diri sendiri. Itu termasuk salah satu upaya kita dalam mencintai diri sendiri,” jelas psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.
ADVERTISEMENT

4. Tumbuhkan pandangan positif terhadap diri

Ilustrasi perempuan pakai toner. Foto: Mix and Match Studio/Shutterstock
Menurut Disya, setelah kita belajar mencintai diri sendiri, mulailah dengan menumbuhkan pandangan positif terhadap diri, terutama soal kondisi kulit. Kamu bisa melakukannya dengan berbagai cara, seperti meyakini bahwa meskipun kamu punya masalah kulit, hal tersebut tidak membuat self-worth kamu rendah. Atau, kamu bisa terus meyakini bahwa kondisi kulit tidak mendefinisikan kecantikan kamu sebagai seorang perempuan.

5. Lakukan perawatan sesuai dengan kondisi kulit

Ilustrasi perempuan pakai toner. Foto: Prostock-studio/Shutterstock
Terakhir, Disya menegaskan bahwa berdamai dan menerima kondisi kulit bukan berarti pasrah dan tidak melakukan apa-apa.
“Tidak boleh hanya sampai di penerimaan saja, tetapi kita harus merawat kulit. Jadi, lakukan yang terbaik sebisa kita, sesuai dengan kondisi kulit kita, dengan cara melakukan perawatan yang dibutuhkan. Jadi, salah kalau ada yang bilang bahwa menerima itu berarti ‘Kalau jerawatan, ya sudah, kita harus embrace dan enggak ngapa-ngapain. Itu agak keliru,” papar Disya.
ADVERTISEMENT
“Justru ketika kita tahu ada kondisi kulit yang perlu perawatan atau diobati, itu adalah bentuk kita peduli dan berdamai dengan diri kita terkait dengan kondisi kulit yang kita miliki,” tutupnya.
Ladies perlu ingat bahwa dalam menghadapi masalah kulit, kamu tidak sendirian. Nah, kamu siap untuk belajar berdamai dengan diri sendiri dan menerapkan skin positivity?